Work ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini rumah Bapak di Jakarta?" tanya gue saat melepaskan seatbelt. Posisi kita saat ini memang masih di dalam mobil dan baru banget sampe di rumah yang gue yakini milik Pak Jaehyun.
"Turun, ini rumah yang bakal kita tempati nanti kalau sudah menikah," jelasnya.
"Ya ampun Jae. Kamu kenapa lama banget, jalanan macet ya?" tanya seorang wanita paruh baya.
"Maaf Ma, Y/N yang dandannya terlalu lama katanya takut ngecewain Mama." Lah kenapa jadi gue yang salah. Gue menyalimi mama dari Pak Jaehyun dan tersenyum merasa tak enak karena ternyata sudah ditunggu, sejak tadi. "Maaf Tante."
"Jangan panggil Tante, panggil Mama. Kamu 'kan sebentar lagi jadi menantu Mama."
"Yaudah masuk, dari tadi Chenle nanyain kamu."
Gue mengerutkan kening gue, siapa Chenle?
"Chenle adik saya," ucapnya pelan.
Oh iya kenapa gue lupa menanyakan tentang keluarga pak Jaehyun, setidaknya gue nggak buta-buta banget nanti.
"Abang!" teriak bocah menghampiri pak Jaehyun.
Gue tersenyum ke arah keluarga Pak Jaehyun. Gila banyak banget, rata-rata juga ganteng dan cantik-cantik.
"Itu yang teriak adik kecil saya namanya Chenle, perempuan yang sedang duduk diantara laki-laki itu adik ketiga saya namanya May dan yang ke dua kamu mengenalnya, Joana," jelasnya.
"Laki-laki diantara May ada Hendery dan juga Xiaojun, itu sepupu saya." Gue manggut-manggut pelan.
Gue nggak tau yang mana Xiaojun yang mana Hendery mereka terlihat mirip.
"Kenalin, ini Yourname calon istri Abang," jelas pak Jaehyun memperkenalkan gue ke saudara-saudaranya.
"Halo Kak, aku Chenle adik kecilnya Abang. Wah ternyata benar ya kata Mama kalau istri Abang cantik banget."
"Calon," koreksi gue dalam hati. Gue mengusap surai Chenle pelan. Sepertinya bocah ini baru duduk di bangku sekolah Dasar.
"Gue Dejun," ucap laki-laki ganteng dengan alis tebal.
"Gue Lucas," ucap laki-laki tinggi dengan mata bulat.
"Aku May, anak ke tiga Mama."
"Aku Hendery," ujar laki-laki bak pangeran disney, terlihat lucu.
Gue tersenyum manis ke arah mereka, lalu di mana yang bernama Xiaojun? Gue menoleh ke arah Pak Jaehyun. "Yang namanya Xiaojun yang mana pa-, Mas? Joana juga kemana ya?" Gue terlihat bingung saat mereka menertawakan gue, memang ada yang lucu dengan pertanyaan gue barusan ya?
