Es Krim

7.7K 632 48
                                    

"Es krim?"

Anggukan polos diberikan Mia sebagai jawaban. Jungkook menelan ludah, mata kelincinya melirik jam di dinding. Sudah jam sepuluh malam, dan tadi dia juga sudah tertidur sebentar—sebelum akhirnya terbangunkan oleh Mia yang merengek minta es krim.

"Mia ... tapi ini sudah jam sepuluh." Jungkook coba menolak. Tapi saat melihat wanitanya hanya diam di tempat tanpa bicara, dia jadi menghela napas. "Baiklah, aku carikan." Menyingkap selimut, pria Jeon ini pun beranjak turun dari ranjang.

"Tidak usah, jika itu merepotkan. Tidurlah lagi, kau pasti lelah."

Gerak Jungkook berhenti. Menoleh, dia bisa melihat Mia tersenyum penuh paksaan. Ya Tuhan ... itu justru membuat Jungkook merasa dadanya berdenyut sakit. Dia tahu Mia sedang menyampingkan keinginannya demi suami yang langsung tertidur setelah pulang latihan untuk comeback.

Semenit terdiam, senyum tipis namun manis hadir di wajah Jungkook. Pria Jeon ini mengulurkan tangan, menarik tengkuk istrinya dan mengecup bibir manis yang tak disentuhnya seharian. Mia diam, hanya menutup mata dan meresapi sentuhan yang diterima. Lembut dan manis, tak pernah berubah.

"Tunggulah sebentar, aku tahu toko es krim yang masih buka di dekat sini. Mau rasa apa?" Sambil memasang jaket dan topi, Jungkook bertanya.

"Green tea."

"Green tea?" Kerut tipis terlihat di kening Jungkook, "bukannya kau tidak terlalu suka green tea?"

"Kau suka itu." Mia memeluk guling. Mata cokelatnya mengedip polos, membuat Jungkook langsung menggaruk pipi dengan satu jari.

"Ini sebenarnya yang mau siapa?" Jungkook bergumam, mungkin bingung dengan alasan istrinya yang 'aneh'.

Tak ada jawaban berarti, hanya tawa kecil dari Mia. Jungkook menarik napas, tersenyum, dan segera berpamitan untuk mencari pesanan yang dipinta. Sudah jam sepuluh lewat lima belas menit, dia harus cepat sampai ke toko.

***

Menit berlalu tanpa dirasa. Jungkook, yang sudah sampai di depan rumah dengan plastik berisi cup besar es krim rasa green tea, bergegas membuka pintu yang memang dikuncinya dari luar. Dia takut jika terlambat, Mia sudah tertidur.

"Oh, sudah pulang?"

"Mm, kau kenapa di situ? Tidak di kamar?" Jungkook mengunci pintu, lalu mendekat pada Mia yang duduk sambil berselimut di sofa. Dikecupnya kening wanita yang menemaninya selama empat bulan terakhir. Mia tersenyum.

"Aku takut tertidur. Nanti kasihan suamiku yang sudah susah payah mencarikan ini," jawabnya sambil mengambil kantong plastik yang ditaruh Jungkook di meja.

"Haha, terima kasih sudah mengerti."

Mia mengangguk dengan sedikit senyum di bibir. Dibiarkannya Jungkook mengambil alih cup es krim untuk dibuka. "Mau kusuapi?" tawar pria Jeon tersebut sambil menyodorkan sendok ke Mia yang langsung memundurkan wajah karena kaget.

"Eh? Eum ... ya." Mia mengangguk, canggung. Jungkook terkekeh, sadar bahwa sudah lama dia tak pernah memanjakan istrinya seperti ini.

Jarum jam mendekati angka sebelas. Tapi, hal tersebut justru tak dipedulikan oleh dua orang di ruang tamu. Bahkan, tak sedikit ada pikiran untuk tidur terbersit di benak mereka. Jungkook suka dengan kegiatannya sekarang, begitu pula dengan Mia. Ini moment yang sudah jarang mereka lakukan.

"Jung."

"Ya?"

"Merasa disulitkan dengan kehamilanku, tidak?"

"Hmm ... tidak." Jungkook mengusap sudut bibir istrinya yang terkena es krim. "Aku senang kau hamil."

Mia menjilat bibirnya yang entah kenapa terasa kering. Ucapan Jungkook jujur, dia tahu itu. Jantungnya berdebar, untuk yang ke sekian kalinya dalam tahun-tahun terakhir mereka bersama. Pria ini, suaminya, memang tak pernah gagal untuk membuatnya jatuh cinta berulang kali.

"Kookie ...."

"Hmm?"

"I love you."

Gerakan menyendok Jungkook berhenti. Mata kelinci yang lucu melirik. Ada perasaan yang menggelitik saat mendengar Mia mengucap tiga kata tersebut. Begitu hangat, membuat senyum tiba-tiba muncul tanpa dipinta. "Katakan lagi," godanya sambil tersenyum-senyum riang.

"Katakan apa?" Mia malah berlagak bodoh layaknya orang tak mengerti. Tapi, memang itulah yang terjadi. Dia tak peka dengan permintaan Jungkook dan lebih sibuk meminta lanjutan suapan es krim.

"Katakan kau mencintaiku." Jungkook menyuapkan es krim ke istrinya.

"Hmm ... I love you."

"Dengan perasaan, lebih lembut, seperti tadi."

"I love you."

"Masih belum."

"Kookie ... I love you."

"Hmm ...."

"I love you! I love you! I love you!"

Jungkook tertawa gelak, merasa lucu melihat Mia harus menggunakan tanda cinta saat mengatakan 'I love you' padanya. Padahal, dia sudah merasa puas saat Mia menyebut nama panggilannya tadi. Tapi ... ya sudahlah. Anggap saja ini keberuntungannya setelah bersusah payah membelikan es krim di tengah malam.

"Kookie."

"Hmm?"

Mia menutupi tubuhnya dan Jungkook dengan selimut, memancing kelinci lucunya untuk mengerjap berulang-ulang. "Kiss me," pintanya tanpa diduga dengan senyum terkulum. Hei ... kalian bisa bayangkan bagaimana nakalnya Mia, 'kan?

Tapi ... ya, begitulah. Jungkook tak pernah keberatan dengan 'kenakalan' istrinya. Justru dia suka akan hal itu. Emm ... ya, namanya juga lelaki normal. Pasti sulit menolak permintaan manis dari sang istri, 'kan?

"Mau berapa ciuman?"

"Berapa saja, sepuasmu."

"Yakin?"

"Yep!"

"Ingatkan aku kalau napasmu sesak, ya."

"Kau mau menciumku atau membunuhku?"

"Dua-duanya."

"Oh, come on ... kau mau membuat anakmu mati?"

"Kau mau kucium tidak? Aku tidak bisa fokus, nih."

"Salahmu bicara dari tadi."

Dan ... sepertinya kita harus berhenti sampai di sini. See you next time~


-FIN-


**Jangan lupa tinggalkan jejak 😘

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang