Our Revenge pt. 2

429 81 7
                                    

Kira-kira apalagi yang bakal dilakuin sama si kembar ya? Semoga aja ini si bapak jeha sama mama yeen nggak tahu. Kalau mereka tahu bisa bahaya. Mengandung kata-kata kasar ya sayang. 2000+ words, kalau mau misuh-misuhin si bapak jeha, disensor ya ayangi. Bakalan capek sama kelakuan bapak satu ini soalnya.




 Bakalan capek sama kelakuan bapak satu ini soalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana rumah sakit dini hari terlihat sangat sepi. Tak ada orang yang berlalu lalang seperti di siang hari. Entah bagaimana caranya ketiga pemuda itu berhasil memasuki rumah sakit tersebut, mengingat bukan waktunya untuk menjenguk pasien.

Ketiganya pun berjalan di koridor dengan penuh kehati-hatian , takut-takut menghasilkan suara yang nantinya bisa membuat rencana mereka terancam batal.

"Jun, lo yakin si bulol nggak ada di ruangan medusa?" Janu berbisik, mencoba memastikan apa benar sang papa tidak menemani istri barunya malam ini.

"Iya, lo nggak percaya sama cewek gue?"

"Gila lo, cewek sendiri dijadiin mata-mata di kantor bokap lo," celetuk Najendra tak habis pikir ditambah dirinya ikut terjebak dalam aksi balas dendam si kembar.

"Dia nya yang mau. Gue nggak pernah minta," elak Juna. "Terus juga siapa yang lo sebut bokap gue? Si bulol? Ogah amat."

"Ssstt. Udah, kenapa jadi ribut sih," lerai Janu. "Eh, eh, minggir, ngumpet, cari tempat. Itu ada perawat jaga." Janu memberitahu Juna dan Najendra agar mengikuti dirinya.

Beruntungnya mereka berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di salah satu ujung koridor yang sepi. "Anjing, serem banget ternyata jam segini."

"Mulut lo, Jan," ucap Juna memperingati, takut akan ada hal yang tidak diinginkan.

Najendra menoleh ke arah belakang. "Aman kan?"

Juna pun ikut melakukan apa yang barusan Najendra lakukan kemudian mengangguk sebagai jawaban. "Aman kayaknya. Langsung ke ruang inap nya medusa aja. Jan, lo tunggu di depan pintu biar gue sama Najendra yang masuk."

"Oke, bisa istirahat bentar dulu nggak? Capek gue."

"Lemah amat jadi lalaki," celetuk Najendra sembari menarik Juna menjauhi Janu.

Selepas keduanya menjauh, bulu kuduk Janu mulai meremang. Suasana mendadak berubah. Teramat tenang hingga membuat Janu semakin merinding dibuatnya. "Tungguin woy," pintanya sembari mengejar Juna dan Najendra yang lebih dulu mendahului.

Sesampainya di depan pintu ruang inap istri baru dari sang papa. Janu memberikan aba-aba bahwasanya semua persiapan sudah siap untuk dieksekusi. "Inget jangan lama-lama di dalam. Kalau dia udah teriak langsung cabut kita."

"Oke."

"Kain putih sama wig hitam panjangnya mana?" tanya Najendra.

"Lah, nggak lo bawa?"

"Bukannya elo yang bawa, Jan?"

"Kan gue udah ingetin tadi," balas Janu.

"Nggak usah ribut. Ada di tas gue," ujar Juna.

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang