Happy Moment

6.5K 500 18
                                    

"Hai!"

Sapaan pertama yang Jungkook berikan pada Mia, gadisnya yang sekarang tersenyum di sela gelas yang tengah dipegang. Penyuka susu cokelat itu sangat menggemaskan, bahkan untuk di saat-saat seperti sekarang. Dia yang lebih memilih untuk menghabiskan seperempat dari isi gelas, benar-benar membuat Jungkook ingin menarik dan menghadiahinya sebuah kecup rindu yang tertahan. Bibir yang manis, pasti semakin bertambah dengan adanya jejak susu cokelat. Yah ... setidaknya itulah yang Jungkook ingat saat terakhir kali mereka melakukan ciuman susu cokelat.

"Sudah?" tanya Jungkook sambil merapikan rambut saat Mia terlihat menaruh gelas ke meja.

Gadis Min itu mengangguk sembari menyandarkan ponsel ke dinding. Sedangkan ia sendiri telah duduk di kursi, tepat menghadap ke jendela yang tertutup. Jungkook tersenyum, menopang dagu dan memperhatikan seluruh tekstur indah yang diciptakan Tuhan untuknya.

"Berhenti mengagumiku. Aku tahu aku cantik, manis dan menggemaskan."

Kembali, Jungkook tertawa mendengar betapa gadis itu sangat percaya diri. Tapi, hal itu tak sepenuhnya salah. Mia memang cantik, manis dan menggemaskan. Setidaknya untuk matanya yang hanya bisa terpaku pada objek bernama lengkap Min Areum.

"Kau tampak senang. Apakah terjadi sesuatu?" Jungkook membuka pembicaraan baru setelah cukup puas mengagumi wajah cantik yang sudah lama tak ia sentuh.

"Emm ... bagaimana, ya?" Mia sok berpikir, menambah nilai kerinduan di hati Jungkook yang membuatnya makin tak sabar ingin pulang. "Kau senang tidak jika akhirnya bisa bertemu dengan sahabatmu?" Gadis ini berteka-teki, sekaligus menatap ke Jungkook dengan cukup lucu.

"Kau bertemu Miki Noona?" Pria Jeon itu menebak cukup cepat, namun langsung diberi anggukan oleh Mia.

"Tidak bertemu sebenarnya, kami memang sudah merencanakan ini sejak kemarin. Aku dan Miki ke rumah Shin Ya Eonni. Wuaahh!! Rasanya menyenangkan! Kami memasak, bercerita, menonton, melakukan apapun yang menyenangkan! Tapi ... sayang. Semuanya berantakan karena Shin Ya Eonni tiba-tiba harus mengerjakan tugas." Di akhir, raut gadis itu sedikit berubah menjadi murung. Teringat bagaimana seluruh keseruannya tadi berakhir mendadak karena satu kata; tugas.

Jungkook menghela napas. Tak habis fikir, bagaimana mungkin seluruh keceriaan tadi begitu cepat berubah menjadi sebuah kemurungan? Padahal dia berharap, Mia akan terus bercerita dengan gaya anak-anaknya yang sangat menggemaskan.

"Lalu, apa kau kecewa?" Hati-hati, Jungkook memberi pertanyaan.

"Bagaimana tidak kecewa? Aku belum cukup puas bermain dengan mereka."

"Hmm ...." Jungkook mengangguk-angguk, tersenyum lucu saat mendengar Mia menggunakan istilah 'bermain', seolah dirinya adalah bocah SD.

"Padahal moment itu sangat jarang kudapat," gumam gadis Min itu kemudian sambil menerawang ke luar jendela, membayangkan setiap hal yang tadi ia lewati bersama dua sahabatnya.

"Tapi ... aku yakin! Sekarang kekesalanmu sedikit berkurang, 'kan?" ucap Jungkook sambil mengerling, sengaja memberi kode yang entah dimengerti atau tidak oleh Mia.

Namun, sepertinya kode itu diterima. Terbukti dari Mia yang tertawa kecil dan langsung menopang dagu. "Iya, kekesalanku seolah menghilang delapan puluh lima persen. Dan semua karena panggilan video dari seorang kelinci bernama Jeon Jungkook." Ia tersenyum, membentuk eyes smile yang selalu Jungkook suka.

"Saranghae!"

Tak cukup hanya eyes smile, gadis itu juga menggambar love di udara kosong. Benar-benar membuat Jungkook tertawa bahagia dengan wajah yang mulai bersemu, mirip seperti dirinya yang baru pertama kali merasakan cinta saat SMA dulu. Malu-malu, tanpa tahu harus membalas seperti apa atas semua hal manis yang Mia berikan.

"Ah ... aku harus belajar, besok aku ujian. Doakan, ya." Mia tersenyum sambil melambaikan tangan.

Jungkook menghela napas, masih tak rela jika percakapan mereka harus berakhir secepat ini. Tapi, ia tak boleh egois. Karenanya, ia tersenyum dan mengangguk. "Belajar yang baik. Fighting, My Baby!"

"Terima kasih, Bunny."

Jungkook hanya tersenyum, kemudian melambaikan tangan. "Annyeong," tutupnya.

"Annyeong. Ah! I love you!"

Jungkook tertawa saat Mia masih sempat-sempatnya mengatakan kalimat yang paling ia suka. Khh ... gadisnya memang selalu tahu. Jadi, tak salah jika dia sangat menyayanginya, 'kan?


-FIN-


**Jangan lupa tinggalkan jejak ya :) Ada kritik dan saran, jangan dipendam ;) Thank you <3

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang