Drama pt. 4

327 69 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo mau tunangan besok kenapa baru ngabarin kita sekarang?" tanya Jevran. Saat ini gue ada di salah satu mall ternama Jakarta, meminta sahabat-sahabat gue untuk bertemu dan melepas penat.

Pak Jaehyun udah balik ke Bandung kemarin malam sekitar jam 9, sebelumnya papa memintanya untuk menginap tapi Pay Jaehyun menolaknya dengan alasan tidak enak jika tetangga melihatnya membuat bertambah nilai plus lagi untuk pak Jaehyun di mata papa.

"Gue juga nggak mengerti kenapa bisa begini. Kalian tau? Gue keluar dari kandang macan malah masuk kandang singa ini namanya," jelas gue lesu.

"Lo ngomong apaan sih? Terus siapa aja yang tau lo mau tunangan? Lo nggak ngabarin mantan lo 'kan?"

"Hah? Sakit jiwa gue kalau ngabarin dia. Gue tau kabarnya aja nggak. Please deh Nu, gue lagi nggak mau bahas dia sekarang."

"Sayangnya dia ada di belakang lo sekarang." Kode Jevran pelan.

Hah? Yang benul? Gue memutar tubuh gue ke belakang. Sial. Beneran dia ada di belakang gue dan berniat menghampiri gue. Bagaimana caranya untuk menghilang?

Saat Dygta ada di hadapan gue, iya Dygta aja males gue pakai kak. Udah lama banget wajah itu nggak nampak di depan gue.

"Mau apa lagi?" kata gue ketus.

"Bisa pinjem Y/N sebentar? Saya mau bicara dengannya."

"Maaf, saya sedang sibuk dengan teman-teman saya lagipula sebentar lagi tunangan saya datang menjemput. Nggak enak kalau nanti liat kamu di sini."

"Y/N? Kamu kenapa nggak bicarain masalah pertunangan kamu sama saya?"

Sebentar-sebentar dia bicara apa barusan? Kenapa harus gue bicarain perihal pertunangan gue ke dia. Gue sendiri aja nggak tahu menahu soal ini. Lagipula dia siapa? Hanya sebatas mantan— mantan tetangga gue.

"Maaf Anda siapa? Mengapa saya harus membicarakan perihal pertunangan saya dengan Anda?"

"Nu, anterin gue balik deh, gue mual kelamaan di sini."

Jevran dan Janu menatap gue khawatir pasalnya mereka tahu gue sedang dilanda pusing ditambah orang ini hadir di hidup gue sekarang. Pergerakan gue ditahan oleh Dygta. Duh gusti, lelah hayati. Mau apa lagi sih dia?

"Tolong dengan sangat. Kita udah nggak ada apa-apa lagi ya so please don't be stupid like this?" kata gue penuh penekanan di akhir kalimat.

"Kamu?"

"Iya, sekarang aku tanya bagaimana kamu nggak aku sebut begitu. Kamu sudah menikah apa pantas melakukan hal kayak gini? Tindakan yang kamu lakuin terlihat konyol, dengan kamu melakukan ini bukan berarti aku mau balik lagi sama kamu. Usiaku memang jauh lebih muda ketimbang kamu tapi aku jauh lebih menghargai perasaan istri kamu. Makasih Kak berkat kamu aku belajar menjadi dewasa."

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang