Yang suka main TOD, bolehlah mampir buat baca cerita ini, TOD bukan sembarang TOD 😂
Jadi gini, gue mau cerita dulu kenapa gue bisa kalah dari permainan TOD. Bodohnya lagi dengan sok-sok an gue memilih Dare dibanding Truth. Yakali gue harus mengungkapkan sebuah fakta rahasia tentang hidup gue.
No way!
Na Jaemin, pria yang memberi gue perintah untuk melakukan Dare. Lalu, apakah Dare yang akan gue jalani?
Coba tebak? Ada yang tau?
Halah, kelamaan. Jaemin yang biasa gue sebut dengan panggilan Nana itu, meminta gue untuk confess pada Kak Jaehyun. Si kating paling famous se-antero kampus.
Gila kan? Gimana kalau para fans nya balas dendam sama gue? Atau justru malah mengolok-olok gue karena mereka pikir gue kegatelan buat deketin Kak Jaehyun.
Sinting memang.
Ya sudahlah, mau bagaimana lagi? Seorang Y/N tidak pernah mengingkari janji. Gue hanya diberi waktu dua Hari untuk bisa melancarkan aksi. Yang lebih menyebalkan lagi, hasil percakapan gue dengan Kak Jaehyun harus diposting di salah satu akun gue.
Nggak tanggung-tanggung mereka dalam hal mengerjai gye. Oke, gue terima itu dengan lapang dada. Menganggap bahwa itu adalah sebuah tantangan dalam hidup. Siapa tahu gue mendapat jackpot kan?
Barangkali si doi gue confess nanti membalas perlakuan gue dengan baik, alias ngajakin gue buat pacaran.
Siapa yang nggak suka sama Kak Jaehyun? Siapa yang nggak mau jadi pacar Kak Jaehyun? Gila aja kalau ada yang nolak. Sini coba lawan sama gue.
"Sisa sehari." Kata Jaemin sambil memperlihatkan jari telunjuknya.
"Iye Nana, gue inget. Nggak usah diingetin mulu kali. Jadi pusing pala berbie."
"Lebay amat." sahut Jeno.
"Ih, diem Nono!"
"Salah banget lo ngasih Dare segampang itu buat dia." kata Jeno menunjuk Jaemin. Gue hanya bersikap acuh. "Terlalu mudah buat dia Na. Lo kan tahu ini bocah peringainya kayak apa."
"Ya terus, kita musti nyuruh dia ngapain? Sengaja gue milih Kating itu karena gue tahu dia bakalan jadi bahan bulanan orang-orang, wkwkkw. Mampus kan lu?'
"Jahat lu." sahut gue.
Liat saja nanti, akan aku balas mereka.
"Gimana caranya lu mau confess nanti?" tanya Jeno. Pria yang lebih tinggi dari gue itu merangkul leher gue, lebih tepatnya memiting leher gue dengan seenak jidat dia. Tak sadarkah jika itu sakit?
"Lepas, sakit tau." Gue mengurai pelukannya, menjauhkan diri dari Jeno. "Terserah gue 'kan mau pakai cara kayak gimana? Tunggu aja nanti. Untungnya kalian masih berbaik hati buat nggak nyuruh confess secara langsung wkwkwk, terima kasih. Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)
Fiksi PenggemarWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...