By : Mia
Jangan lupa tinggalkan jejak ;) Apalagi kalau ada kritik dan saran, jangan dipendam :) Happy reading <3
-oOo-
-Author POV-
Sedikit kening Jungkook berkerut saat menyadari pintu rumahnya tak lagi terkunci. Tapi, saat hidungnya mencium bau parfum yang tertinggal di ruang tengah, ia justru tersenyum dan langsung melepas tas punggungnya. Dengan langkah tergesa ia berjalan menuju kamar, berharap yang dicarinya ada di sana.
"Mia?" panggilnya saat telah sampai di ruangan yang tampak kosong.
"Mia?"
"Aku di sini, bunny."
Pria bergigi kelinci ini berbalik. Hampir saja menabrak gadis yang memegang ice cream, membuat keduanya sama-sama terlonjak kaget dan saling menatap dengan kesal.
"Yak! Kenapa tiba-tiba?" protes Mia lebih dulu, sekaligus menendang tulang kering milik Jungkook. Sengaja membuat pria tersayangnya ini meringis kesakitan.
"Bukan salahku! Kau yang tiba-tiba berdiri di belakangku!" bela Jungkook pada dirinya sendiri.
Hanya decakan yang jadi jawaban bagi Jungkook, sedangkan Mia langsung masuk ke dalam kamar dan duduk di tempat tidur dengan ice cream di tangan. Sepertinya dia tak peduli ice itu akan meleleh dan menetes di kasur kekasihnya.
"Mia," panggil Jungkook sambil melangkah dan melepas satu persatu kancing kemeja yang dikenakan.
Mia mendongak. "Kenapa? Oh! Kau sudah bisa melepas baju sendiri?" celetuk Mia sambil merasai ice cream rasa susu yang diambilnya dari kulkas.
"Kau membantuku melepas celana saja." Jungkook menjawab dengan enteng—sekaligus menaruh kemejanya ke sofa, menyisakan kaos putih yang biasa dipakai—membuat Mia mencibir dan kembali merasakan ice cream di tangan.
"Kau menghabiskan ice cream-ku lagi, huh?" tanya Jungkook sambil duduk di samping Mia dan mencubit pipi gadis ini.
"Aku tidak menghabiskan, masih ada tujuh di kulkas." Mia menjawab dengan raut wajah polos.
"Minta."
"Emm?" Mia langsung menyodorkan ice cream yang sudah habis setengahnya ke arah Jungkook.
"Bukan yang ini," tolak Jungkook sambil menolak tangan kekasihnya.
"Lalu?"
Smirk hadir di wajah Jungkook. "Aku punya cara tersendiri untuk menikmatinya, baby."
"Eh?"
Tanpa aba-aba, Jungkook langsung menutup bibir Mia dengan ciumannya. Membuat gadis bermarga Min ini mau tak mau harus menerima sentuhan kekasihnya. Tetapi, bukan itu tujuan Jungkook. Pria ini tak hanya ingin sekedar bermain dengan bibir, tapi lebih. Terbukti dengan sentuhan lembut darinya saat mengecap rasa manis yang tertinggal di lidah sang kekasih. Membuat desah halus tanpa sadar terdengar di sela frenc kiss yang terjadi. Well ... jangan tanya siapa yang mendesah, karena yang pasti dia bukan Jungkook.
Tapi sialnya, ice cream yang dipegang Mia tiba-tiba menetes ke tangan Jungkook. Membuat pria ini langsung menghentikan ciuman panas mereka dan memandang tangannya yang kotor dengan ice cream. Tapi, tak lama kemudian ia kembali mengalihkan pandangannya ke arah Mia.
"Bagaimana? Lebih manis dan menyenangkan, 'kan?" Ia mengerling dengan nakal, sengaja menggoda gadis kesayangannya.
Semu merah mulai menyebar di pipi Mia, menciptakan roman menggemaskan di mata Jungkook. Tanpa peduli ice cream yang terus meleleh, pria ini kembali mendekatkan wajahnya ke arah sang kekasih. Tapi, belum sempat material mereka menyatu, Mia lebih dulu mendorong wajah Jungkook dan bergegas turun dari tempat tidur.
"Yak ... Mia." Jungkook tertawa memandang gadisnya yang bergegas masuk ke kamar mandi.
"Jangan bergerak dari sana! Ice cream-ku leleh gara-gara kau, kelinci sial!" tegas Mia saat Jungkook baru saja ingin bergerak. "Dan jangan berani masuk ke sini!" ancamnya kemudian. Memancing tawa dari Jungkook.
"Baiklah. Aku akan menunggu di sini dengan sabar," jawab pria bermarga Jeon ini dengan patuh.
Mia mendecih di kamar mandi, kemudian langsung mencuci tangannya yang lengket dengan ice cream. Sedangkan Jungkook, ia mengembuskan napas panjang dan memandang sekeliling kamar. Rumahnya memang sepi karena sang ayah dan ibu tengah pulang ke Busan.
Tanpa sengaja, pandangan mata bulat seolah kelinci itu tertuju pada ice cream yang melekat di tangan. Seketika, otaknya membentuk sebuah pemikiran dan kesimpulan-kesimpulan aneh. Tak lama, senyum jahil muncul menghiasi wajahnya. Sebuah ide telah didapat olehnya.
"Mia," panggilnya saat gadisnya itu baru keluar dari kamar mandi.
Yang dipanggil hanya menjawab dengan gumaman. Tapi, hal itu tak menggoyahkan keinginan Jungkook untuk berbuat jahil. Terbukti dari gerakannya yang turun dari tempat tidur untuk menghampiri Mia yang sedang mengeringkan tangan.
"Kookie ...."
Sedikit Mia tersentak kaget saat lengan kokoh milik Jungkook melingkari perutnya, ditambah lagi dengan dagu pria itu yang tertopang di bahunya.
"Kau bilang, aku membuat ice cream-mu leleh. Jadi ... bagaimana jika kita membuat ice cream bersama?" tawar Jungkook sambil memandangi leher gadisnya dengan tatapan ... entahlah.
"Membuat ice cream? Memangnya kau bisa?" tanya Mia dengan ragu. Sedangkan pikirannya mulai berjalan, mencoba mencerna ajakan kekasihnya.
"Tentu saja aku bisa. Tapi, ice cream-ku sedikit berbeda dari yang biasa." Jungkook menjawab, lalu mengecup pipi gadisnya.
"Berbeda? Apa yang berbeda? Jangan bilang—"
"Yup! Seperti yang kau pikirkan, ice cream-ku sedikit asin." Jungkook berbisik, lalu menyibak rambut lurus kekasihnya yang menutupi leher. "Apa kau tahu maksudku, Jeon Areum?" lanjutnya kemudian, membuat Mia membulatkan mata dan siap meledak.
"Yak! Kelinci jadi-jadian! Kenapa kau selalu—"
"Kau tahu? Kelinci jadi-jadian selalu dilayani di setiap malam Jum'at. Jadi, apa kau siap melayani kelinci jadi-jadian ini, huh?"
"Kookie ...."
"Let's make a ice cream, babe."
-FIN-
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
RomanceCuma imajinasiku tentang JK :) Happy reading and enjoy~ 😊❤ High rank : #1 in roman [260417] Note! Buat chapter-chapter awal, bahasanya masih alay 😅 Tapi semakin ke bawah semakin baik. Jadi, semoga gak langsung nekan tombol back waktu baca bagian...