"Aku terjatuh ke dalam lubang yang sangat dalam. Saat tertarik ke bawah kukira aku akan mati, tapi tubuhku justru terbawa ke dunia kalian. Lubang pada rumah kayu itu, mengarahkanku pada hutan tempat kita tertangkap para satir itu. Lalu, aku mencoba berjalan untuk mencari bantuan. Tapi, siapa sangka aku justru dikira bagian dari kalian.""Itu berarti mereka sudah salah tangkap. Dirimu tidak seharusnya berada di sini, Zhura," kata Inara seraya memperhatikan kalung yang sekarang melingkar di leher Zhura. Zhura hanya bisa mengangguk sebagai respon. Lalu, gadis elf itu terlihat menautkan kedua tangannya di depan dada seolah sedang memohon ampun. "Ceritamu sulit untuk dipercaya, tapi aku mengerti. Sejak di hutan, aku sadar auramu terasa berbeda. Aku sempat mengira kau berbohong saat di kereta, ternyata kau memang tidak berasal dari sini. Maafkan aku, Zhura."
Udara malam berembus sedikit kencang membuat dinding tenda bergoyang. Tiupannya yang dingin teganya meninggalkan gigil pada tubuh Zhura yang bahkan sudah terbalut mantel. Untuk pertama kalinya ia coba mengumbar senyuman pada dua orang pendengarnya. "Aku hanya berharap bisa menemukan jalan pulang."
Valea tampak merenung di tempatnya, sepertinya sibuk mencerna kisah yang baru saja diceritakan. Namun, gadis merah itu tiba-tiba berujar, "Jujur saja ceritamu akan lebih mudah dipercaya kalau kau itu roh terkutuk yang turun ke dunia ini untuk mengganggu warga."
"Enak saja, setelah menghinaku bocah, sekarang aku dibilang roh terkutuk. Kau ini punya dendam apa padaku?" Zhura menoleh lurus sembari menunjukkan wajah sinis.
Tidak menggubris protesnya, Valea hanya menampilkan raut ketidakpedulian. "Apa menurutmu semua kejadian yang kau alami ada sangkut pautnya dengan kalung itu? Maksudku, sesuatu pasti terjadi karena ada alasan, 'kan?" Perlu Zhura periksa lagi, tapi sepertinya ini pertama kalinya gadis berambut merah itu akhirnya berkata benar.
"Aku tidak tahu. Yang bisa kulakukan hanya menjaga benda ini untuk mencari petunjuk dan kembali ke duniaku." Ia menggelengkan kepala, tersenyum pahit. Bayangan wajah ibu terlintas. Pikirannya seketika terbayang aktivitas apa yang kira-kira sedang dia lakukan di rumah mereka.
"Jika saja aku bisa membantumu, aku sendiri bahkan tidak yakin apa yang mungkin terjadi ke depan," lirih Inara tampak murung. Valea yang menyadari kesedihan gadis di sampingnya tampak mencebikkan bibir.
Melihat reaksi mereka berdua, rasa gundah lekas datang. Bayangan saat satir yang menangkap mereka di hutan berkata bahwa Zhura dan para gadis akan mati, lalu Inara yang bilang mereka sedang berada di markas gadis pengorbanan jujur saja terdengar menakutkan. Zhura membuka suara memulai kembali percakapan. "Inara, kau tadi bilang soal gadis pengorbanan. Anggap saja aku sudah termasuk di dalamnya, jadi siapa sebenarnya kita? Kenapa satir yang waktu itu mengatakan kalau para gadis akan mati?"
Untuk pertama kalinya oniks Inara menatap dengan begitu gelap. Senyuman hangat yang selalu ia kembangkan entah ke mana kuncupnya. Lalu, suara gadis itu terdengar bergetar, "Para gadis pengorbanan adalah seratus gadis terpilih yang akan dikorbankan dalam ritual pengorbanan. Sebuah ritual yang dilakukan demi mencegah roh-roh jahat bangkit sebelum bulan purnama merah muncul setiap enam belas tahun."
Udara dalam tenda tiba-tiba terasa menghilang. Beberapa saat waktu berlalu dengan panas seakan ada tungku di bawah karpet. Auranya yang membakar telak menyengat hingga membuat Zhura mati rasa. Sekujur tubuhnya berhenti bekerja di saat akal berperang melawan insting. "Jadi, aku dan kalian ... kita semua akan mati? Tapi, kenapa harus kita? Kenapa para gadis harus dikorbankan-" Ucapan Zhura terhenti karena sebuah genggaman dingin hinggap di tangan.
"Maaf, jika aku harus mengatakannya, Zhura. Ini mungkin terdengar seperti bencana dan tidak ada satu pun cara untuk menanggulanginya. Lebih daripada apapun, tidak ada yang membuatku merasa sedih selain harus mengatakan kalau kau sudah tiba di dunia, di mana nyawa seorang gadis hanya setara dengan sejumput rumput kering."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Journey Of Zhura
FantasiaFANTASI ROMANSA Zhura tidak pernah menyangka jika rumah misterius yang ia masuki justru membawanya ke dunia asing yang berpenghuni makhluk aneh. Dirinya dijadikan gadis yang akan dikorbankan dalam ritual maut, lalu ia tergabung dalam kelompok gadis...