Malam ini. Lima hari sebelum tanggal comeback yang ditentukan, Jungkook pulang dengan tubuh yang lemas. Seharian dia menari dan menyanyi dengan enam hyung-nya yang lain, memantapkan koreografi agar tidak mengecewakan penggemar di banyak belahan dunia yang sudah menunggu dengan antusias. Mereka berkerja ekstra keras sebagai bayaran dari rasa cinta yang diberikan oleh orang-orang yang tak bisa mereka kenal satu persatu. Lelah? Tentu saja. Tapi, inilah dunia mereka. Idol dan fans, saling mendukung dan memberi satu sama lain.
"Aku pulang."
Tak terlalu semangat, dia mendorong pintu kamar. Mia yang sedang memainkan ponselnya menoleh, kemudian langsung turun dari ranjang untuk menghampiri suaminya yang jelas kelelahan. Telaten, wanita bersurai lurus ini membantu Jungkook melepas jaket yang dikenakan. Bau keringat tercium, tanda pria di hadapannya belum membersihkan diri sejak sore. Tapi itu bukan masalah untuk sekarang, 'kan?
"Mandilah dengan air hangat. Jangan sampai kedinginan, hmm." Mia tersenyum sembari mengusap lembut pipi Jungkook. "Kau mau kubuatkan kopi atau susu?" lanjutnya bertanya.
"Susu."
"Oke. Mandilah sekarang."
Jungkook mengangguk, sekaligus juga menerima handuk yang diberikan Mia—wanita ini sudah menyiapkan segalanya. Benar-benar terbaik. Setelah memastikan Mia keluar dari kamar, Jungkook baru masuk ke kamar mandi. Tubuhnya benar-benar gerah.
***
Mia mengalihkan pandangan saat pintu kamar mandi dibuka. Jungkook keluar dengan rambut basah. Harum sabun segera memenuhi seisi kamar, begitu menyenangkan bagi wanita yang sekarang mengembangkan senyum. Disodorkannya segelas susu putih saat Jungkook mendekat dengan dada telanjang—pria itu belum memakai baju, hanya handuk putih yang melilit dari perut hingga ke lutut.
"Dingin?" Mia bertanya.
"He-em."
Tak perlu bertanya lagi, Mia sudah berdiri dan melingkarkan tangannya ke Jungkook yang tengah meminum susu. Salah satu yang disukai Mia; menikmati aroma sabun yang bagaikan candu baginya dari tubuh Jungkook. Meski tetes kecil air yang berasal dari rambut Jungkook membuatnya ikut basah, dia tak peduli. Itu tak mengurangi rasa hangat yang melingkupi mereka.
"Mia ...."
"Hmm?"
"Sampai kapan kau mau memelukku?"
"Sampai aku puas."
"Tapi kau tak akan pernah puas."
Mia terkekeh saat Jungkook mengecup rambutnya. Suka rela dia melepas pelukan, membiarkan prianya untuk berpakaian lengkap lebih dahulu. Namun di sela itu, matanya tak sengaja melirik gelas yang terisi setengah. Dia tergoda ingin minum juga.
"Jung."
"Ya?"
"Boleh aku minum punyamu?"
"Sejak kapan kau bisa meminta izin merasai milikku, huh?"—Jungkook duduk di kursi rias—"biasanya tidak pernah." Ditariknya Mia untuk duduk di pangkuan; sekarang waktunya untuk bermanja setelah seharian sibuk berkutat dengan persiapan comeback. Tangannya melingkari perut wanitanya yang masih rata. Padahal ada kehidupan lain di sana.
"Bukan minum dari gelas, tapi dari tempat yang spesial." Mia tersenyum saat Jungkook mengusap perutnya. Dipegangnya lengan yang biasa memeluknya saat tidur, terasa begitu kokoh dan hangat, begitu menjanjikan untuk jadi pelindungnya di saat kapan pun. "Sudah lama kita tidak melakukan itu," gumamnya pelan.
"Apakah ini artinya, kau ingin minum langsung dari bibirku?" Jungkook mengecup pundak tertutup sang istri. Dia paham maksud Mia, ketara jelas dari perkataan dan tingkahnya yang sekarang menggigit bibir. Menggemaskan, itu kata hati Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
RomanceCuma imajinasiku tentang JK :) Happy reading and enjoy~ 😊❤ High rank : #1 in roman [260417] Note! Buat chapter-chapter awal, bahasanya masih alay 😅 Tapi semakin ke bawah semakin baik. Jadi, semoga gak langsung nekan tombol back waktu baca bagian...