By : Mia
-oOo-
-Author POV-
"Kookie ...."
Rengekan manja itu berhasil membuat pemuda bermarga Jeon yang duduk di sofa sambil bermain game itu menghentikan kegiatan. Setelah menaruh ponsel ke meja, ia menepuk paha. Menyuruh gadis yang memakai baju kebesaran miliknya untuk duduk di sana.
"Ada apa?" Penuh perhatian pemuda bermata kelinci ini mengusap rambut kekasihnya di saat gadis itu sudah duduk di pahanya.
"Ideku hilang lagi," rajuk gadis bernama lengkap Min Areum tersebut sambil menyandarkan kepala ke bahu Jungkook.
"Kenapa bisa hilang? Bukannya ide di kepalamu sangat banyak?" Lagi, pemuda itu bertanya.
"Penulis juga memiliki syndrome, tahu! Ide memang banyak. Tapi, saat dituliskan, semua akan menghilang. Menyebalkan sekali!" celoteh gadis berwajah manis ini sambil memukul kecil tubuh kekasihnya.
"Kalau begitu, jangan menulis untuk sementara. Setidaknya, sampai idemu muncul lagi." Jungkook menjawab, masih setia mengusap rambut lurus gadisnya.
"Niatku juga seperti itu." Gadis itu bergumam, kali ini tangannya sudah berhenti memukul tubuh kekasihnya.
Senyum puas muncul di wajah Jungkook. "Anak pintar! Ah, kau sudah makan?" Ia bertanya—untuk ke sekian kalinya.
Pelan, Mia menggeleng. "Aku tidak ingin makan nasi."
"Lalu?"
"Makan Jungkook."
"Hah?"
Mia mengangkat kepala, memandang wajah tampan kekasihnya. Sambil memasang wajah menggemaskan, ia mencubit pipi Jungkook. "Kenapa kekasihku sangat menggemaskan, huh? Kookie manis, Kookie imut, Kookie lucu, Kookie kesayangan Mia," ucapnya tanpa melepas cubitan itu dari pipi kekasihnya.
"Gadis ini ... arghh!! Ini sakit, tahu!" protes pemuda bermarga Jeon itu.
Tawa kecil meluncur tanpa diperintah dari sela bibir Mia. "Kau menggemaskan, bunny." Ia mengerling, sengaja menggoda.
Sejenak Jungkook memandang tajam gadisnya. Tapi, tak lama kemudian ia tertawa. "Sudah berapa lama aku tak mendengar panggilan itu dari bibirmu, hmm?" tanyanya sambil mengusap bibir kekasihnya.
Mia mengangkat bahu. "Memangnya kenapa? Kau merindukan panggilan itu?" Ia balik bertanya.
"Tentu saja!" Berulang kali Jungkook menganggukkan kepala.
"Ckck, kelinci manja." Sambil mencubit hidung kekasihnya, Mia berucap.
"Aku hanya manja pada Min Areum." Jungkook menjawab sambil menaik-turunkan alis.
Lebih dulu Mia mendecih. "Rasanya aku tak percaya," ucap gadis ini.
"Kenapa tak percaya? Memangnya aku sepertimu, manja di sana sini." Sengaja Jungkook menyindir gadis di pangkuannya.
Mata sipit Mia membulat. "Yak! Fitnah!" protesnya tak terima.
"Aku tak memfitnah. Tapi, memang itu kenyataannya," sahut Jungkook tak mau kalah.
"Kenyataan? Mana buktinya?"
"Suga Hyung, Namjoon Hyung, Jin Hyung. Mereka korban kemanjaanmu, 'kan?" Sinis, Jungkook bertanya.
"Ei ... i-itu ...."
"Sudahlah, aku tak ingin membahas ini." Secepatnya Jungkook mengibaskan tangan, membuat gadis yang menjadi kekasihnya mengembuskan napas lega.
"Tapi, aku tak akan mengampunimu jika bermanja lagi dengan mereka!" ucap pria bermarga Jeon itu tanpa terduga.
"Tapi—"
"Tidak ada protes, oke?"
"Kookie ...."
"Aku mencintaimu dan aku tidak suka kesayanganku bermanja dengan orang lain. Jadi, berhentilah bertingkah manja pada mereka dan cukup bermanja denganku saja. Mengerti?"
Bukannya mengangguk, Mia justru tersenyum-senyum. Membuat kerutan heran muncul di kening Jungkook. "Aku tak menyuruhmu untuk tersenyum," ucap pemuda ini.
Dengan manja, Mia melingkarkan satu tangannya ke leher Jungkook. Sedangkan tangannya yang lain mengusap pelan pipi pria ini. "Kau ... cemburu?" cetusnya sambil tersenyum jahil.
Jungkook melirik tak suka ke wajah manis gadisnya, "Pria mana yang suka gadisnya bermanja dengan orang lain?"
"Ah! Benar juga! Hmm ... kalau begitu, baiklah. Aku tak akan bermanja dengan mereka. Tapi, sebagai gantinya, kau harus memberikan kemanjaan yang cukup untukku. Mengerti?" Gantian, Mia yang meminta dengan tegas.
"Bukannya selama ini aku memang memberi kemanjaan yang berlebihan untukmu? Kau saja yang terlalu nakal dengan Hyung-ku yang lain," ucap Jungkook dengan sinis.
Senyum lebar muncul di wajah Mia. "Benarkah? Ops! Maaf, sepertinya aku khilaf lagi," jawabnya dengan ekspresi lucu, mengundang senyum di bibir kekasihnya.
"Khilafmu hebat sekali, sampai berulang-ulang." Lagi, Jungkook menyindir.
"Biar saja! Yang penting, hatiku tetap untuk Jeon Jungkook." Segera Mia menyandarkan kepala ke sela leher kekasihnya.
"Gadis ini ...."
"Aku sayang Jeon Jungkook. Aku janji, hanya Jeon Jungkook yang menetap di hatiku. Dan jika aku melanggar janjiku, kau boleh memarahiku." Mia bergumam, membuat Jungkook menarik napas.
Sejenak Jungkook diam. Kemudian berkata, "Kau tahu ... tanpa perlu berjanji pun, aku sudah percaya denganmu, Mia."
Senyum lega terlihat jelas di wajah Mia. "I love you," ucapnya.
"Too ...."
-FIN-
**Aku ngerasa ini feelnya ancur :( Maaf ya... selanjutnya aku bakal berusaha supaya bisa lebih baik dari ini :) Makasih sebelumnya kalau ada yang bersedia ngasih krisar ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
RomanceCuma imajinasiku tentang JK :) Happy reading and enjoy~ 😊❤ High rank : #1 in roman [260417] Note! Buat chapter-chapter awal, bahasanya masih alay 😅 Tapi semakin ke bawah semakin baik. Jadi, semoga gak langsung nekan tombol back waktu baca bagian...