Sedikit mengandung unsur yang mengarah ke sana ya. Tahulah ya, kalau ini untuk alur cerita. Jadi, buat yang nggak suka boleh di skip.
Aku kembali bersabar dengan sikap Jaehyun yang menurutku terlalu berlebihan. Ya, mungkin dia memang khawatir terhadapku, ralat, lebih tepatnya terhadap Rania. Tetapi, apakah dirinya pantas melarangku untuk menemui ragaku sendiri? Aku juga merindukan Ibu. Aku ingin merengkuh tubuhnya dan berkata bahwa aku baik-baik saja. Anak gadisnya sedang baik-baik saja.
Menjalani aktivitas seperti biasanya membuatku teramat lega luar biasa. Hanya saja, Jaehyun masih bersifat overprotektif. Apalagi Rania sedang mengandung. Jaehyun takut jika terjadi sesuatu dengan Rania dan anak yang dirinya akui sebagai anaknya ini.
Aku belum bisa menceritakan semuanya kepada Jaehyun. Rasanya aku tidak mampu. Bagaimana perasaan hatinya setelah mengetahui bahwa yang ada pada raga istrinya bukanlah Rania melainkan aku? Lalu apakah hatinya tidak hancur? Terlebih dirinya harus mengetahui fakta bahwa istrinya memiliki hubungan lebih dengan kakak sepupunya sendiri. Akan seperti apa hatinya terluka?
Lee Taeyong, pria itu tidak tahu berada di mana bak hilang ditelan bumi. Dia tidak berani lagi menampakkan hidung di depan wajah Rania. Entahlah apa yang selanjutnya dirinya pikirkan. Apa dia memiliki pilihan lain saat ini? Merelakan Rania kembali kepada adik sepupunya dan membiarkan Jaehyun merawat anaknya hingga besar?
Apa Rania dan Taeyong tidak pernah berpikir? Apa yang mereka lakukan bisa merusak segalanya. Merusak rumah tangga yang selama ini Rania idamkan dan merusak tiga keluarga sekaligus. Keluarga Rania sendiri, keluarga Taeyong, terlebih keluarga Jaehyun. Bagaimana perasaan orang tua Jaehyun dan orang tua Taeyong? Apa yang akan mereka lakukan terhadap anak-anaknya nanti?
Mari lupakan sejenak masalah itu. Kembali pada Jaehyun yang sedang merajuk pada Rania saat ini. Apalagi pria itu memilih untuk pulang lebih awal.
"Kenapa pulang? Ini belum jadwal kamu pulang?" tanyaku hati-hati. Aku tahu jika mood-nya sedang tidak baik. Mungkin ia sedang ada masalah di kantor sehingga mudah untuknya tersebut emosi.
"Masih mau ke rumah sakit?" tanya Jaehyun.
Dengan cepat aku balik bertanya. "Kamu ijinin?"
Jaehyun menggeleng kuat. Kenapa? Apa dia membenciku hingga tidak menginginkan Rania untuk berkunjung menemui ragaku?
"Kamu tahu alasannya kan sayang?" tanyanya dengan tatapan sendu.
Satu fakta yang masih aku ingat Jaehyun. Kamu tidak ingin Rania bersedih saat melihat bagaimana kondisi ragaku kan?
Hampir enam bulan berlalu setelah kecelakaan itu terjadi. Belum ada perkembangan yang berarti. Di mana jiwa Rania dan bagaimana perkembangan ragaku.
Perut Rania pun sudah sangat membesar. Terkadang aku merasa lelah membawanya. Bayi ini tidak kembar tetapi dia memiliki bobot yang cukup lumayan sehingga Jaehyun melarangku mengkonsumsi es krim. Dirinya pun terheran bagaimana bisa aku menghabiskan sekotak besar es krim dalam kurun waktu beberapa menit. Sedangkan Rania tidak menyukai rasa manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)
FanficWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...