Work ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...
Biasanya cewek yang suka insecure, tapi kali ini berbanding terbalik. Gimana jadinya kalau punya pacar yang insecured terus minta buat break up terus karena menganggap dirinya itu gak bisa ngebahagiaan sang kekasih? Yuk cekidot, gimana perjuangan mbak yeen biar mas jeha ini gak punya pikiran yang aneh aneh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awal mula Jaehyun dan gadis bernama Y/N bertemu ketika mereka duduk di bangku sekolah tepatnya pada saat mereka masih remaja. Masa putih abu-abu. Masa dimana sering disebut sebagai masa yang paling indah. Masa-masa peralihan dari remaja menuju dewasa.
Jaehyun bukanlah remaja yang terkenal di sekolah tempat dirinya menimba ilmu. Berbanding terbalik dengan Y/N yang begitu populer di kalangan siswa. Gadis remaja yang banyak disukai semua siswa seantore sekolah begitu menyanjung dirinya. Tidak hanya cantik dan berbakat, gadis itu pun begitu ramah, baik terhadap sesama dan pintar. Tidak ada keangkuhan sedikitpun pada dirinya. Itu yang membuat Jaehyun perlahan mundur untuk menyukai gadis itu ditambah Y/N sudah memiliki tambatan hati kala itu. Lee Taeyong nama sang kekasih saat itu. kakak tingkat yang merupakan ketua OSIS. Jaehyun yang saat itu bukan siapa-siapa pun merasa kalah telak.
Dan entah mengapa Dewi fortuna kembali mempertemukan ke duanya di kampus yang sama. Jaehyun tidak pernah tahu alasan mengapa dirinya kembali dipertemukan.
Lucas berdehem pelan. Apa yang dilakukannya tidak membuat atensi pria yang sedang menatap seorang gadis pun teralihkan. "Woy!" ujarnya sembari menggebrak meja. Rasa kesal mulai menghampirinya. "Gue ajak ngomong dari tadi. Berasa ngomong sama tembok tahu nggak?"
"Sensi banget lo."
"Kalau sayang mah bilang sayang, kalau cinta ya bilang cinta. Jangan cuma diliatin doang. Keburu diambil orang baru rasa lo," ceplos Lucas asal. Jaehyun merotasikan matanya malas. Sudah menjadi hal yang biasa untuknya mendengar ocehan Lucas yang tidak bermutu.
"Lo ngapain di sini?" tanya Jaehyun. Pasalnya dia tidak menyadari kapan Lucas tiba dan seberapa lama pria itu sudah duduk di hadapannya.
"Lah, nggak sadar gue udah dimari sejak tadi?"
"Sejak kapan?"
"Sejak lo senyum-senyum sendiri kayak orang gila."
"Sinting," balas Jaehyun acuh.
"Elu yang sinting ya babi. Bukan gue."
"Lo masih mau di sini? Gue cabut duluan." Jaehyun beranjak dari kursi membiarkan Lucas berdiam diri di tempat itu. Sekilas dia memandang wajah sang gadis yang masih dirinya sukai sejak lama. "Masih tetap cantik kayak dulu," batinnya berkata.
"MAU KE MANA WOY!" teriak Lucas membuat semua orang menatap ke arahnya.
"Ngojek," balas Jaehyun santai. Bahkan dirinya merasa acuh dengan tanggapan orang-orang di sekitarnya. Apa salahnya dengan itu? Selama pekerjaan itu halal, sudah sepantasnya dilakoni kan?
