[REVISI]
-Mia POV-
Kupandang gemas ke pemuda di depanku yang tengah makan permen coklat dengan asyiknya. Bukan gemas karena apa, tapi gemas karena gayanya, sangat mirip dengan kelinci! Mulut yang terus membuka dan mengatup hingga memperlihatkan gigi kelincinya saat memamah itu benar-benar lucu dan membuat geram!
"Aih! Kelinciku lucu...!" Aku mencubit pipinya yang berisi sedikit keras. Tapi sepertinya dia tidak kesakitan, buktinya, dia malah memandangku dengan polos dan tetap memakan permen coklat.
"Kau mau?"
Nah, kan? Bukannya marah, dia malah menawariku permen coklat dengan polosnya. Aaah! Jeon Jungkook, baby bunny kesayanganku.
"Mau makanan lainnya?" tanyaku tanpa mempedulikan tawarannya.
Dia mengangguk semangat, sedangkan permen coklat terus masuk ke mulutnya. Aku tertawa kecil, berdiri dan menuju dapur untuk mengambil buah-buahan dan es cream di kulkas yang kubeli khusus untuknya. Padahal keuanganku sedang kritis di pertengahan bulan seperti ini, tapi mengingat gaya makannya yang menggemaskan, aku jadi rela mengeluarkan uang hanya untuk membelikannya makanan.
Dengan tangan yang penuh dengan kantung plastik yang berisi makanan, aku kembali ke luar dan langsung menaruh semua di depannya.
Jungkook membulatkan mata kelincinya, "Ini semua untukku?" tanyanya sambil membuka satu persatu kantung plastik.
Aku mengangguk, "Kubelikan khusus untukmu."
"Woaahhh...,"—dia bergumam kagum—"tapi, memangnya uangmu tidak habis untuk membeli ini?" tanyanya heran.
Aku mengibaskan tangan, "Jangan pikirkan itu. Yang penting, kau makan sekarang!" perintahku sambil mencubit pipinya.
Dia mengangguk-angguk, mengambil anggur dan langsung memakannya. "Nanti aku akan mengisikan pulsamu sebagai gantinya." Dia berucap dengan anggur yang masih di mulut, membuat pipinya menggembung imut.
Aku hanya menunjukkan cengiran, tahu saja dia bahwa pulsaku sedang habis. Pacar yang baik memang. Tapi... Kapan dia memeriksa ponselku sehingga tahu bahwa pulsaku sudah habis?
"Saat kau ke dapur tadi, aku memeriksanya,"—ucapnya tanpa perlu aku bertanya—"tapi, siapa Um Jae?"
Aku menaikkan sebelas alisku, Um Jae?
"Tadi aku membaca pesan yang masuk ke ponselmu. Dia bilang, kau punya panggilan khusus untuknya. Memangnya dia siapa?"
Aku menggaruk rambutku yang tak gatal. "Sebenarnya aku hanya ingat nama dan panggilanku untuknya, tapi untuk wajahnya, aku benar-benar lupa yang mana," jawabku jujur.
Dia mendecakkan lidah, mengambil es cream dan membuka tutupnya. "Sudah mem-bully langsung lupa begitu saja!" ujarnya sambil menyendok es cream rasa coklat vanilla dan memasukkan ke mulut dengan nikmat.
"Itu bukan bully-an. Mungkin yang lebih tepat, panggilan sayang untuknya." Aku menjawab sambil menjulurkan lidah, sengaja ingin membuatnya kesal.
Dan terbukti! Dia langsung memberikan tatapan tajamnya untukku. "Kau mau balon yang sudah kusiapkan untukmu saat ulang tahun nanti kuledakkan sekarang? Di depan wajahmu?" Tanyanya anarkis, tapi tetap mengambil buah-buahan dan memasukkannya ke mulut. Membuat pipinya kembali menggembung imut karena dipenuhi buah-buahan tersebut.
Aku meringis, terkadang dia bisa kejam juga jika sudah berhubungan dengan hal semacam ini. "Aku bercanda, tapi seingatku dia memang pemuda yang manis," ucapku sambil mengambil apel dan mengupas kulitnya, lalu memberikannya kepada pria bermarga Jeon ini.
Dia mengambil apel yang sudah kuberikan, menggigitnya sedikit dan kembali berkata, "Lebih manis mana? Aku atau Um Jae?" Ia bertanya sambil menaruh apel yang digigitnya tadi ke piring yang sudah kusiapkan dan mengambil es cream.
"Tentu saja lebih manis kau, Baby Bunny kesayanganku,"—aku mencubit pipinya—"sudahlah! Cepat makan, habiskan, lalu tidur dipangkuanku, oke?" Aku mengedipkan sebelah mataku.
"Tidur di pangkuanmu? Memangnya aku ini kucing?" protesnya tidak terima. Membuatku tertawa geli dan mengacak rambutnya yang telah berganti warna.
"Kau itu kelinci, kelinci kesayanganku yang tidak akan pernah kulepaskan dengan mudah." Aku mencubiti pipinya dengan gemas.
Dia mengerucutkan bibirnya, "Terus saja sebut aku kelinci, kelinci, kelinci dan kelinci!"
Aku tertawa, aaah! Manisnya kelinciku satu ini, wajar saja banyak yang tergila-gila dengannya. Khh... Kookie-ah. Tetaplah manis dan imut seperti sekarang, Babe. Dan teruslah membuatku semakin tidak bisa melepaskanmu sama sekali.
-FIN-
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
RomansaCuma imajinasiku tentang JK :) Happy reading and enjoy~ 😊❤ High rank : #1 in roman [260417] Note! Buat chapter-chapter awal, bahasanya masih alay 😅 Tapi semakin ke bawah semakin baik. Jadi, semoga gak langsung nekan tombol back waktu baca bagian...