The Letter

770 78 3
                                    

╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ-
╰┈➤ ❝ Sudah cukup. Aku tidak ingin menangis lagi. Menangisi nasibku yang hanya menghitung waktu untuk kembali ke pangkuan Tuhan ❞

Beepunyacerita | 14 Maret 2023.



Mungkin aku adalah orang yang paling menyebalkan di  dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin aku adalah orang yang paling menyebalkan di dunia. Kenapa aku berkata demikian? Karena di sisa akhir umurku, aku hanya bisa menyusahkan kedua orang tua. Sungguh menyebalkan. Rasanya aku lelah. Tetapi, aku harus tetap berjuang. Ketika Tuhan memberikan segalanya yang aku pinta termasuk penyakit ini. Aku tahu dan percaya, aku bisa melewati semua karena kasih sayang dari Tuhan.

"Kenapa diem?" tanya Joana. Aku memandang dirinya dalam diam. "Y/N, gue anter ke klinik yuk? Lo pucat gini."

"Aku nggak apa-apa. Cuma pusing. Sedikit."

"Kenapa lo suka banget sih berdiam diri di rooftop ini? Apa enaknya coba?"

"Melamun di sini tuh enak tahu," gurauku pelan karena aku tidak ingin membangunkan dia yang sedang tertidur di singgasananya. Aku selalu mengingatnya dan aku tahu karena semenjak menjadi mahasiswa baru di kampus ini, pria yang dijuluki monster itu lebih banyak membolos hanya untuk tidur.

"Ngarang banget yang ada lo kesurupan."

Aku hanya terkekeh menjawab respon dari Joana, sahabatku.

"Bentar lagi kelas Bu Larsih. Ayo turun," ajaknya. Aku menggeleng memberikan jawaban. Bolehkah aku membolos untuk hari ini? Hanya hari ini saja karena aku merasa lelah. Aku hanya ingin berdiam diri di tempat ini. Menikmati udara yang dingin dan menemani dia. Dia yang aku selalu kagumi. Anggaplah aku gadis bodoh karena menyukai dia yang selalu dianggap sebagai pembuat onar di kampus.

"Aku di sini aja. Titip absen ya?"

"Enak aja. Kalau lo di sini gue juga di sini buat nemenin lo. Kalau bolos ya bareng-bareng lah. Di sini dingin, Y/N dan lo makin pucat gitu. Udah gue bilang ke klinik kesehatan kampus aja, buat apa sih ngeyel?"

"Jo, i'm okay. Kamu lupa hari ini kamu presentasi di kelas Bu Larsih?" Joana menepuk jidatnya pelan. Agaknya dia sempat melupakannya.

"Astaga, kok gue bisa lupa ya?!" hebohnya tanpa berpikir di mana dia sekarang. Tempat yang menjadi singgasana orang yang ditakuti seantero kampus.

"Berisik!" Aku menoleh ke sumber suara. Jaehyun berjalan menghampiri kami dengan tangannya yang bersedekap di dada. "Ganggu orang tidur aja," ucap Jaehyun galak.

"Ayo turun," ajak Joana takut-takut. Aku masih ingin di sini. Siapa tahu besok aku tidak bisa ke tempat ini lagi. Tempat dengan penuh kenangan. Tempat yang jarang sekali dikunjungi seseorang selain Jaehyun, Joana dan aku. Entah mengapa Jaehyun tidak pernah melarangku untuk mengunjungi tempat ini padahal dia selalu melarang mahasiswa lain untuk datang termasuk teman-temannya.

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang