"Centaurus? Kenapa ada centaurus?" tanya gadis itu perlahan mengambil langkah mundur seraya menatapnya setengah tak percaya. Mengabaikan tatapan dari lawan bicaranya, beberapa kali makhluk itu dengan santai mengibaskan tangannya, mencoba mengusir kabut yang mengeliling mereka."Dasar manusia bodoh! Jangan samakan aku dengan mereka! Aku ini satir!!" Dia mendekat lagi dan mengikatkan sesuatu ke tangan Zhura dengan tali dari bahan yang kasar. Gadis itu menelan ludahnya susah payah menyadari sekawanan makhuk yang sama ternyata berdiri di sekitar. Tangan mereka menahan gadis-gadis lain, seolah baru saja menangkap kumpulan narapidana yang kabur dari sel. Menatap mereka, kandung kemih Zhura mendadak penuh. Tak bisa berkata-kata, jadi selama ini dirinya berjalan di sekitar makhluk-makhluk satir ini.
Setelah dipikir-pikir, rasanya dihantui arwah penasaran jauh lebih baik.
"Sekarang waktunya kembali ke tempatmu! Sayang sekali kau menjadi budak mereka, jika tidak, gadis sepertimu pasti laku keras di pasar," ungkap satir itu menatap Zhura dengan tatapan menjijikkan.
"Kau pikir aku sayuran?" tanya Zhura. Karena penasaran yang tak tertahan, gadis itu memberanikan diri melirik bagian bawah tubuh manusia setengah hewan itu. Seluruh jiwa kerohaniannya sontak saja bergetar melihat pemandangan menjijikkan di sana. Polos sekali ia yang mengharapkan seekor satir untuk memakai pakaian dalam. Lagipula, rasanya tidak mungkin ada yang berjualan celana dalam di tempat seperti ini.
Daripada itu, kesialan untuk tujuh turunan yang datang serempak sangat tidak realistis. Mulai dari ia terjatuh ke dalam lubang di lantai rumah misterius tadi, hingga gadis itu melihat bagian bawah tubuh satur yang sangat berbulu. Benar-benar hari yang sangat buruk.
"Hei, Pak! Kau salah orang, aku ini bukan budak! Aku cuma orang biasa yang kebetulan lewat di sini! Coba lihat baik-baik, aku bukan orang yang kau cari!" tukas Zhura berusaha membela diri sembari mengalihkan pandangan ke arah mana pun asalkan terhindar dari pusat kejantanan makhluk itu.
Satir bergigi kuning itu termenung sebelum kemudian tertawa, ada campuran embik di suara tawanya sehingga itu terdengar sedikit lucu tapi juga menakutkan."Tentu saja! Semua gadis yang kabur ke hutan juga mengatakannya. Saat tertangkap, mereka akan langsung memasang wajah memelas dan juga berkata seperti itu. Jadi, jangan harap aku akan percaya, sekarang cepat ikut!"
"Tidak!" Zhura mendorongnya kuat-kuat hingga tubuh kambing itu tersungkur ke tanah. Sadar akan hadirnya kesempatan, Zhura lekas saja berbalik dan melarikan diri. Ia mendengar beberapa dari mereka berteriak memanggil, tapi gadis zamrud itu bahkan tidak mau repot-repot mengacuhkannya. Ia hanya terus lari sejauh mungkin dari bencana ini.
"Maaf saja tapi aku tidak berencana menjadi budak, apalagi dibawa oleh sekumpulan makhluk aneh seperti kalian!" serunya bergema di pepohonan.
Zhura menyibak semak-semak dengan kedua tangan yang masih terikat. Rasanya sungguh sulit, ikatan itu membuatnya merasa selalu ingin terjatuh. Kakinya yang baru ia gunakan untuk berjalan puluhan kilometer pun terasa nyeri karena tiba-tiba disuruh lari. Akar dan ranting gadis itu lewati. Tak peduli selelah apa tubuhnya, asalkan bisa lolos dari makhluk jadi-jadian seperti mereka, maka Zhura akan terus bergerak. Setelah yakin sudah lari jauh, ia menoleh ke belakang mencari keberadaan satir-satir yadi. Entah lari mereka yang lambat atau Zhura memang pelari yang handal, para satir tadi tidak terlihat di belakang.
"Ke mana mereka?" Zhura mengedarkan pandangan seraya menetralkan laju napas yang masih tak terkendali. Bayangkan tentang bagaimana ia sampai di sini dan dia berakhir bertemu dengan satir terkilas membawa rutukan yang tak ada habisnya. Maksudnya sosok manusia setengah kambing itu hanya sosok fiksi. Dengan kata lain, mereka itu tidak benar-benar ada di dunia. Mereka itu hanya karakter dongeng atau mitos, yang mana itu semua adalah hasil imaginasi para leluhur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Journey Of Zhura
FantasyFANTASI ROMANSA Zhura tidak pernah menyangka jika rumah misterius yang ia masuki justru membawanya ke dunia asing yang berpenghuni makhluk aneh. Dirinya dijadikan gadis yang akan dikorbankan dalam ritual maut, lalu ia tergabung dalam kelompok gadis...