Jadi seperti ini ritual pengorbanan yang selalu mereka lakukan pada gadis-gadis terdahulu. Meskipun garis lembut wajah mereka penuh keringat, gadis-gadis tetap berjuang keras untuk tetap hidup. Entah itu berlari atau pun merangkak di tanah, gadis-gadis yang dipenjara ketakutan menangis berlumuran darah. Zhura memang bukan bagian dari apapun di sini, tapi melihat berbagai penyiksaan di depannya itu membuat dirinya merasakan sakit hati."Sudahlah, Zhura!" Inara yang menyadari kehadiran hewan-hewan buas di sekitar mereka lantas kembali menarik Zhura berlari ke arah rumput-rumput tinggi. Zhura pun mengabaikan tatapan lurus dari orang-orang di podium dan berusaha fokus pada larinya. Banyak tubuh-tubuh gadis yang gugur terkapar di seluruh tempat ini tertangkap mata. Mati-matian Zhura mengabaikan itu dan menjaga pandangan yang mengabur agar hanya tertuju pada jalan. "Akh!" Sesuatu yang keras membuatnya tersandung, dan untuk pertama kalinya sejak berlari ia terjatuh.
Duduk, Zhura mengusap lutut kanan yang terasa panas akibat tergores bebatuan kecil. Bersamaan dengan itu, datang guncangan pada tanah yang samar-samar memperdengarkan Inara yang menyerukan namanya. Tautan jemari mereka terlepas, mereka kini terpisah. Menahan rasa sakit pada persendian lututnya, Zhura berusaha berdiri secepat mungkin. Namun belum juga ia beranjak, sebuah pemandangan mengerikan sudah lebih dulu tertangkap matanya.
"I-itu..?" gagapnya. Awalnya Zhura mengira sesuatu yang menyandungnya adalah sebuah batu atau gundukan tanah, tapi siapa yang mengira jika itu ternyata adalah potongan tubuh seorang gadis. Zhura menjambak rambut dengan kuat hingga kulit kepalanya terasa hampir lepas. Ini mengerikan, ini mengerikan, ini sungguh mengerikan. Kalimat itu terus-menerus terngiang di kepalanya yang ingin meledak. Perasaan ketakutan dan marah yang membuncah membuat Zhura merasakan gila dan frustasi.
Dengan wajah kaku, ia menguatkan hati untuk abai. Gadis zamrud itu berpaling dari pemandangan di depan, berlari ke arah mana pun karena rasa sakit belum cukup kuat menghentikan kakinya menjauh. Angin yang bertiup membawa aroma busuk masuk begitu saja ke dalam penciuman. Bau anyir khas menyeruak menimbulkan sebuah sensasi bergejolak tak tertahan. Di tengah larinya, perasaan Zhura semakin bertambah buruk saat menyadari bahwa ia baru saja menginjak potongan tubuh manusia itu.
"Akh!"
Suara teriakan Valea terdengar samar-samar dari arah jam empat, dengan cepat Zhura langkahkan kaki ke sumber suara. Saat sampai di sana, alangkah terkejutnya Zhura saat melihat makhluk yang Inara sebut sebagai dart itu sedang sibuk bertarung dengan si gadis merah. Ada banyak pisau kecil milik Valea yang menancap di tubuh monster itu, sementara beberapa lagi terlihat berserakan di sekitar pertarungan mereka.
"Pergilah!" teriak Valea melesatkan satu pisau lagi ke tubuh makhluk besar di depannya.
Zhura menggelengkan kepala, terisak di tempatnya menatap keadaan Valea yang sudah babak belur.
"Cari Nara! Dia dalam bahaya!" teriak gadis merah itu lagi, "cepat!"
Zhura mengedarkan mata mencoba mencari keberadaan Inara. Sulit menemukan keberadaan seseorang sekarang, terutama karena ia berdiri di antara rerumputan setinggi pinggang. Ketika Zhura menyibak-nyibak rumput di sampingnya, suara teriakan yang familiar terdengar dari arah belakang. Segera ia lewati rumput-rumput tinggi itu dan berlari menuju ke arah teriakan Inara terdengar.
"Inara!" seru Zhura melihat Inara yang tergeletak lemah di atas hamparan rumput luas dan lebih terbuka. Kaki kirinya berlumuran darah, dari atas paha sampai betisnya basah kuyup akan cairan merah tersebut. Bagian bawah seragam putih gadis elf itu pun sudah terkoyak hingga memperlihatkan beberapa jengkal tubuhnya. Melihat keadaannya yang memprihatinkan, Zhura yakin Inara pasti sudah bertarung habis-habisan. Pada saat Zhura mendekat, suara geraman terdengar begitu dekat. Keringat dingin lantas meluncur dari pelipisnya melihat seekor dart mengambil ancang-ancang untuk menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Journey Of Zhura
FantasyFANTASI ROMANSA Zhura tidak pernah menyangka jika rumah misterius yang ia masuki justru membawanya ke dunia asing yang berpenghuni makhluk aneh. Dirinya dijadikan gadis yang akan dikorbankan dalam ritual maut, lalu ia tergabung dalam kelompok gadis...