Bisa baca book pertama dulu ya di Jaehyun as pilot baru baca chapter ini supaya nyambung jalan ceritanya. Thanks.
Berbicara mengenai suami yang berprofesi sebagai seorang pilot. Bagaimanakah rasanya? Jika aku boleh menjawab, aku akan menjawab ini : ada kebanggaan tersendiri ketika memiliki suami seorang pilot. Terbang kemana-mana, menginap di hotel bintang 5, masuk ke ruangan kokpit, mendapatkan diskon tiket penerbangan itupun dengan syarat. Tapi untuk semua poin itu kebetulan aku juga sudah merasakannya karena sebelumnya aku pernah berprofesi sebagai pramugari.
Kehadiran malaikat kecil di dalam rahimku membuat aku harus rela melepas karirku dan memilih untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang mengurusi suami dan anak-anakku kelak. Itulah tujuan utamaku setelah menjadi seorang istri yakni, menjadi istri dan ibu yang baik untuk keluarga kecilku bersama dengan Mas Jaehyun.
Banyak yang mengatakan bahwa menjadi istri seorang pilot seolah mendapatkan jaminan kebahagiaan karena gaji selangit yang didapatkan oleh sang suami. Padahal kenyataannya kehidupan yang aku jalani pun tidak sebahagia itu. Ya, aku memang bahagia menikah dengan Mas Jaehyun, pria yang begitu aku cintai tapi menjadi istri seorang pilot tak selamanya menyenangkan bukan?
Selain rasa was-was yang sering melanda diriku ketika Mas Jaehyun bertugas, ada beberapa duka yang juga aku rasakan apalagi ketika kondisi tubuhku sedang berbadan dua seperti ini. Kerap kali aku harus merepotkan sang mertua.
Jadwal Mas Jaehyun yang berubah-ubah mengharuskan aku mempersiapkan keperluannya yang serba mendadak. Beruntungnya aku sudah terbiasa dengan hal seperti itu jadi tak masalah untukku jika Mas Jaehyun memberitahuku ada perubahan jadwal. Toh, dalam sebulan dirinya masih mendapatkan libur beberapa hari di hari kerja.
Namun terkadang hal itu yang membuat aku merasa uring-uringan. Jujur saja, aku ingin seperti orang-orang yang berlibur di hari weekend, pergi menonton bioskop, atau sekedar jalan-jalan di hari Sabtu tapi rasanya itu sangat sulit dilakukan. Mengingat tak ada jadwal yang pasti untuk pekerjaannya.
Tak ada jadwal yang pasti, ya, sebuah fakta yang harus selalu aku terima. Sedang berlibur pun Mas Jaehyun harus siap stand by, dan harus rela dihubungi sewaktu-waktu yang tentunya dia harus segera datang satu jam setelah dihubungi.
Kejadian seperti diatas seringkali terjadi di dalam kehidupan rumah tangga kami. Dimana ketika aku baru saja selesai memasak makanan kesukaannya atau ketika kami hendak pergi, Mas Jaehyun harus berpamitan kepadaku untuk bekerja dan mau tidak mau aku harus merelakan dirinya pergi.
Mau bagaimana lagi? Tuntutan pekerjaan yang memaksa suamiku harus melakukan itu, meninggalkan istrinya yang dalam kondisi tengah mengandung.
Duka yang paling utama yang aku rasakan adalah kecemasan yang kerap kali menemaniku berhari-hari saat Mas Jaehyun terbang tinggi atau harus menginap di luar negeri. Betul, semua pekerjaan pasti memiliki resiko.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)
FanfictionWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...