Merasa bosan? Tentu. Itulah yang dirasakannya selama berada di rumah sakit. Kondisi tubuhnya sudah lebih membaik. Hanya saja, rasa lemas itu masih ada. Bukankah merupakan hal yang wajar dirasakan selama proses pemulihan? Lambat laun kondisi tubuhnya akan pulih seiring berjalannya waktu sehingga Y/N bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.Suara obrolan dari arah luar membuat atensi gadis itu teralih ke arah pintu. Pintu itu terbuka menampilkan sosok yang dirinya tunggu kehadirannya sejak tadi. Jaehyun berdiri di ambang pintu bersama dengan sang bunda.
"Bunda tinggal dulu, kamu udah makan? Atau mau Bunda beliin?"
"Nggak usah Bunda, Jae udah bawa makan siang sekaligus buat Y/N, barangkali dia bosan makanan rumah sakit," jawab Jaehyun sembari memperlihatkan paper bag yang ada di tangan kirinya.
"Yaudah kalau gitu, jagain calon istri kamu sebentar," ucap wanita paruh baya itu. Selanjutnya ia beralih pada sosok cantik yang sedang terbaring di atas ranjang. "Y/N, Bunda sama Mama kamu tinggal dulu ya? Kamu ditemani sama Jaehyun."
"Iya, Bunda," jawab sang gadis.
"Inget, jangan macem-macem Bang? Y/N lagi sakit," peringat wanita yang sedang mengenakan atasan berwarna biru tua.
"Memangnya Abang mau ngapain?" jawab Jaehyun. Kenapa sang bunda bisa berpikir yang macam-macam tentang dirinya.
Sang bunda hanya tersenyum simpul, lalu berbicara kepada sang besan yang sedang duduk di sofa. "Ayok Jeng, kita tinggalin mereka, biarin mereka kangen-kangenan." Seperti itulah bunda dari Jaehyun. Beliau tidak akan pernah malu menggoda anak dan calon menantunya.
"Sayang, Mama tinggal dulu, nanti balik ke sini lagi."
"Iya Mama."
Setelah kedua wanita paruh baya itu menghilang dari balik pintu, Jaehyun melangkah mendekati bangsal. Kecupan ringan di dahi yang dia berikan sukses membuat senyum cantik itu terbit, ditambah kinerja jantungnya berdetak tidak karuan. Hal itu mengingatkan Y/N kepada sang mantan yang terlalu terobsesi padanya.
"Apa yang kamu rasain?" tanya Jaehyun.
"Lemes aja, tapi udah mendingan karena tadi minum obat." Entah mengapa rasanya begitu canggung dan berdebar ketika Jaehyun menatapnya dengan tatapan teduh. Apa secepat ini hati Y/N terbuka untuk orang lain?
Jaehyun membuka bingkisan yang dia bawa dan mengeluarkan isinya. "Kamu belum makan kan? Aku sengaja bawain kamu ini. Aku tahu makanan rumah sakit nggak enak."
Tanpa sadar semburat bahagia kembali terbit di raut wajah sang gadis. Y/N berusaha untuk menutupi dan bersikap sewajarnya. Pergerakannya pun tak luput dari Jaehyun. Dengan senang hati Jaehyun membantu sang calon istri untuk duduk padahal Y/N bisa melakukannya sendiri. Pria itu terlalu peka dengan keadaan sekitar.
"Mas, kamu kok datang sendiri?" tanya Y/N mengingat Jaehyun memberitahu akan pergi bersama dengan temannya di sambungan telepon beberapa waktu lalu.
"Oh, bang Taeil lagi makan siang sama istrinya di cafe sebrang. Nanti juga mereka mampir ke sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)
FanfictionWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...