Skak Mat!

6.1K 492 27
                                    

Warning! Banyak kalimat kotor :'v


-


GUBRAK!!

Umpatan kesal meluncur begitu saja dari mulut Mia. Kakinya yang tertabrak pintu kamar terasa nyeri. Tapi ia tak peduli, benda persegi yang tengah berdering di atas meja lebih penting untuk saat ini. Jungkook menghubungi, dan itu moment paling berharga di harinya yang membosankan. Yah ... setidaknya menghabiskan waktu setengah jam mengobrol dengan si kelinci imut, mood-nya jadi sedikit membaik.

"Ye? Annyeong!" sapa Mia dengan napas tersengal saat baru saja menghubungkan sambungan mereka.

Jungkook tertawa, kemudian bertanya, "Kau dari mana?"

"Ciuman dengan selingkuhanku."

"Heh?"

"Why? Tidak suka?" cibir Mia sambil merapikan rambutnya yang agak berantakan. "Makanya, cepat pulang supaya aku tidak selingkuh," sindirnya kemudian—berhasil mencetak raut masam di wajah Jungkook.

"Siapa selingkuhanmu?" tanya Jungkook dengan bertopang dagu, menatap serius pada kekasihnya yang bertingkah sok tak peduli.

"Untuk apa bertanya?" Mia balas bertopang dagu, ikut memandangi Jungkook.

Lebih dahulu pria kelinci itu bergumam panjang, kemudian baru menjawab, "Memberinya satu pukulan karena berani mendekati kekasihku. Atau jika tidak, melelehkannya hingga tak berbentuk di timah panas."

"Sejak kapan kau jadi psycho?" ringis Mia sambil berdecak tak percaya.

"Sejak aku berjauhan denganmu. Aku sudah menyiapkan daftar hukuman bagi orang-orang yang membuatmu bad mood dan menangis," ucap Jungkook dengan ekspresi meyakinkan. Bahkan, ia juga mengambil sebuah buku dan membacakan isinya, "memotong kepalanya jadi dua, menyayatnya secara sadar, menusuknya tanpa ampun, meleburkannya ke timah panas, memotong kakinya dengan gergaji, mematah atau meremukkan tangannya dengan palu, memaku matanya hingga buta, dan ... masih banyak lagi." Pria kelinci ini tersenyum manis tanpa dosa, namun Mia justru menaikkan sebelah alis.

"Yang berbicara denganku benar-benar Jungkook, 'kan?" tanya Mia meyakinkan.

"Jika tidak, siapa lagi?"

"Setan dari kuburan."

Gantian, Jungkook yang memasang wajah datar. "Tidak adakah yang lebih elit? Demon, begitu? Atau vampire?"

"Tidak ada!" Mia menggeleng tegas, "kau itu setan. Setan paling sialan di muka bumi!"

"Setan menyebut setan."

Mia melotot, Jungkook tercengir tanpa dosa.

"Setan paling cantik dan menggoda," lanjut Jungkook kemudian sambil mengerling nakal. "Setan yang selalu menemani mimpiku dengan desahan yang sangat panas."

"Fuck you!"

"Lidahmu manis jika bersentuhan dengan lidahku."

"YAK!!"

"I miss you, my evil."

"I don't miss you!"

"So?"

"I'm very miss you ...." Mia memasang wajah memelas. "Kapan kau pulang, sialan? Aku rindu kemesumanmu," cetusnya asal, menimbulkan gelak tawa dari Jungkook.

"Tidak biasanya kau sejujur ini, Babe." Pria Jeon itu tersenyum, menggoda kekasihnya yang pasang wajah tak peduli.

"Cepatlah pulang, kelinci sial!"

"Woah! Woah! Calm down, Baby. Kami sedang dalam tahap kepulangan," ucap Jungkook sambil tersenyum lebar.

"Kau selalu mengatakan itu, Jung!" Gurat kesal jelas terlihat di wajah Mia. Dia lelah, terus menunggu tanpa kepastian yang jelas.

Sejenak, Jungkook diam. Lalu berkata, "Jangan lelah untuk menunggu kelinci bodoh ini kembali, Mia. Karena jika kau lelah, dia tak akan tahu harus pulang ke mana."

"Coordi Noona, Taehyung, Jimin, staff, gadis-gadis di luar sana, mereka selalu siap untuk menampungmu."

"Mia ...."

"Just kidding, Bunny!" Mia tercengir lebar, "tak mungkin aku menyerahkan peliharaanku semudah itu pada orang lain." Ia mengerling, sekaligus membentuk V-sign dengan dua jarinya. Mengubah raut murung yang sempat Jungkook tunjukkan jadi raut penuh kesinisan.

"Ooo ... jadi aku peliharaanmu, begitu?" jelas Jungkook sambil menatap tak senang. "Jika aku peliharaanmu, lalu kau apaku? Uke ternikmat yang kumiliki, begitu?" cibirnya tanpa peduli Mia yang kembali membulatkan mata.

"Mulutmu kotor!" cerca Mia sambil berdecak dan menggelengkan kepala.

"Bukannya mulutmu juga kotor?" balas Jungkook tak mau kalah.

"Aku kotor karena seekor kelinci gila yang lepas dari kandangnya."

"Sini kubersihkan."

"Dengan apa? Ciuman? Ew!"

"Dengan pembersih lantai, Sayang. Dasar mesum!"

"Kau yang mengajariku mesum!"

"Mengajari apa? Aku hanya memberikan sentuhan yang membuatmu mendesah."

"Yak!"

"Itu kenyataan, Honey. Aku menyentuh dan kau mendesah."

"Terserahmu sajalah."

Jungkook tertawa senang, berhasil membuat kekasihnya skak mat. Ini menyenangkan, kau tahu? Dan ... sepertinya dia masih punya banyak stok godaan yang membuat gadisnya menjerit marah untuk malam ini. Yah ... berdoa saja semoga Mia tak kehilangan mood dan berakhir dengan Jungkook yang dimaki-maki selama dua hari.


-FIN-

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang