Sedari tadi Jaehyun menahan amarah karena sang mama, pasalnya Sica baru menghubunginya sepuluh menit yang lalu menanyakan kabar istrinya yang terjatuh dari tangga. Jaehyun tidak habis pikir bagaimana bisa mamanya mendiamkan keadaan istrinya yang sudah tidak sadarkan diri pada saat itu.
"Jaehyun, Mama beneran nggak tahu kalau istri kamu pingsan. Mama kira——"
"Mama kira dia tidur di sana? Begitu maksud mama? Istri Jaehyun di rumah sakit dan itu semua karena Mama. Dia belum sadarkan diri sampai saat ini. Kalau terjadi sesuatu kepada mereka atau salah satunya, Jaehyun nggak akan memaafkan Mama seumur hidup Jaehyun."
Jaehyun kembali mengingat pembicaraannya dengan mamanya beberapa menit yang lalu, sepertinya ia harus mengambil langkah cepat untuk membawa Y/N pindah ke rumah yang baru ditambah dirinya tidak ingin istrinya kembali celaka seperti tadi. Rasanya aneh ketika dirinya mendapati lantai begitu licin.
Dengan segera Jaehyun menghubungi anak buahnya meminta Liliana membereskan barang-barang yang diperlukan Jaehyun dan Y/N nanti.
"Istri lo belum sadar?" tanya Taeyong yang baru saja tiba setelah mengantar istrinya kembali ke rumah. Jaehyun tak menjawab membuat Taeyong mengerti. "Berdoa Jae, semoga keduanya baik-baik aja."
"Gue merasa nggak becus jadi suami, sepertinya berharap Mama dan Kak Jean berubah itu suatu hal yang mustahil. Gue benar-benar nggak bisa maafin mereka kalau terjadi sesuatu sama istri dan calon anak gue."
"Sabar Jae, percaya sama gue. Y/N dan calon bayi lo kuat."
"Bapak Jaehyun, Ibu Y/N sudah siuman dan memanggil nama Bapak," jelas perawat menghampiri Jaehyun membuat sang pria menoleh ke arah Taeyong dengan raut wajah yang cerah.
"Sana masuk," ucap Taeyong. Jaehyun mengangguk kemudian meninggalkan Taeyong seorang diri.
Pria itu melangkah mendekatkan dirinya pada bangsal sang istri, meraih tangan istrinya yang sedang menatapnya sejak dirinya masuk ke dalam kamar inap. "Maaf ya Mas, aku ceroboh banget, hampir aja kita kehilangan dia," cicit Y/N.
Spontan Jaehyun menggeleng, kenapa harus istrinya yang meminta maaf? Seharusnya dia yang meminta maaf karena keegoisannya membuat Y/N dan bayinya hampir celaka.
"Bukan kamu yang harusnya minta maaf tapi aku. Maaf ya belum bisa menjadi suami yang siaga buat kamu," sesal Jaehyun.
Y/N menarik tangan sang suami dan membawa ke perutnya. "It's okay Papa, dia anak yang kuat."
"Mas, bisa beri tahu Mama. Aku takut Mama marah karena aku udah buat keributan." Wajah Y/N terlihat sedih.
"Jangan pikirin itu, setelah ini kita pulang ke rumah kita." Mencerna kalimat suaminya Y/N terlihat bingung, apa yang dimaksud suaminya rumah baru yang dibicarakan tempo hari sebelum mereka bersitegang beberapa hari yang lalu?
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)
FanfictionWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...