151. Awal Dari Segalanya

0 0 0
                                    

Info : Novel ini sudah tersedia versi komik di webtoon

.
.

Beberapa waktu berlalu, Rahien dan Macia menjadi akrab. Meskipun tidak mengenal identitas aslinya, tapi Rahien tetap merawat gadis itu dengan baik. Dengan menyamar sebagai Lian, Macia membuat Rahien mengenalnya sebagai sesama penghuni langit bawah. Macia enggan mengatakan identitas aslinya agar Rahien tidak lagi mengingat-ingat kejadian masa lalu.

Suatu hari, Rahien membuat banyak sekali layangan bambu, lalu menerbangkannya. Macia yang terheran-heran lantas menanyakan untuk apa benda itu.

"Apakah wajar bagi seorang pria sepertimu untuk bermain hal seperti ini?" tanyanya.

"Hari ini tepat seribu tahun sejak aku diturunkan ke langit bawah. Aku dulu pernah tinggal di langit atas. Aku bahkan tinggal di istana bersama para dewa. Tapi, suatu hari aku tiba-tiba dipaksa kembali ke sini. Meski di sini adalah tempat asalku, tetap saja semua yang aku lewati di langit atas sangat tak terlupakan."

Macia terenyuh. "Kau merindukan istana langit?"

Rahien menggelengkan kepalanya. "Bukan istana langit yang aku rindukan, tapi seseorang. Saat aku masih kecil, aku tidak memahami apapun selain betapa hangatnya dia memperlakukanku. Dia satu-satunya yang menganggap kehadiranku. Sudah ribuan tahun, di antara semua hal yang terlupakan, aku hanya ingat namanya."

Rahien menjelaskan bahwa setiap tahun, ia selalu menerbangkan layang-layang dengan doa yang tertulis di sana, dengan harapan agar ia bisa terhubung kembali dengan gadis yang pernah merawatnya dulu. Macia tak bisa menahan gejolak di hatinya. Ia sadar bahwa dirinya juga merasakan apa yang Rahien rasakan. Tapi hakikatnya sebagai dewa menciptakan satu alasan kenapa ia harus membuat batasan.

Beberapa hari kemudian, pasukan istana yang mencari Macia di seluruh dunia akhirnya menemukannya. Di hadapan Rahien, mereka mengekspos jati diri Macia. Mengetahui jika gadis yang akhir-akhir ini adalah Macia, membuat Rahien terkejut. Dia ingin meminta Macia untuk tinggal, tapi ia tak mempunyai kekuatan. Akhirnya dengan berat Macia pun kembali ke langit atas. Peperangan antar klan sudah usai di tangan Sacia, keadaan alam surgawi pun kembali tenang. Tapi, satu hal terus mengganjal di hati Macia.

Dia memikirkan Rahien.

Ia menekankan pendiriannya dengan menganggap apa yang ia rasakan adalah sebatas kasih sayang kakak pada adiknya, tapi sesuatu dari dirinya sendiri menolaknya. Tak tertahannya kerinduan membuat Macia turun kembali ke langit bawah. Awalnya ia berniat melihat kabar Rahien, tapi tak disangka pemuda itu menyadari kehadirannya. Keduanya bertemu di tengah padang rumput tempat pertama mereka bertemu. Meskipun Macia yang sadar sudah melewati batas, tapi ia tak bisa menahan dirinya untuk tidak menemui pemuda itu. Sejak saat itu, mereka menghabiskan banyak kesempatan untuk bertemu.

Buih kasih sayang itu mekar semakin kuat, keduanya terjerat arus deras yang tak lagi dapat dilawan, cinta. Untuk membuktikan perasaannya, Rahien bahkan memotong sayapnya lagu mengunakan tulang-tulangnya untuk membuat busur yang ia berikan pada Macia. Busur itu istimewa karena hanya mereka yang bisa menggunakannya. Langit menjadi atap, rumput menjadi lantai, dunia menjadi saksi bisu tentang segenap kebersamaan mereka yang menciptakan satu ruang di hati Macia untuk Rahien, dan sebaliknya.

Tak butuh waktu lama hingga Sacia mengetahui hubungan mereka, dengan murka ia membuat siasat licik. Wanita itu menyalakan lagi sumbu peperangan antar klan. Ia mengatur penyerangan istana langit yang menggugurkan beberapa Dewa Agung. Sacia mendakwa Rahien menjadi tersangka. Macia tak mempercayai berita itu hingga ia melihat sendiri busur yang diberikan padanya ada di antara teman-temannya yang tewas.

Sacia memperburuk kemarahan Macia dengan mengatakan bahwa Rahien adalah anggota klan yang berupaya memberontak dan menimbulkan kekisruhan di langit. Macia pun mengambil kembali busurnya, ia yang dipenuhi kekecewaan lantas menemui Rahien. Rahien menyangkalnya dan berkata bahwa ia tidak pernah membunuh siapapun. Macia menyanggah tentang bagaimana busur yang diberikan kepadanya bisa membunuh para dewa padahal yang bisa menggunakannya hanya mereka berdua.

Macia yang tenggelam dalam emosi mengarahkan anak panah pada Rahien. Padahal Rahien tak tahu bagaimana busur itu bisa berada di sana, dengan itu ia tak punya kemampuan untuk meyakinkan Macia. Berita bahwa klannya adalah bagian dari pemberontak membuat pemuda semakin kalut. Macia memutuskan hubungan mereka yang menurutnya adalah kesalahan. Rahien seketikan hancur. Keluarga atau cinta, kini ia kehilangan keduanya. Dengan patah hati, ia menggerakkan anak panah Macia dan melesatkannya ke jantungnya sendiri.

Melihat Rahien yang sekarat membuat Macia sadar. Ia berusaha menolong pemuda itu, tapi Sacia luka Rahien terlalu parah. Ia tak bisa menahan ketakutan saat hawa keberadaan pemuda itu sedikit demi sedikit mulai menghilang.

"Dunia atau seisinya, aku tidak peduli sedikit pun pada mereka. Dalam hidupku, kau adalah satu-satunya kebenaran. Takdir berusaha mengambil jalan kita, sehingga kita harus berpisah di sini. Tapi percayalah perasaanku padamu tidak akan berhenti di sini, Macia. Cintaku padamu tulus, tak terkekang oleh waktu. Akan semakin kuat dan berjalan melintasi masa untuk kembali padamu. Hingga saat itu, tolong tunggu aku."

Itu adalah kalimat terakhir yang pemuda itu ucapkan. Kini Rahien redup, dan mati. Macia menggila, ia terus memanggil nama pemuda itu dengan isakan. Pada saat itu Sacia datang dan mengambil partikel roh Rahien untuk dihancurkan. Tapi Macia mencegahnya. Mereka berdebat sengit hingga akhirnya terkuak kebenarannya bahwa Sacia adalah dalang dari semua kekacauan. Tentang peperangan antar klan, pembunuhan dewa agung, dan kematian Rahien.

Pertarungan dua saudara pun terjadi. Dengan bentuk naga biru, Macia mempertaruhkan segalanya untuk membuat Sacia membayar apa yang sudah ia lakukan. Dataran luluh lantak, langit bergejolak seperti lautan badai. Pada akhirnya naga Sacia berhasil dikalahkan. Untuk mencegahnya kembali, Macia menyegel jiwa Macia dan menurunkannya ke alam tengah, dunia manusia. Namun, siapa sangka Sacia tidak kalah begitu saja. Ia menanamkan kutukan pada jiwa Rahien yang akan terlahir kembali, dan menjadikan Macia sebagai penawarnya.

Dengan begitu, Rahien dan Macia tak akan pernah bersatu.

The Cursed Journey Of Zhura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang