Don't Worry About Me

10.8K 584 43
                                    

Konser hari pertama usai sudah. Tujuh member BTS bergegas masuk ke ruangan khusus bagi mereka beristirahat. Lelah jelas terlihat, tapi kegembiraan lebih mendominasi. Bisa bertemu banyak penggemar, menghibur mereka, mengatakan apa yang di hati dan mendengar teriakan penyemangat, ini sungguh konser yang hebat!

"Suga Hyung menangis." Maknae—Jungkook—menunjuk Suga sambil tertawa.

"Kau juga menangis." Jimin membela Suga dengan menepuk punggung Jungkook; mengingatkan dengan yang terjadi di konser barusan.

"Menangis tidak ada apa-apanya dibanding cat rambut yang luntur." Taehyung terbahak saat mengingat kejadian di panggung. Cat rambut J-Hope luntur, dan itu meleleh di pipi seperti darah.

"Aku kaget catnya luntur,"—ucap J-Hope—"kuharap tidak ada yang heboh mengira kepalaku bocor," candanya dengan ekspresi lucu; membuat seisi ruang penuh dengan gelak tawa.

Di tengah pembicaraan, ponsel Jungkook berdering. Segera, anggota termuda itu menyisihkan diri untuk mengangkat panggilan dari Mia, istrinya. Dengan senyum dia menyapa wanita yang pasti sedang berada di kamar untuk menenangkan diri sebelum tidur.

"Kau pulang ke rumah, atau tidak?" Mia bertanya.

"Eum ... belum tahu. Kenapa? Merindukanku?" goda Jungkook sembari tertawa ringan.

"Mm, aku merindukan Jungkook. Sangat-sangat-sangat merindukannya!"

"Kalau begitu, aku akan pulang."

"Memangnya tidak apa-apa?"

"Everything for you, Sweetheart."

"Ow ... so sweet."

"Haha. Aku malu." Jungkook menutupi wajahnya dengan sebelah tangan, berusaha menghindari pandangan enam member lain yang saling sikut dan tersenyum-senyum; tidak tahan mendengar pembicaraan romantis anggota termuda mereka.

Pembicaraan itu berlanjut satu dua kalimat, baru berhenti.

"Hyung seharusnya seperti Jungkook. Ucapkan kata romantis pada Sunhee," celetuk Taehyung pada Suga yang tengah meminum air mineral.

"Noona-ku tidak mempan kalimat romantis, kecuali di ranjang." Jungkook yang tengah memilih jaket memandang Taehyung, dan langsung diacungi jempol oleh Suga sebagai tanda setuju.

"Ah ... kenapa kalian bicara ranjang, hah? Ini tempat umum." Jin mendesah berat. Anggota tertua ini bangkit dari kursi, berusaha meluruskan pinggang yang kaku.

"Hyung, segeralah menikah. Umurmu paling tua," ucap Jimin tanpa disaring—dan itu disambut dengan delikan mata dari Jin.

"Kau mau aku menikah dengan siapa? Guling? Batang pohon? Atau tembok bangunan?"

"Dengan batang pohon, ide yang bagus."

Sekejap saja, botol air yang sudah kosong melayang ke J-Hope. Beruntung itu sempat ditangkap—tapi tak bisa menahan tawa dari lima anggota yang lain. Termasuk RM yang sejak tadi diam, dia ikut tertawa dari tempatnya duduk mengistirahatkan diri.

"Kau tidak mau bicara?" Suga, menoleh pada leader mereka yang segera menarik napas.

Pria dengan marga Kim itu berdiri. "Tidak banyak yang perlu kusampaikan, kita sudah sama-sama lelah dan perlu istirahat. Aku hanya ingin mengatakan, kalian sudah berkerja keras. Ayo lakukan hal yang sama pada esok hari. FIGHTING!"

"FIGHTING!"

***

11:28 PM.

"Hai ... belum tidur?" sapa Jungkook saat baru membuka pintu kamar. Yap, istrinya belum tidur, masih sibuk berkutat dengan laptop di pangkuan. "Mengerjakan tugas, heum?" tanyanya sambil mengecup rambut Mia.

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang