Banyak yang mengatakan cinta itu datang karena terbiasa. Yang tadinya terpaksa kini justru merasa bersyukur karena telah dipertemukan dalam ikatan perjodohan. Pria bernama Jung Jaehyun tidak pernah menyangka akan jatuh hati pada sosok gadis yang memiliki sifat diluar dugaan. Kali ini dirinya merasakan cinta yang begitu tulus bukan hanya sekedar obsesi semata.
Banyak hal yang menjadi pelajaran hidup di masa dirinya terpuruk. Kehilangan kepercayaan, sempat pula kehilangan jati diri. Namun, ia bangkit karena satu hal. Ada seseorang yang harus dirinya perjuangkan.
Tak mengapa luka di masa lalu masih membekas, tidak mengapa dirinya dikhianati oleh orang yang sempat ia berikan segalanya. Seluruh hidupnya untuk seseorang bernama Kim Nara dan juga seorang balita yang selalu dirinya sayangi dan jaga dengan penuh segenap jiwa dan raga.
"Gue nggak butuh hasilnya. Kalau pun dia bukan anak gue. Gue tetap sayang sama dia dan gue bakal tetap kasih nafkah buat dia," tekan Jaehyun penuh percaya diri. Entahlah hatinya kembali melunak saat melihat kedua mata polos yang begitu bercahaya menurutnya. Jenandra tidak bersalah, ia hanya balita yang tidak mengerti apa-apa.
"Lo yakin?"
"Lebih dari yakin. Gue rasa Y/N juga bakalan melakukan hal yang sama. Jenandra cuma anak kecil yang sayangnya lahir dari kesalahan orang tua. Dia nggak tahu apa-apa. Gue bakalan tetap jadi Papa nya."
"Apa lo udah pikirin ini matang-matang? Apa lo juga udah tanya sama Y/N perihal ini? Udah minta pendapat dia?"
"Biantara, udah berapa kali gue bilang. Y/N bakalan ngelakuin hal yang sama."
Biantara terdiam. Bisa jadi apa yang dikatakan Jaehyun ada benarnya mengingat gadis itu memiliki hati selembut sutera. "Kalau pun lo nggak menerima Andra lagi, sebagai pamannya gua bersedia buat jadi Ayah dia."
"Dia tetap anak gue, Bih. Gue yang besarin dia dari kecil."
"Terus gimana sama Nara? Dia ibu nya. Apa dia bakalan kasih hak asuh Jenandra buat jatuh ke tangan lo? Nggak akan semudah itu. Gua kakaknya, gua lebih tahu gimana nekatnya anak itu."
Jaehyun tampak berpikir. Keputusannya sudah bulat. Ia tetap akan merawat Jenandra meskipun orang tua kandungnya melarang. "Itu bakal jadi urusan gue nanti."
Sulit rasanya berbicara dengan Jaehyun jika dia sudah memiliki keyakinan seperti itu. Dua Minggu berlalu hasil tes DNA yang sedang dirinya remat pun hanya ia simpan di dalam lemari. Jaehyun tidak mau ambil pusing apa yang tertulis pada lembaran kertas itu, yang jelas Jenandra tetap akan menjadi anaknya.
"Gimana perkembangan hubungan lo sama Y/N?"
"Belum ada kemajuan. Selama dua Minggu ini, dia cuma balas pesan gue dua atau tiga kali dalam seminggu, itu pun singkat. Gue ngerasa hidup gue hampa setelah dia ninggalin rumah."
"Terus usaha," ucap Biantara memberi semangat.
"Buntu rasanya, gue nggak tahu lagi gimana caranya buat bikin hati dia luluh dan percaya sama gue. Udah banyak gue bikin dia sakit hati, udah sering gue ngecewain dia. Bakal percuma aja nggak sih? Kayaknya dia memang nggak tertarik buat lanjutin hubungan ini."
"Anj. Lemah amat. Baru gini doang udah mau nyerah. Dia cuma butuh diyakinin. Dia butuh bukti bukan cuma janji. Mana effort dari lo? Dia nungguin itu. Gua kalau jadi cewek juga bakalan lihat gimana perjuangan cowok yang mau deketin gua, apalagi ini masalah rumah tangga ya bukan sekedar pacaran yang masih bisa manya menye."
Iya juga ya. Gue harus gimana? Apa perlu gue cari rumah baru?
***
Dua Minggu waktu yang cukup untuknya merefleksikan diri. Cukup pula untuk Jaehyun berpikir dan mencari jalan untuk keluar dari masalah yang sedang menimpanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)
FanfictionWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...