Gue heran kenapa akhir-akhir ini Pak Sena bersikap menyebalkan lebih dari biasanya. Gue nggak mengerti dia dendam sama gue atau gimana atau mungkin karena gue yang membatalkan pertunangan kita.
Hal yang membuat gue gila, tiba-tiba dia sudah ada di kampus sebagai seorang dosen ditambah dia juga mengenal Pak Jaehyun.
Baru hari pertama berada di kampus pun sudah berapa kali dia meminta tolong— lebih terkesan menyuruh menurut gue, menyuruh gue untuk melakukan ini dan itu bahkan untuk fotocopy modul aja dia meminta gue padahal ada anak lain. Kenapa mesti gue coba?
"Okay, materi hari ini cukup. Kumpulkan tugasnya ke Y/N dan tolong Y/N bawakan tugas teman-teman kamu ke ruangan saya."
"Gue lagi?" ucap gue jengah. Joana yang di sebelah gue menepuk bahu gue pelan. "Gue anterin." Gue tersenyum ke arahnya.
Saat menuju ruangan Pak Sena, gue dan Joana berpapasan dengan Pak Jaehyun. "Mau ke mana kalian?" tanyanya.
"Kasih tugas ke ruangan Pak Sena," jawab Joaan.
"Joana kamu bisa lanjutkan masuk ke kelas saya, biar Y/N saya yang antar," ucapnya membuat gue linglung seketika.
Ini maksudnya dia gimana? Kalau yang lain tahu dan sadar sikapnya dia ke gue barusan, bisa habis gue.
"Cepat, saya nggak mau telat masuk kelas saya," ujarnya. Kan gue nggak minta dia buat nganterin gue. Tolong bantu sadarkan orang ini.
"Pak bisa jalan pelan, kaki saya masih lecet bekas kemarin," kata gue susah payah berjalan beriringan dengannya.
"Ini masih di area kampus."
"Ya saya juga tahu Pak."
"Kalau kamu minta saya buat menggendong kamu, kamu salah tempat." Gue mengerjapkan mata gue berkali-kali. Joana sumpah abang lo ajaib banget. Emang ada kata-kata gue buat memintanya untuk menggendong gue?
Sesampainya kami di depan ruangan Psk Sena, gue mengetuk pintunya pelan. "Masuk," titah Pak Sena.
Bukan gue yang masuk ruangan Pak Sena duluan melainkan Pak Jaehyun yang lebih dulu masuk dengan membawa berkas yang ada di tangannya. Pak Jaehyun menyerahkan berkas itu tepat di depan meja Pak Sena.
"Wah, apa-apaan ini?" tanyanya.
"Saya menyuruh kamu untuk mengantarkan tugas ini ke saya, Y/N. Apakah kamu merasa kesulitan sampai tunangan kamu ini ikut membantu kamu?"
Gue terheran dari mana dia bisa tahu gue tunangan dengan Pak Jaehyun.
"Pak Sena, saya rasa Anda terlalu kekanak-kanakan. Jangan bawa urusan pribadi ke area kampus. Saya sudah katakan sebelumnya untuk jauhi Y/N."
"Kalau saya nggak mau?" tantangnya. Kilatan amarah terlihat jelas di mata Pak Jaehyun.
"Saya tidak akan biarkan kejadian yang dulu terulang lagi. Jangan samakan Y/N dengan dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)
FanfictionWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...