Mapala

563 89 14
                                    

Ada yang nungguin cerita ini nggak sih? Sorry ya lama lanjutin karena sempet ilang ide pas mau lanjutin ini. Yang belum pernah baca cerita sebelumnya bisa tengok di book Jaehyun as yang judulnya ketua mapala ya.




Kabar kedekatan Jaehyun dengan Y/N semakin berhembus di kalangan mahasiswa, terlebih beredar kabar bahwa Y/N yang membantu Jaehyun di saat pria itu mengalami hipotermia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kabar kedekatan Jaehyun dengan Y/N semakin berhembus di kalangan mahasiswa, terlebih beredar kabar bahwa Y/N yang membantu Jaehyun di saat pria itu mengalami hipotermia. Tentunya hal tersebut membuat Jaehyun semakin muak.

Bukan berarti Jaehyun tidak berterima kasih atas apa yang dilakukan gadis itu. Hanya saja, Jaehyun sedikit berpikir, mengapa bisa Y/N bertindak gegabah, melepaskan diri dari rombongan lalu mencari keberadaannya yang saat itu memang sedang tidak berdaya?

Jaehyun sangat anti dengan yang namanya "hutang balas budi". Maka dari itu, beberapa waktu yang lalu dirinya menemui Y/N untuk mengucapkan terima kasih.

Bukan hanya itu saja, Jaehyun pun menegaskan jika bukan dirinya yang meminta bantuan hingga gadis itu pun harus dirawat di rumah sakit. Bahkan Jaehyun sempat melontarkan kalimat pedasnya bahwa ia tidak suka mendapatkan perhatian dari Y/N.

Awalnya Jaehyun menganggap bahwa semua kesalahpahaman yang terjadi dan ditimbulkan oleh Y/N sudah terselesaikan dan tidak perlu diperdebatkan lagi.

Namun sayangnya, dirinya salah. Ada rasa bersalah yang menghantui Jaehyun saat ini. Dalam hati kecilnya pun berkata jika ia harus kembali meminta maaf kepada Y/N. Sayang sekali ego nya lebih mendominasi dibandingkan akal sehatnya.

Apa yang terjadi padanya kemarin sukses membuat dirinya bertanya-tanya. "Gue ngapain?"

Tidak pernah sebelumnya Jaehyun teler di siang hari ditambah dirinya menyebut nama Y/N berkali-kali. Rasanya ia tidak percaya dengan ucapan Yuta tempo hari.

"Elo mabok. Bego banget. Mana panggil nama Y/N terus. Merasa bersalah juga kan lo?"

"Goblok banget, dasar tolol. Nggak guna," maki Jaehyun pada diri sendiri. Ia sendiri tidak paham mengapa bisa melakukan hal yang cukup bodoh hanya karena seseorang bernama Yourname. Aneh, bukan tipe Jaehyun sekali. Apalagi Jaehyun telah memiliki tambatan hati. Untuk apa memikirkan Y/N? Toh, apa yang dia ucapkan tempo hari adalah benar.

"Tapi, gue ngelakuin hal yang bener kok. Memang udah sepantasnya dia nerima itu."

"Nih minum, buat ngilangin pengar lo." Jaehyun menoleh mendapati Taeyong sedang mengulurkan sebuah minuman kaleng untuknya. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya. Tangannya tergerak untuk meraih minuman kaleng tersebut, membukanya lalu meminumnya hingga tandas.

"Gue denger-denger, Y/N mau pindah kampus."

"Uhuk." Jaehyun terbatuk. Salahkan Taeyong yang memberikan info tanpa aba-aba terlebih dahulu.

"Kenapa?" tanya Jaehyun kebingungan. Apa karena masalah tempo hari? Jaehyun semakin berpikir jika sikap Y/N terlalu berlebihan.

"Lo masih tanya kenapa? Bgst, bikin gue emosi aja lo. Karena lo, dia di-bully satu kampus," ungkap Taeyong tak main-main. Dia tidak akan segan-segan menegur temannya jika berbuat salah apalagi sudah beberapa kali Jaehyun tak sadarkan diri di sebuah bar langganan mereka.

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang