New life pt. 6 (Arlleta)

398 94 8
                                    

Sedikit mature ya, biar alurnya ngena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedikit mature ya, biar alurnya ngena.
Bagi yang minor bisa diskip dulu aja.



Jaehyun yang baru saja sampai rumah semakin dibuat kesal dengan keadaan rumah yang seperti kapal pecah. Apa saja yang dilakukan istrinya selama dirinya tidak ada di rumah?

Pria berdimple itu menyimpan kopernya dibalik pintu,  kemudian berjalan memunguti beberapa majalah yang berserakan di lantai dan kembali menyimpannya pada tempatnya.

Jaehyun kembali menarik kopernya menuju kamar. Saat dirinya sampai di ruang keluarga, betapa terkejutnya ia mendapati beberapa sampah makanan, minuman, dan tissue berserakan di ruangan itu.

"Alleta!" teriaknya memangil sang istri.

Alleta yang sedang di kamar pun, Berlari menghampiri suaminya yang sudah pulang. Dengan senyum mengembang dirinya menuruni anak tangga, berlarian kecil untuk memeluk tubuh suaminya itu.

Jaehyun mengurai pelukannya. Menatap wanita yang sedang mengandung anaknya itu dengan tajam. "Lo ngapain aja di rumah seharian? Hah? Lo tahu gue capek kan? Sampai rumah malah disuguhi pemandangan kayak gini."

Alleta mengusap dada Jaehyun agar pria itu tidak marah. "Maaf sayang, aku lagi mual banget hari ini. Kita kayaknya butuh pembantu deh."

Jaehyun merotasikan matanya malas. Kenapa harus? Sedangkan mantan istrinya dulu tidak mau ada orang lain di rumah ini selain dirinya. Y/N masih sanggup untuk mengerjakan semuanya seorang diri meskipun wanita itu sedang mengandung lalu istrinya yang sekarang justru meminta bantuan orang lain. "Memang dasarnya kamu pemalas. Y/N juga dulu sedang hamil muda tapi dia bisa kerjain semuanya sendiri."

"KAMU ITU Y/N, Y/N, Y/N, TERUS. AKU ITU UDAH BOSAN KAMU NYEBUT NAMA DIA TERUS."

"Kenapa? Nggak suka?" tantang Jaehyun.

"Ya jelas. Aku ini istri kamu Jaehyun. Kamu nggak paham-paham ya? Aku lagi hamil anak kamu. Mana perhatian kamu sebagai seorang suami."

"Lo bukannya mandiri? Bisa melakukan segalanya 'kan? Gue juga butuh privasi. Jadi jangan halangi gue kalau gue mau ketemu anak-anak gue."

"Apa sih yang dilakuin janda gatel ke kamu sampai kamu cinta mati sama dia? Kamu dipelet dia apa gimana?"

Jaehyun menarik pergelangan tangan Alleta kasar. Sudah diperingati jangan sekali-kali menjelekkan wanita yang dia cintai dihadapannya tapi wanita itu masih belum mengerti. "Gue udah peringatin kan? Lo ngomong kayak gitu lagi gue nggak akan segan-segan berbuat kasar sama lo."

"Kamu keterlaluan."

"Lo yang udah keterlaluan." sinisnya, pria itu menatap ke arah sampah yang berserakan, "beresin kekacauan yang udah lo buat. Gue capek." tutupnya kemudian berjalan ke arah kamar.

"Jaehyun, lo jahat banget sumpah. Gue harus buat perhitungan sama Y/N. Lihat aja gue bakal bikin malu itu janda gatel. Dasar pelakor!"

Sambil menahan tangis Alleta membersihkan kekacauan yang telah dirinya buat. Apa yang harus dia lakukan lagi. Dia pikir setelah mengandung anak Jaehyun kehidupan rumah tangganya akan harmonis seperti kehidupan rumah tangga lainnya. Sebelumnya selama menjadi sahabat Jaehyun, Alleta tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar darinya. Jaehyun selalu bersikap manis kepada Alleta seakan Alleta mudah sekali rapuh dan terluka. Tapi sekarang ia merasa jika Jaehyun telah berubah seakan pria itu membenci dirinya.

"Sayang, kamu mau kemana?" tanyanya melihat ke arah Jaehyun yang membawa tas kantor.

"Kantor."

"Katanya capek, kenapa nggak istirahat dulu? Apa mau aku buatin sesuatu?"

"Nggak usah. Hasil masakan lo nggak pernah sesuai sama lidah gue." ungkap pria itu jujur.

Alleta menatap kepergian suaminya dalam diam. "Gue nggak pulang malam ini. Jadi, jangan ganggu atau telepon." pamit Jaehyun lalu melenggang pergi.

Wanita itu mengepalkan tangannya. Dirinya harus mencari cara agar Jaehyun kembali seperti dulu. Jaehyun yang perhatian padanya dan Jaehyun yang menyayangi dirinya.

"Y/N. Lo liat aja nanti."



***



Alleta memarkirkan mobilnya dan segera memasuki gedung yang biasa dirinya datangi ketika sedang stres. Suara dentuman musik terdengar. Ruangan itu dipenuhi banyak pria dan wanita berpakaian minim sedang bergoyang mengikuti alunan musik.

Wanita itu sudah tak peduli dengan apa yang akan dilakukan Jaehyun nanti jika suaminya tahu dirinya datang ke tempat itu. Yang jelas Alleta butuh pelampiasan untuk menghilangkan rasa stres dan kekesalannya.

Alleta berjalan menuju meja bar dan memesan minuman lalu meneguknya berkali kali membuat kesadarannya kian menghilang.

Tidak berselang lama seorang pria berwajah tampan dan berkulit putih datang menghampiri dan duduk tepat di sebelahnya. "Sendirian?" tanyanya. 

Alleta terdiam, dirinya tidak berminat untuk menanggapi karena tujuan awalnya hanya ingin minum-minum tidak lebih. Tapi sebuah tangan yang mengelus sensual leher jenjangnya membuat Alleta menahan suaranya lalu menoleh ke arah si pelaku.

"Arlan." ujar si pria mengenalkan diri. "Kenapa sendirian cantik?"

"Bukan urusan lo."

"Hey, jangan galak-galak sayang."

"Lepasin nggak?"

"Alleta Anjani, lo nggak tahu siapa gue?"

Alleta menggeleng kuat, ia mendekatkan wajahnya kepada pria yang sedang berdiri di hadapannya itu dan menajamkan penglihatannya untuk mengenali siapa pemilik suara bariton yang sedang mencoba mengajaknya berbicara.

"Nggak tahu, Lo kenal gue?

"Iya lah sayang, kalau nggak, mana mungkin gue tahu nama lo."

"Lo siapa sih? Jangan ganggu." pintanya. Alleta kembali meraih gelas dan meneguk minumannya sampai habis. Sepertinya ia harus pulang ke rumah karena dirasa kesadarannya mulai menghilang.

Diraihnya tas yang ada di sebelahnya. Namun, pergerakan itu ditahan oleh seseorang yang langsung menarik tubuhnya untuk menduduki kedua paha pria itu. Alleta berusaha kuat mendorong tubuh pria itu tapi hasilnya nihil.

"Lo mau balas dendam sama mantan istri suami lo 'kan?"

Sontak kedua matanya menatap manik mata pria yang memperkenalkan diri sebaga Arlan, wanita yang sudah mabuk itu mengangguk tanpa berpikir. Detik berikutnya Arlan sudah menyambar bibir ranum milik Alleta, menyesap rasa alkohol yang sudah diminum wanita itu tadi.

Kegiatan panas itu berlangsung cukup lama, mereka yang sedang dilanda gairah itu pun sudah tidak peduli dengan keadaan sekitar.

Arlan menarik diri lalu menatap wajah Alleta yang memerah, bibirnya yang bengkak karena ulahnya membuat pria itu terkekeh pelan. "Kita lanjut di tempat lain ya?"

Tanpa menolak Alleta mengiyakan ajakan pria itu. Ia sudah tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi nanti yang dia butuhkan saat ini adalah kepuasan kerena semenjak menikah suaminya tidak pernah menyentuhnya lagi.

Di tempat lain. Suara jari seorang pria mengetuk keyboard bergema dan berima. Lampu ruangan yang masih menyala membuat Johnny yang baru saja melewati ruangan Jaehyun beralih memasuki ruangan pria tersebut.

"Jae, nggak balik?"

"Tidur kantor." balas Jaehyun tanpa menatap lawan bicaranya.

"Istri lo bukannya lagi hamil?"

"Paling juga udah tidur. Biarin aja. Gue masih banyak kerjaan yang harus diselesaiin buat besok karena cuti 2 hari kemarin."

"Oh, yaudah. Gue duluan ya."

Jaehyun menatap Johnny - rekan kerjanya. "Iya, Bang. Hati-hati lo." jawabnya. Johnny pun mengangguk lalu kembali menutup pintu ruangan Jaehyun.

Jaehyun memilih untuk beristirahat sebentar, dilihatnya kembali foto yang dikirim oleh mantan istrinya kemarin. Dirinya mengelus layar itu seakan ia sedang mengelus perut buncit mantan istrinya. "Aku kangen kamu, Y/N. Salah ya kalau aku cemburu sama teman kamu itu?"



















Published,
Beepunyacerita | 20 November 2022

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang