After Transmigrasi

640 99 27
                                    

Halo, siapa yang minta sequel kemarin? Ini aku kabulin ya. Yang belum baca silahkan baca transmigrasi dulu ada beberapa judul chapter itu di work ini. Hope u like it beestie~

Entahlah, aku merasa seperti terlahir kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entahlah, aku merasa seperti terlahir kembali. Banyak hal yang tidak bisa aku ingat. Aku hanya mengingat seorang wanita paruh baya yang kukenali sebagai Ibu.

Setelah membuka mata secara perlahan, aku dibuat kebingungan dengan kehadiran beberapa orang yang sedang menatapku dengan raut wajah yang sulit sekali diartikan.

Seseorang yang mengenakan jas berwarna putih menghampiriku dengan terburu-buru. Ibu bergerak mundur mempersilahkan pria itu untuk mendekatiku. Aku tidak mengerti apa yang sedang dirinya lakukan. Sekujur tubuhku rasanya sakit, cukup sulit untuk aku menggerakkan tubuh. Apa yang terjadi? Aku sama sekali tidak mengingat apapun.

Apa mungkin aku seperti ini karena mereka? Mereka yang mencoba mendorongku dari atas gedung sekolah.

"Nona bisa mendengar saya?" tanya seseorang yang mengenakan jas putih itu. Aku bisa mendengarnya dengan jelas, tetapi lidahku kelu, sulit sekali untuk mengeluarkan sepatah kata. Untuk mengangguk atau menggeleng pun aku merasa tidak mampu.

Pria yang kuyakini sebagai dokter itu berbalik menatap Ibu. Terlihat kelegaan terpatri di wajahnya. "Ini merupakan sebuah keajaiban."

"Bagaimana dengan anak saya dokter?"

"Pasien baru saja sadar. Hal yang wajar ketika dirinya belum bisa merespon apapun. Kami akan melakukan yang terbaik untuk terus mengobservasi perkembangan pasien. Ibu bisa bersyukur karena Tuhan memberikan kesempatan untuk anak Ibu," jelas dokter. Aku menatap Ibu yang sedang menahan tangis.

Seorang pria yang sedang menatapku dengan raut wajah bahagia pun membuat atensiku teralih. Seseorang dengan kulit seputih susu mengenakan kemeja berwarna hitam. Siapa dia? Aku sama sekali tidak mengenalnya.

Di mana Ayah?

Ibu, mengapa aku jadi seperti ini?

Aku tidak bisa berbicara Bu, bahkan aku tidak bisa bergerak. Apa yang sebenarnya terjadi kepadaku? Bagaimana aku harus sekolah setelah ini? Bagaimana aku bisa membahagiakan Ibu dan juga Ayah jika aku lumpuh seperti ini?

"Terima kasih dokter," ucap Ibu dengan tulus.

"Kalau begitu saya permisi." Ibu mengangguk mempersilahkan dokter untuk keluar ruangan. 

Pria yang tak ku kenali itu merengkuh tubuh Ibu ke dalam dekapannya. Apa hubungan mereka sebenarnya? Banyak pertanyaan yang ingin aku ajukan.

"Terima kasih nak, karena kamu selalu ada buat Y/N selama dua Tahun ini. Kamu benar, sekarang dia kembali pulang. Anak Ibu kembali, Jaehyun."

Jaehyun?

Seberapa banyak potongan puzzle yang aku lupakan?

Tunggu dulu, mengapa tubuhku sedikit berubah? Apa aku tertidur selama ini? Dua Tahun? Aku mendengar Ibu menyematkan kata itu dalam kalimatnya. Jadi selama dua Tahun ini aku tertidur dan terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit? Lalu bagaimana dengan mereka? Di mana mereka sekarang? Mereka terlalu jahat karena merundung remaja lemah. Memangnya salah jika aku mendapat beasiswa? Mereka hanya iri kepadaku kan karena tidak bisa memperlihatkan prestasi mereka kepada orang tua mereka?

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang