Jealously pt. 3 (END)

470 72 2
                                    

Pernah berada dalam situasi ketika hubungan tidak direstui oleh orang tua pacar? Gadis itu tidak pernah tahu akan mengalami hal semacam itu. Yang lebih parahnya lagi, bagaimana bisa seorang Ibu memintanya untuk menerima cinta anak tirinya dibanding anaknya sendiri.

Jujur, dia pribadi tidak mengerti jalan pikiran ibu yang melahirkan Jaehyun. Apakah beliau tidak ingin anaknya hidup bahagia bersama dengan wanita pilihannya?

Gadis itu masih berpikiran positif. Mungkin, sang ibu tidak ingin anaknya terlalu terburu-buru. Mengingat mereka masih muda. Hidup mereka masih panjang dan masih banyak hal yang harus mereka pikirkan, tidak melulu soal cinta.

Y/N semakin yakin bahwa Taeyong ada dibalik keputusan yang diambil Ibu dari Jaehyun, karena dirasa keputusan tersebut terlalu terburu-buru. Apalagi beliau meminta Y/N agar tidak memberitahu Jaehyun perihal yang mereka bicarakan tempo hari.

Entah, keputusan apa yang akan ia ambil nanti. Y/N bukan tipe gadis yang mudah menyerah. Ketika dia memilih untuk mencintai pria bernama Jaehyun, detik itu pula dia akan berjuang untuk tetap bersama pria yang dia cintai meskipun orang tua sebagai tembok penghalang hubungan mereka.

Tenang saja, Y/N tidak akan menyudutkan siapa pun dalam hal ini. Ia punya cara tersendiri untuk membuat Taeyong tersadar bahwa apa yang telah terjadi pada hidupnya dan Jaehyun merupakan sebuah takdir yang tidak bisa dilawan.

Perihal cinta, tidak pernah bisa dipaksakan. Apa yang sudah terjalin di antara kedua orang tuanya memang sebuah kesalahan, bukan berarti mereka harus membuat kesalahan yang sama. Jangan sampai anak-anak mereka juga merasakan hal yang sama.

Mencintai seseorang itu bukanlah suatu kejahatan. Logika dan perasaan juga ikut bermain di dalamnya.

Gadis itu tidak pernah malu memiliki hubungan dengan Jaehyun. Banyak orang berpikir bahwa Jaehyun merupakan anak dari perusak hubungan rumah tangga orang lain.

Pada kenyataan, mereka tidak pernah tahu apa yang terjadi. Mereka hanya bisa berkomentar padahal mereka tidak pernah merasakan apa yang Jaehyun rasakan.

Selama mendapat cemoohan dari berbagai pihak. Hanya Y/N yang selalu ada di samping Jaehyun. Memberikan kenyamanan, ketenangan, memotivasi pria itu agar tetap melanjutkan hidup dan tidak mudah menyerah.

Hidup itu keras dan tidak mudah.

Terkadang kita tidak pernah menyadari bahwa kenyataan jauh lebih pahit daripada yang kita pikirkan. Mungkin kita cenderung sering menyangkal dan memiliki pola pikir yang terbelakang dalam menemukan sebuah kebenaran.

Hidup memang kerap kali memperlakukan kita dengan keras. Namun, itu bukan alasan kita untuk menyerah. Hanya karena lelah dan tak sabaran, sayang sekali kalau pada akhirnya kita memilih berhenti untuk sampai di sini.

"Kita berhenti sampai di sini ya?" Netra gadis itu membola, menatap tajam ke arah pria yang sedang memintanya untuk berhenti. Bagaimana bisa Jaehyun mengajaknya berpisah sedangkan mereka sudah sampai sejauh ini?

"Kamu serius?"

Jaehyun mengangguk, menatap gadis yang begitu dia cintai. Dia tak ingin gadis itu semakin tersakiti karena berada di dekatnya. Lagipula Y/N bisa mendapatkan pria yang lebih baik dibanding dirinya. Kenapa harus memaksakan jika pada akhirnya mereka tidak mungkin bersama?

"Jaehyun, aku tanya sekali lagi. Kamu serius sama ucapan kamu tadi setelah apa yang kita lalui sama-sama?"

Jaehyun terdiam. Menengadah ke arah langit. Udara malam ini begitu dingin. Seperti ini kegiatan yang selalu mereka lakukan ketika mereka sedang dilanda suntuk karena tugas dan masalah yang datang silih berganti.

JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang