Thank You

6.7K 509 9
                                    

Support cast! Jung Soo Jin (One of my readers)!

-

-

-

"Cincinnya cantik, ya?"

Untuk yang ke sekian kalinya dalam waktu sepuluh menit, Jungkook mengatakan kalimat yang sama—sambil mengangkat tangan dan memandangi cincin di jari manis kiri. Mia, gadis ini langsung menjatuhkan kepala ke meja. Mereka memang sedang berada di salah satu restoran untuk makan malam. Jungkook menoleh, memandang polos ke gadis yang telah resmi jadi tunangannya.

"Mia?"

"Kau sudah mengatakannya berulang-ulang sejak tadi malam, Jung." Gadis Min itu mengeluh, cukup kesal dengan tingkah Jungkook yang terasa kekanakan baginya.

"Memangnya salah jika aku mengungkapkan kebahagiaan?" Pria kelinci itu bertanya, tetap dengan tatapan manisnya yang menggemaskan.

Mia hanya mengibaskan tangan, malas menanggapi pertanyaan Jungkook. Namun, baru saja hendak kembali merebahkan kepala ke meja, sebuah cangkir beraroma kopi sudah tersedia di hadapan. Gadis ini mendongak, memandang seorang pria dengan pakaian khas pelayan restoran.

"Selamat atas pertunangan kalian."

Jungkook tersenyum gembira, sedangkan Mia tersenyum kaku. Bagaimana mungkin orang ini tahu tentang pertunangan mereka? Bukannya yang tahu hanya orang tua dan ... readers-nya?? Apakah mungkin ...?

"Annyeong, Jung Soo Jin imnida. Salah satu readers tetapmu, Mia." Pria itu mengenalkan diri, sekaligus tersenyum lebar.

"Oh ... jadi kau Soo Jin? Tidak disangka kita bertemu di sini," ucap Mia dengan kecanggungan. "Bangapta," lanjutnya sambil menundukkan kepala.

"Ah, boleh aku duduk di sini? Ada yang ingin kutanyakan dengan kalian," ucap Soo Jin meminta izin.

"Silahkan, mari kita mengobrol." Jungkook langsung menjawab saat Mia hendak bicara.

Secepatnya, Soo Jin menarik kursi dan duduk di antara pasangan tersebut. "Jadi, kapan kalian menikah?" tanyanya antusias.

"Mungkin—"

"Kau tidak kerja? Bagaimana jika bosmu marah?" Mia memotong ucapan Jungkook, mengingatkan Soo Jin pada pekerjaannya.

Tapi, pria itu justru tersenyum. "Aku bosnya, ini restoran keluargaku." Ia menjelaskan.

Mia mengangguk-angguk, lalu mengambil cangkir kopi dan menyeruput isinya. Matanya bergerak, memandang bergantian pada Jungkook dan juga Soo Jin yang tampak akrab dalam sekejap. Dua pria ini mengobrolkan banyak hal, hingga akhirnya steak yang dipesan hadir di meja.

"Aku sudah lama menyuruh Mia untuk datang ke restoran ini, tapi baru sekarang kalian datang," celoteh Soo Jin saat Mia tengah sibuk memotong dagingnya.

"Ah ... kami tidak unik. Hanya saja dia memang sedikit sadis untuk ukuran wanita."

"Candaan sarkatis salah satu tanda kecerdasan seseorang."

Jungkook melirik, begitu pula dengan Soo Jin yang menatap pada Mia. Yang ditatap tak peduli, tetap fokus dengan kunyahan dagingnya. Bahkan, dengan tatapan polos, ia mengangkat alis dengan maksud bertanya 'kenapa'.

"Abaikan saja dia." Jungkook mengibaskan tangan. Soo Jin tertawa kaku, bingung dengan pasangan di hadapannya.

"Restoran kalian ramai." Mia buka suara, kemudian memandang sekeliling. "Tapi wajar, makanan di sini memang enak," gumamnya sambil mengangguk-angguk.

"Ibuku punya resep khusus untuk setiap masakan yang dibuat."

"Kau juga hebat memasak," celetuk Mia tak disangka. Jungkook mengerutkan kening, langsung menatap ke arah tunangannya.

"Kau tahu dari mana dia hebat memasak?" tanya pria kelinci itu dengan tatapan menyelidik.

Mia menghentikan gerakannya memotong daging. Gantinya, dia menatap kesal kepada Jungkook. "Aku berteman dengan beberapa readers di sosial media, wajar jika aku tahu sedikit tentangnya. Kenapa? Tidak suka?"

"Bukannya tidak suka, aku hanya bertanya. Kenapa kau sangat sensitif, huh?"

"Aku sensitif karena kelakuanmu, Jung kelinci!"

"Haruskah kita bertengkar di sini?"

"Kau duluan membuat kesal!"

"Benarkah? Aku minta maaf, Sayang. Aku memang bukan orang yang peka."

"Jung ...."

"Kau tidak marah lagi, 'kan?" tanya Jungkook dengan hati-hati, bahkan ia juga memberikan senyum manisnya pada Mia.

"Jika masih?" Mia bertanya, masih memasang wajah datar.

Sejenak, Jungkook menarik napas. "Maka aku akan memelukmu hingga marah itu hilang."

"Yak ...."

Soo Jin terbatuk-batuk. Bagaimana mungkin dua orang itu bicara tanpa mempedulikan orang di hadapan mereka, huh?

"Sepertinya aku harus ke belakang dulu, ada yang perlu diperiksa. Kalian santai saja," ucap Soo Jin sambil berdiri dan tersenyum pada pasangan yang menatapnya. "Oh ya, sebagai ucapan selamat, makanan ini gratis."

"Eh? Tapi—"

"Dan khusus untuk hari pernikahan kalian nanti, aku akan memberi diskon jika memesan layanan catering di sini." Pria bermarga Jung itu tersenyum meyakinkan, tak peduli dengan Mia yang hendak memprotes.

"Wah ... terima kasih banyak. Padahal kita baru pertama kali bertemu, tapi kau sudah sebaik ini." Jungkook berdiri, lalu menepuk-nepuk bahu Soo Jin sambil tertawa.

"Tak apa, Hyung. Ini sebagai ungkapan terima kasihku pada Mia karena terus membuat fanfic yang menghibur, walau terkadang membuatku rindu pada dia yang di sana."

Lagi-lagi Mia tersenyum canggung. Siapa sangka, efek fanfic-nya sehebat ini.

"Ah, aku harus pergi sekarang. Selamat menikmati." Soo Jin berkata sambil menundukkan sedikit kepalanya. Jungkook mengangguk mempersilahkan, kemudian kembali duduk setelah Soo Jin menghilang di balik ruangan dapur.

"Kita pesan catering di sini saja, ya? Nanti kukatakan pada Sunhee Noona," celoteh Jungkook sambil memotong daging yang tersisa.

"Kau mencari diskon, huh?" cerca Mia sambil menatap sebal ke Jungkook yang langsung kesulitan menelan daging.

"Bukan begitu. Tapi, aku hanya ingin menghormati dia. Jarang-jarang ada readers se—"

"Terserahmu sajalah."

Jungkook diam, Mia kembali sibuk pada daging di piring.

"Kau tak suka menikah denganku?"

Pertanyaan itu singkat, tapi membuat Mia menghentikan gerakannya. Jungkook diam, menunggu jawaban. Waktu berjalan dengan lambat, membuat hiruk pikuk ruangan terdengar dengan jelas. Mia, dia lebih dulu memandang cincin yang tersemat di jari manisnya. Setelah itu, baru tersenyum dan mengalihkan pandangan pada Jungkook.

"Aku suka, hanya saja aku masih kaget. Tak menyangka kau tiba-tiba kau melamarku," ucapnya jujur.

"Tapi—"

"Tentang sikapku hari ini, maaf. Aku gelisah, kau akan meninggalkanku lagi untuk tour dunia."

"Aku pergi untukmu juga."

"Aku tahu. Karena itulah, aku mau kau memelukku dengan erat untuk malam ini. Bagaimana?"

Jungkook tersenyum, mengerti sepenuhnya dengan permintaan yang diajukan oleh sang kekasih. Dan ... sepertinya tidak perlu dijelaskan lagi, karena kalian pasti mengetahui apa jawabannya, 'kan?


-FIN-


**Kenapa judulnya 'Thank You'? Karena memang mau ngucapin terima kasih buat semuanya :D Buat Jungkook, buat Soo Jin, buat Sunhee, buat Hyun Soo, buat readers :D Love kalian <3 

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang