Against the blessing pt. 8

542 90 3
                                    

Jean menatap sang mama dengan raut wajah cemas pasalnya sedari tadi mamanya tidak bisa tinggal diam dan merasa panik setelah mengetahui adiknya meninggalkan rumah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jean menatap sang mama dengan raut wajah cemas pasalnya sedari tadi mamanya tidak bisa tinggal diam dan merasa panik setelah mengetahui adiknya meninggalkan rumah mereka. "Ma, apa yang harus kita lakuin setelah ini? Wanita itu sudah berhasil menjauhkan kita dari Jaehyun."

"Diam Je, Mama sedang berpikir. Rasanya otak Mama buntu, bagaimana bisa adikmu itu melawan Mama? Mama yang mengandung dan membesarkannya," ucap Sica dengan suara tinggi sarat akan emosi.

Jean menyeringai saat terbesit sebuah ide di kepalanya, "Tapi jika dipikir ada bagusnya juga mereka pindah. Seenggaknya suami aku nggak akan bertemu dengannya lagi dan kita bisa mendatangi rumah mereka saat Jaehyun tidak ada di rumah. Hanya menjalankan sedikit drama menangis dan meraung di hadapan wanita bodoh itu hatinya pasti akan kembali luluh." Membayangkan melakukan drama di hadapan adik iparnya membuatnya tertawa puas.

Sica menatap putrinya dengan bangga sebuah senyuman terbit dari bibirnya. "Kamu benar, untuk apa kita harus berpikir sampai membuat kepala Mama sakit."

"Kamu bisa tanyakan jadwal Jaehyun dari Joana dengan begitu kita akan tahu keberadaan adikmu di kantor atau sedang di rumah," tambah Sica kemudian.

Tak akan ada kata menyerah untuk Sica dan Jean dalam membuat rumah tangga Jaehyun dan Y/N hancur karena sampai kapanpun mereka tidak akan merestui dan tidak akan sudi memiliki adik ipar atau menantu seperti Y/N.

Terkadang Y/N sendiri dibuat kebingungan bagaimana caranya untuk menakhlukan hati keduanya namun ia merasa semua yang dilakukannya akan sia-sia.

"Aku harus sedikit bersabar karena nggak mudah merubah orang lain untuk menjadi lebih baik," ucapnya kala itu saat dimana kakak iparnya sedang merundungnya.

"Tapi Mah?"

"Kenapa lagi?"

"Gimana kalau Jaehyun sadar kalau kemarin bukan sebuah kecelakaan?"

"Nggak akan ada yang tahu, kamu tenang aja. Mama berani jamin karena nggak ada yang melihat waktu Mama menuang minyak goreng di lantai," jelas Sica.

***

"Sayang?"

Y/N mendongak, menatap sang suami saat sang suami memanggilnya. "Iya Mas?"

Terlihat ragu Jaehyun meminta sang istri untuk berbicara kepada adiknya guna membawa Juna tinggal bersamanya. "Bagaimana kalau Juna tinggal bersama kita?" tanyanya membuat Y/N menjauhkan tubuhnya dari pelukan sang suami karena dirasa lehernya akan sakit dengan posisi seperti itu.

"Kamu yakin?"

"Seenggaknya ada yang jagain kamu saat aku nggak ada di rumah." Y/N tersenyum menanggapi Jaehyun, sebegitu khawatir suaminya kepada dirinya.

"Aku tanya ke dia nanti, tapi mas gimana dengan rumah peninggalan orang tuaku?"

"Kita bisa menyewakannya agar ada yang menempati atau aku bisa memperkerjakan seseorang untuk mengurusi rumah itu."

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang