New life pt. 5

398 95 6
                                    

Harsh word, pokoknya ya gitu deh mengandung jebakan soalnya bumil lagi ngadi-ngadi dan ada yang sedang terbakar api cemburu bestie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harsh word, pokoknya ya gitu deh mengandung jebakan soalnya bumil lagi ngadi-ngadi dan ada yang sedang terbakar api cemburu bestie.



Langit mulai menggelap menandakan akan turun hujan di siang hari. Awan pun ikut menggumpal hitam membuat udara yang tadinya panas dan hangat berubah menjadi dingin. Beberapa saat kemudian hujan turun dengan derasnya diikuti dengan suara petir yang terdengar susul menyusul disertai dengan angin kencang.

Wanita yang sedang berbadan tiga itu menatap ke arah luar ikut merasakan dinginnya suasana karena amukan dan derasnya hujan ditambah pendingin ruangan yang masih menyala. "Hujannya deras banget, tutup toko aja kali ya?" tanyanya pada diri sendiri. "Dingin." keluhnya sembari mengeratkan jaket yang baru saja dirinya kenakan.

Tak ada siapapun selain dirinya, kebetulan dia memang baru saja membuka toko setelah memeriksakan kandungannya ke dokter bersama dengan ibunya. Y/N pikir membutuhkan waktu lama di rumah sakit, nyatanya tidak sesuai dengan yang dia perkirakan. Padahal dirinya sudah meliburkan semua pegawainya hari ini.

DUAR! DUAR! DUAR!

Seketika suara gemuruh petir membeludak seperti sedang terjadi perkelahian antara awan putih dan awan hitam diatas sana. Sontak dirinya menutup kedua telinganya dengan mata yang terpejam tanpa celah.

"Astaghfirullah. Takut."

Bergeraklah dirinya, mengangkat tubuhnya hendak menutup semua tirai agar ia tidak bisa melihat ke arah luar tapi sebelum itu ia mengambil remote AC dan mematikan pendingin di ruangan tersebut.

Baru saja ingin menutup tirainya, sebuah mobil yang tidak dia kenali berhenti tepat di depan tokonya. Y/N mengamati seseorang yang hendak keluar dari mobil itu, "Yuta?"

Nakamoto Yuta menutup pintu mobilnya, berlarian menerobos derasnya air hujan tanpa pelindung di kepalanya. Spontan Y/N meraih payung yang tergantung tak jauh dari tempatnya berdiri.

Dibukanya pintu toko secara perlahan membuat Yuta menatap sang pemilik toko. Pria itu menggelengkan kepalanya kuat berharap agar temannya tidak menyusulnya karena hujan terlalu deras.

Sesampainya di hadapan temannya itu, Yuta menarik Y/N untuk memasuki tokonya dan tidak mempedulikan wanita itu sedang mengomelinya.

"Yuta, lo bego apa gimana? Diluar hujan deras banget. Itu awan sama petir lagi pada gulet, nggak denger apa suaranya sampe kayak gitu."

"Ngapain sih kesini? Kan bisa nanti kalau hujannya udah reda. Itu juga lo pakai mobil siapa?"

"Tuh kan, basah semua?"

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang