Halo, apa kabar kalian? Semoga masih ada yang menunggu cerita-ceritaku. Maaf karena jarang update ya...
Masing-masing individu memiliki berbagai macam alasan untuk memilih dan menetap tinggal di Luar Negeri. Begitupula denganku. Banyak alasan dan pertentangan saat aku memilih untuk berjuang hidup seorang diri di Negara Gingseng. Ya, aku memilih Korea Selatan sebagai tempat untukku melanjutkan sekolah. Belajar dan mencari pengalaman di Negara ini.Bukan hanya itu, aku yang memang menyukai Korea membuat diri ini lebih mudah untuk memahami budaya serta bahasanya. Tak butuh waktu lama untukku bisa fasih berbahasa Korea karena aku menyukainya. Kata orang, akan mudah untuk kita bisa memahami segala sesuatu yang kita anggap sulit jika kita memang menyukainya.
Pertama, Mendapatkan beasiswa di salah satu kampus ternama di Korea. Bayangkan saja bagaimana rasanya aku harus berjuang, jatuh bangun untuk mengejar impianku ditambah pertentangan yang begitu pelik dari Bapak. Siapa yang akan merelakan anak perempuan satu-satunya jauh dari pengawasannya? Tentunya tidak ada.
Aku harus menurunkan egoku saat itu, menjelaskan kepada Bapak apa yang aku inginkan dan apa pilihanku. Karena aku berhak untuk memilih. Siapapun manusia yang ada di muka bumi ini berhak untuk bahagia dan memilih jalan hidupnya masing-masing karena ini hidup kita. Tak ada orang yang berhak ikut campur dengan pilihan kita.
Kedua, banyak keributan yang terjadi setiap hari antara aku dan Bapak. Tentunya karena Bapak yang meragukanku, apakah anak gadisnya bisa merantau, jauh dari orang tua? Bagaimana jika nanti anak gadisnya sakit? Jarak Korea dan Indonesia itu cukup jauh. Apalagi dibutuhkan waktu, uang dan tenaga untuk mereka menyusulku ke sini.
Berulang kali aku mencoba untuk meluluhkan hati Bapak, syukurnya atas izin Sang Maha Kuasa yang bisa membolak-balikkan hati manusia termasuk hati Bapak ku.
Saat melihat pengumuman aku diterima di salah satu kampus ternama Korea Selatan dengan mudahnya Bapak berkata. "Capai impian kamu, Bapak percaya sama kamu Y/N. Cukup satu. Jaga diri kamu, jangan kecewakan Bapak. Kalau memang kamu sudah nggak sanggup, kamu boleh pulang. Bapak nggak pernah memaksa kamu untuk melakukan ini. Ini kemauan kamu sendiri jadi pertanggung jawabkan apa yang udah kamu pilih."
Dan sampai detik ini aku selalu menikmati pilihanku. Meskipun tak mudah untuk tinggal di sini. Tak mudah untuk mendapatkan teman yang benar-benar teman. Bukan hanya sekedar teman fangirling.
Sempat aku menjadi korban pelecehan karena temanku yang ternyata memiliki niat terselubung. Mengenalkanku pada orang jahat. Hampir saja aku celaka jika tidak ada pria baik yang membantuku, pria dengan pakaian serba hitam. Aku sama sekali tidak sempat menanyakan namanya dan mengucapkan terima kasih padanya.
Aku memang seorang Fangirl tapi aku melakukannya disela waktu senggangku. Nakamoto Yuta, pria yang aku cintai dengan segenap jiwa dan raga. Rasanya tidak akan kelar aku membahasnya dari A sampai Z jika sudah menyebutkan namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)
FanfictionWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...