You're Mine, Just Mine

9.6K 640 33
                                    

By : Mia


Warning! Hot kiss!


-oOo-


-Author POV-

"Oppa ...."

Pria bermata sipit yang tengah sibuk dengan ponselnya itu menoleh, bergumam sejenak kemudian kembali larut dalam kesibukan membaca beberapa lirik yang diciptakannya.

Gadis yang tadi memanggil menghela napas pelan. Dan perlahan, ia memeluk tubuh di sampingnya. Pria itu terdiam saat adik angkatnya ini merebahkan kepala ke dadanya. Ada apa? Ini bukan tingkah manja Mia yang biasa.

"Aku sayang Oppa," ucap Mia dengan pelan.

Yoon Gi tersenyum simpul, menaruh ponselnya ke samping dan mengusap rambut lurus adik kesayangannya. "Aku tahu," jawabnya.

"Oppa ... tetap ada di sampingku, 'kan?" Gadis bermarga Min ini bertanya.

"Tentu saja, kenapa?" tanya Yoon Gi sambil melirik Mia.

Gelengan jadi jawaban, membuat Yoon Gi mengembuskan napas. "Tidak mungkin tidak ada apa-apa. Jadi, katakan sejujurnya." Pria ini meminta dengan lembut namun tegas.

Mia bangkit dan menatap wajah manis di hadapannya. "Oppa sangat tampan, pasti banyak yang menyukai Oppa, 'kan?" Ia bertanya sambil menyentuh pipi Yoon Gi.

Semu merah terlihat samar di pipi Yoon Gi. "Memangnya kenapa? Tidak biasanya kau menanyakan hal ini," cetus pria ini dengan cepat.

Senyum manis hadir di bibir Mia, "Suatu hari nanti, pasti akan ada gadis lain yang mendampingi Oppa, 'kan?"

"Tentu saja. Kau tak berharap Oppa-mu ini sendirian di sepanjang hidupnya, 'kan?" gumam Yoon Gi sambil menaikkan alis.

Tawa hambar terdengar jelas, "Pasti gadis itu akan menjadi yang paling bahagia di dunia karena bisa mendapatkan Oppa."

Yoon Gi mengembuskan napas. "Kenapa tiba-tiba berpikiran seperti itu, huh?" tanyanya sambil mengacak pelan rambut Mia.

"Aku ...."

Sebelah alis Yoon Gi terangkat saat Mia dengan sengaja menggantung ucapannya. Tampak kegelisahan di wajah gadis manis itu, ada apa?

"Aku ... ingin mencium Oppa. Boleh?"

Satu pernyataan yang membuat mata sipit Yoon Gi membulat. Tapi, belum sempat menjawab, bibir yang selama ini hanya berani dibayangkan telah menutup mulutnya. Pria berkulit putih ini mengerjab, bingung dengan apa yang harus dilakukannya. Namun, ulasan dan lumatan lembut di bibirnya membuat tubuhnya tanpa sadar melakukan hal serupa. Ia membalas setiap gerakan dari gadis yang jadi adik angkatnya itu. Bahkan, sesekali ia mendominasi permainan kali ini.

Tangannya bergerak, mengusap punggung gadis di pelukannya dengan pelan. Memberi getar tersendiri ke dalam tubuhnya dan tubuh Mia. Napas keduanya memburu, terpadu menjadi satu dan menciptakan kehangatan di antara udara yang dingin.

Menit berlalu dan mereka baru melepaskan tautan ini setelah puas. Keduanya saling menatap dengan napas yang beraturan. Dan tak sampai semenit, kedua material itu kembali menyatu. Saling mencari posisi yang disukai serta berlomba untuk mendominasi.

BRAK!

"Yak! Ini apa-apaan?"

-

-

-

"Yak! Ini apa-apaan?"

Hampir Mia terlonjak dari kursi saat suara Jungkook yang nyaring memenuhi gendang telinganya yang terasa pengang sekarang. Kelinci satu itu memang sialan, berteriak di saat dirinya tengah hanyut dalam fanfiction yang ditulisnya.

"Berciuman panas dengan Yoon Gi Hyung? Apa maksudnya, huh? Kau mengkhayalkan hal ini, begitu? Atau jangan-jangan, kau memang memiliki keinginan untuk berciuman dengannya!" Jungkook langsung melontarkan berbagai pertanyaan pada Mia yang menunjukkan raut wajah datar—setengah kesal.

Decakan lebih dulu terdengar sebelum Mia menjawab. "Aku hanya berusaha mendalami fanfiction yang kutulis, bukan berarti aku memang ingin melakukannya." Gadis ini berdalih, mencari alasan yang tepat agar kekasihnya tak salah paham.

Jungkook menatap kesal ke arah gadis yang mengisi harinya dalam tahun-tahun belakangan ini, sedikit rasa cemburu terlihat jelas di setiap tindakannya.

Mia memutar bola matanya dengan malas. "Ayolah, Jung. Aku hanya—"

"Hanya apa? Mendalami fanfiction? Tapi, kenapa menggunakan namamu? Aku tidak suka hal itu, Mia!" Jungkook memotong, tak terima dengan yang dilakukan kekasihnya.

"Lalu, aku harus menggunakan nama siapa? Sunhee Eonni? Aku tidak yakin aku masih bisa hidup setelah dia membacanya." Mia berdecak.

"Leezy Noona, Sinka Noona, Leli Noona, Shin Ya Noona. Bukannya bisa menggunakan nama mereka?" protes Jungkook tak mau kalah.

Mia terdiam, membuat Jungkook makin merutuk dalam hati. "Kenapa diam? Apakah ini artinya, kau mengakui keinginanmu untuk berciuman dengan Yoon Gi Hyung?" tanya pemuda kelinci ini.

"Untuk apa aku memiliki keingingan berciuman dengannya? Padahal, aku sudah setiap hari mendapat ciuman yang lebih panas dari yang kutulis dari pria kurang ajar yang mengaku polos!" Mia menggerutu, sengaja memalingkan wajah ke arah lain untuk menyembunyikan rona merah di pipinya.

Mata kelinci milik Jungkook membulat, menambah rasa gemas dari siapapun yang melihatnya. "Kau bilang apa tadi? Pria kurang ajar yang mengaku polos? Yak, aku—"

"Sudahlah! Aku ingin mandi." Lebih dulu Mia memotong sambil mengibaskan tangan. Tanpa banyak bicara, gadis ini bangkit dari posisi duduknya dan bersiap untuk pergi sebelum sepasang tangan menarik dan membuat tubuhnya masuk ke dalam pelukan seorang pria.

"Pertanggung jawabkan dulu ucapanmu tadi. Aku bukan pria kurang ajar, bocah nakal!" Jungkook berucap, sedangkan matanya menatap tajam namun menggoda pada manik coklat milik Mia.

"Pertanggung jawaban apa? Kau kan tidak hamil! Dan lagi, bukan pria kurang ajar dari mana coba? Bukannya kau setiap malam menciumku, padahal aku sedang tidur." Mia tertunduk, tak berani memandang mata kelinci yang menggodanya.

Jungkook mendekatkan wajahnya ke telinga Mia. "Memang bukan aku yang hamil. Tapi, bukannya kau bisa? Dan lagi ... tidak kusangka, ternyata kau mengetahui kegiatan yang kulakukan di tubuhmu setiap malam. Jadi, desahan itu kau lakukan di saat sadar, 'kan?" Dengan jahil pemuda ini berbisik, membuat Mia spontan mendongak.

"Yak! Itu—"

"Sekarang, siapa yang pura-pura polos? Ckck ... ternyata kau menikmati sentuhanku, gadis nakal."

"Aku bukan gadis nakal, kelinci sial!" Mia mendesis, tak terima dengan ucapan Jungkook barusan.

Lagi, smirk mengerikan muncul di bibir Jungkook. "Aku tak peduli, kau gadis nakal atau tidak. Yang pasti, kau itu milikku. Dan aku tak pernah suka kesayanganku membayangkan pria lain di otaknya, apalagi yang berhubungan dengan hal erotis. Karena apa? Aku bisa memberikannya semua dan itu hanya untukmu. Mengerti?"

Jika sudah begini, apa lagi yang bisa dilakukan Mia selain mengangguk patuh. Kau tahu, Jungkook sangat menyeramkan jika seperti ini. Karena dia ... tak pernah main-main dengan ucapannya.

-FIN-

-oOo-

Fanfic sistem kebut setengah jam—lebih dikit—maaf kalau katanya agak nyeleneh :D Ide yang lain lagi macet, yang mesum malah laju :'v

Tapi, jangan lupa tinggalkan jejak ya :) Jangan ragu buat ngasih review, jadi aku bisa memperbaiki yang salah ;)

Thank you <3

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang