Love The Struggle

901 135 2
                                    

Hi, Katanya cinta itu butuh perjuangan, emang iya? tapi kalau selalu tidak dianggap apa harus berjuang terus sedang ada pria baik yang selalu menunggu. Tentukan pilihan, bertahan atau menjemput Kebahagiaan di tempat lain ? Semoga kalian tertarik dengan cerita kali ini ya ♥️




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pada dasarnya manusia memang di-kodrat-kan untuk hidup berpasangan. Selain karena manusia merupakan makhluk sosial yang selama hidupnya berinteraksi dengan orang lain, manusia juga memiliki keterbatasan dibanding harus menyendiri.

Maka dari itu hidup bersama merupakan salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan itu, baik kebutuhan fisiologis, psikologis dan kebutuhan sosial dengan cara MENIKAH.

Berbicara perihal pernikahan bagiku tidak hanya soal ibadah untuk meraih pahala, menikah tidak sebercanda itu, ada tanggung jawab besar yang nantinya harus aku lakukan untuk mencapai tujuan dalam berkeluarga yakni membina rumah tangga, membentuk keluarga yang harmonis, mendapatkan ketenangan dan kenyamanan.

Tapi sayangnya, aku belum mendapatkan kebahagiaan itu setelah menikah dengan pria yang dijodohkan oleh orang tuaku. Faktanya sulit untuk membuat suamiku jatuh cinta kepadaku.

Dia Jung Jaehyun, anak dari kenalan Ayah. Bisa dikatakan Jaehyun merupakan anak dari sahabat ayah. Aku tidak mengerti mengapa baru sekarang kami dijodohkan, di saat Mas Jaehyun sudah menikah dengan wanita lain yang sangat dia cintai. Sayangnya Tuhan berkehendak lain, wanita yang dicintainya itu berpulang ke pangkuan Tuhan.

Aku sadar jika tak ada ruang di hatinya untukku, bahkan aku tak tahu alasan dirinya menikahiku dan menerima perjodohan ini. Apa karena terpaksa?

Mungkin Mas Jaehyun senasib denganku, maksudnya dia juga terpaksa menerima perjodohan ini. Pada awalnya aku memang terpaksa melakukan ini tapi lambat laun, aku bisa menerima takdirku, menerimanya sebagai seorang suami yang akan menuntunku menjadi pribadi yang lebih baik.

Jika dikatakan aku mencintainya jawabannya adalah aku masih belajar, belajar untuk mencintai suamiku sendiri. Jujur saja aku tidak pernah memikirkan kapan suamiku akan menerima kehadiranku, yang jelas aku sedang berusaha menjadi istri yang baik untuknya meskipun terkadang aku merasa tak dianggap.

Aku jadi mengingat bagaimana ibu tiriku mengatakan kalimat yang masih membekas diingatanku sampai detik ini. "Usiamu udah nggak muda lagi. Menikahlah, terima perjodohan itu. Lagipula Jaehyun nggak terlalu buruk. Dia pria tampan dan mapan. Apalagi yang kurang? Mau sampai kapan kamu melajang dan bersandar pada Ayahmu?"

Yang dikatakan wanita itu tidak salah, tapi haruskah dia mendesak ayahku untuk segera menjodohkanku dengan Mas Jaehyun sedang Mas Jaehyun sendiri masih belum siap dengan kehadiran wanita lain di hidupnya.

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang