After Transmigrasi pt. 2

439 85 1
                                    

Halo, ketemu lagi sama mbak yeen yang sedang dilema sama apa yang sedang menimpa dirinya. Kita bantu support mbak yeen supaya kuat ya.


Berkali-kali aku berpikir tetap saja aku tidak menemukan jawaban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berkali-kali aku berpikir tetap saja aku tidak menemukan jawaban. Justru rasa penasaran itu semakin menjadi. Banyak pertanyaan yang muncul secara tiba-tiba di setiap harinya. Kenapa harus aku yang mengalami hal seperti ini? Apa benar ini terjadi kepadaku? Aku masih berada di dalam mimpi kan?

Rasanya tidak mungkin ketika terbangun dari tidur yang cukup lama tiba-tiba saja aku telah menjadi seorang istri . Aku tidak tahu alasan ibu menerima lamaran Jaehyun ketika aku dalam keadaan koma saat itu.

Ayolah, aku belum lulus sekolah. Bahkan aku tidak mengenal siapa Jaehyun. Pria yang kata Ibu berstatus sebagai suamiku sekarang. Mengapa Ibu tega menikahkanku tanpa persetujuanku terlebih dahulu? Jelas, aku tidak mencintainya. Dan satu hal yang terus aku pikirkan. Berapa banyak kejadian  yang aku lewatkan?

Hal konyol itu tiba-tiba terlintas dalam benakku. Apa iya aku bertukar tubuh dengan Rania seperti apa yang mereka katakan? Aneh, sungguh tidak masuk akal.

Reinkarnasi? Tentu saja tidak. Banyak yang tidak percaya dengan adanya reinkarnasi. Aku pun demikian. Tetapi, kisah yang mereka ceritakan kepadaku cukup terdengar sangat nyata. Jujur, aku merasa kebingungan dan bimbang. Haruskah aku percaya dengan semua ucapan mereka?

Jung Jaehyun merupakan pria yang kulihat begitu sempurna. Nyatanya aku tidak yakin jika dirinya mencintaiku.

Benarkah dia melamarku di saat aku sedang koma? Jika pria lain mungkin mereka akan lari. Tidak ada yang mau menikah dengan gadis cacat sepertiku. Lihatlah kondisiku yang harus menyusahkan orang lain. Untuk mengurus diri sendiri pun aku tidak sanggup bagaimana aku bisa mengurus keperluan Jaehyun? Bukankah Jaehyun lebih berhak mendapatkan seorang istri yang lebih dari pada aku?

Lalu, apa yang dia temukan dari dalam diriku? Sekali lagi aku sama sekali tidak mengingatnya. Seperti apa kita bertemu? Bagaimana kita berkenalan, dan sejak kapan kita saling dekat? Bukan maksudku untuk melupakan itu. Aku benar-benar tidak mengingatnya.

Sungguh, aku sedang tidak berbohong. Bahkan kerapkali aku memaksakan diri untuk mengingat itu semua tapi hasilnya? Hanya rasa sakit yang kembali menyerangku.

Rania dan Jung Jaehyun. Dua orang yang aku lupakan. Sebenarnya siapa kalian?

"Bu?" panggilku dengan suara terbata. Sebuah kemajuan ketika diri ini bisa berbicara sepatah dua kata.

"Ya? Kamu butuh sesuatu? Bilang sama Ibu."

Aku menggeleng lemah sebagai jawaban.  Kuharap Ibu mengerti jika aku hanya butuh udara segar. Berada di dalam kamar secara terus-menerus membuat tubuh ini semakin kaku.

"Jaehyun ke kantor sebentar," ucap Ibu memberitahu padahal aku tak menanyakan perihal itu. "Ibu tahu masih banyak pertanyaan yang mau kamu ajukan. Iya kan? Bersabar sedikit lagi ya? Setelah kondisi kamu lebih baik dari ini. Suami kamu yang akan cerita semuanya," jelas Ibu.

Kenapa harus nanti Bu? Sedangkan telingaku masih berfungsi dengan baik. Mungkin sulit untukku berbicara tetapi aku masih bisa mendengar. Tolong, jangan ragukan itu. Semakin hari aku menunggu, semakin pula aku dibuat penasaran. Apa yang sebenernya terjadi kepadaku?

Apa aku memang ditakdirkan untuk hidup kembali lalu Tuhan akan membawaku pergi? Seperti yang sudah-sudah, ketika seseorang bangun dari koma. Beberapa hari kemudian ia akan berpulang, berpulang ke tempat peristirahatannya yang terakhir.

Jika memang itu kehendak pemilik semesta beserta isinya, aku bisa apa selain untuk menerimanya? Bukankah memang jodoh, takdir, maut hanya Tuhan yang tahu? Dan hanya Tuhan yang bisa merubah takdir itu.

Apa yang terjadi padaku sekarang ini, rasanya aku tidak berhak untuk mengeluh atau pun kecewa. Hanya saja, aku membutuhkan jawaban. Jawaban mengapa pemilik nama Yourname bisa berada di titik ini. Dimana aku terbangun dari koma, lumpuh sementara, lalu berstatus sebagai seorang istri yang  aku sendiri tidak mengenal suamiku. Rasanya begitu asing.

"A-yah?"

Sorot perbedaan yang ditujukan kepadaku itu terlihat begitu kentara, sorot akan kebencian. Aku tidak pernah melihat sebelumnya. Mengapa Ibu menunjukkan tatapan seperti itu di depanku?

"Jangan sebut pria itu lagi."

Kenapa Bu? Kenapa aku tidak boleh menyebut pria yang menjadi cinta pertamaku seperti yang orang-orang katakan? Kata orang cinta pertama anak gadis adalah ayahnya. Selama ini ayah terlihat cukup baik di mataku.

"Kena-"

"Jangan tanyakan hal itu, Y/N. Ibu tahu kamu melupakannya. Ibu cuma minta, jangan pernah berpikiran tentangnya lagi. Ibu nggak mau rasa trauma itu datang ke kamu lagi."

Trauma? Apalagi kali ini? Kisah yang seperti apa hingga menyebabkan aku memiliki trauma?

Aku tidak meminta apapun Tuhan, kalau memang setelah ini Engkau memintaku untuk kembali. Tak mengapa, aku mencoba ikhlas, tapi tolong, berikan semua jawaban kepadaku. Banyak sekali potongan puzzle yang aku lupakan hingga rasanya begitu sesak.

🍂🍂🍂


"Maaf nak, kalau tahu kamu kemari. Ibu masakin kamu yang lain. Ibu cuma masak jamur."

"Ibu masih ingat Rania nggak bisa makan jamur ya?"

"Y/N yang selalu cerita ke Ibu kalau kamu benci sama jamur," jelas Ibu. Aku mengerutkan kening. Sejak kapan aku memberitahu Ibu? Aku tahu makanan kesukaan Rania pun tidak. Tidak mungkin kan Ibu mengada-ada?

Rania melirik ke arahku, senyum cantiknya terlihat. Aku mengakui kecantikannya. Aura kecantikan dari dalam pun terpancar. Dibanding aku, mengapa Jaehyun tidak menyukai wanita ini?

"Kenapa diam aja?" tanya Rania. Kami sedang ada di taman yang letaknya tidak jauh dari rumah Jaehyun. Ya, semenjak diperbolehkan pulang oleh dokter, aku dipaksa tinggal di rumah minimalis itu. Ada suatu hal yang begitu aneh ketika aku tinggal di sana.

Bagaimana aku merasa nyaman menetap di rumah Jaehyun dan bagaimana aku bisa mengingat semua tata letak rumah itu? Sungguh diluar dugaan. Apa mungkin aku pernah memimpikan rumah itu?

"Y/N, gue tahu jelas gimana kebingungannya elo, karena gue pernah ngalamin yang lebih dari ini. Gimana bingungnya gue ketika bisa melihat tubuh sendiri tanpa bantuan dari cermin. Apalagi ada jiwa lain di tubuh gue sendiri. Gue tahu ini sulit dimengerti, tapi ini beneran terjadi sama kita. Gue sendiri juga nggak pernah menyangka bisa kembali ke raga gue. Apapun yang mau lo tanyain nanti, gue pasti jawab setelah kondisi tubuh lo membaik. Satu hal yang harus lo tahu. Gue sama Jaehyun, kami memutuskan untuk berpisah karena bukan gue orangnya. Sekarang dia udah menemukan orang itu. Jadi gue mohon, jangan sia-sia in perjuangan gue."

Apa tidak bisa dia menceritakan semuanya secara jelas, berurutan dan lebih rinci? Mengapa mereka senang sekali membuatku bertanya-tanya?

"Lo harus tahu ke mana jiwa bebas gue selama ini di saat jiwa lo ada di raga gue. "













- TO BE CONTINUED -

Sampai sini dulu ya ayangie'

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang