Work ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...
╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈➤ ❝ Cerita ini merupakan sequel dari cerita kakak tingkat yang ada di work Jaehyun As. Baca cerita yang di sana dulu ya baru lanjut ke sini biar nyambung jalan ceritanya. ❞
Beepunyacerita | 20.12.2022
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berbicara mengenai dunia perkuliahan, maka yang terbesit dalam otak adalah kampus, dosen, mata kuliah, beserta tugas dan tetek bengeknya. Perubahan dalam belajar mengajar pun akan berbeda dengan masa SMA.
Bisa dikatakan yang dulunya sangat membosankan sekarang kita dituntut untuk lebih aktif sebagai mahasiswa. Awalnya sangat sulit untuk aku mengimbangi, tapi semakin ke sini semakin aku terbiasa dengan metode belajar mengajar perkuliahan. Menginjaki semester pertama rasanya bahagia bukan main. Sangat jelas, akhirnya aku bisa merasakan menjadi mahasiswa dan tidak memakai seragam sekolah lagi.
"Y/N?" Aku berbalik mencari tahu siapa pelaku yang menyebut namaku.
"Kak Jaehyun?" Bukankah dirinya mahasiswa fakultas sebelah dan satu jurusan dengan kakakku? Lalu, untuk apa dia ada di sini?
"Iya, mau ke mana?" tanyanya.
"Perpus," balasku singkat, padat, dan jelas.
"Mau ngapain? Nggak ada kelas memangnya?"
"Ngerjain tugas Kak. Baru kelar kelas sih tadi, nanti ada lagi jam 2 makanya mau nunggu di perpus aja."
"Temenin makan yuk," ajaknya tiba-tiba.
Tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku, tiba-tiba saja dirinya meminta untuk menemaninya makan. Padahal kita tidak sedekat itu.
"Belajar juga butuh asupan kali, makan dulu, nanti baru belajar lagi," katanya santai, "ayuk." Setelah merampungkan kalimatnya. Tanpa menunggu jawaban, Kak Jaehyun menarik pergelangan tanganku membawaku ke arah kantin.
Bagaimana jika bang Taeyong melihat kami bersama? Mengingat kakakku sudah melarangku untuk dekat dengan teman-temannya termasuk Kak Jaehyun. Aku tidak tahu alasan bang Taeyong melakukan itu.
"Pokoknya Adek nggak boleh deket sama cowok kampus, apalagi sama temen-temen Abang termasuk Jaehyun."
"Kenapa sih Bang? Mereka baik-baik kok."
"Iya, menurut kamu. Abang yang lebih tahu gimana perilaku temen-temen dan anak cowok di kampus. Kalau ada yang gangguin kamu, bilang sama Abang. Biar Abang pites itu orang."
Isi percakapanku dengan bang Taeyong masih teringat jelas karena aku yang akan terus mengingatnya. Lagipula aku juga tidak peduli, tujuanku hanyalah menuntut ilmu agar menjadi orang yang sukses. Memiliki kekasih itu hanya bonus. Aku tak ingin jika memiliki kekasih berpengaruh kepada nilai akademik.
