By : Mia
Jangan lupa tinggalkan jejak ya ^^ Kritik dan saran sangat diperlukan ^^ Happy reading <3
-oOo-
-Author POV-
01-01-2017.
Di saat yang lain merayakan tahun baru bersama keluarga ataupun teman—bisa juga kekasih, Mia justru ber-hibernasi di kamar. Bukan tanpa alasan, tapi begini lah keseharian gadis bernama lengkap Min Areum ini jika sedang tak kuliah. Dia lebih suka menghabiskan waktu untuk berada di kasur empuknya. Jika tidak, maka bermain game di ponsel atau laptop. Sangat berbeda dengan keseharian gadis-gadis lain yang seusianya. Di mana mereka sibuk dengan kecantikan, shopping, atau pun hang out bersama teman.
Tapi, hal ini sangat disyukuri oleh Jungkook. Mia bukan tipe gadis penuntut yang mengharuskan mereka jalan-jalan di luar seperti pasangan lainnya. Yah ... ini merupakan nilai plus seorang Min Areum bagi Jeon Jungkook.
Dan hari ini, setelah menyelesaikan semua acaranya bersama member Bangtan dan lainnya, pria bermarga Jeon ini segera meluncur ke rumah kekasihnya. Ia rindu, ingin memeluk kemudian bermanja pada gadis yang dua tahun lebih muda darinya itu.
Tapi, saat melihat gadisnya tengah meringkuk di tempat tidur, justru senyum jahil yang muncul di wajahnya. Well ... he's bad boy, don't forget it. Tanpa menimbulkan suara, pria bergigi kelinci ini melangkah masuk ke dalam kamar bernuansa putih tersebut. Pelan-pelan ia melangkah, semakin mendekati tempat tidur sang kekasih.
"Jika ingin bertingkah nakal, hilangkan dulu bau parfum-mu, bunny."
Sebuah cengiran berdosa muncul tanpa diperintah di bibir Jungkook, sedikit malu saat ketahuan oleh kekasihnya yang ternyata tak tidur. Dia terkecoh dengan mata sipit gadisnya yang tertutup seolah sedang tidur.
"Apakah baunya sangat kuat?" tanya Jungkook, mencoba menghilangkan rasa malu.
Mia bangkit dan turun dari ranjang. "Bukan kuat, tapi aku hapal baunya." Gadis ini berbicara di sela berjalan menuju kamar mandi.
Hanya garukan kepala yang dilakukan oleh Jungkook, ia bingung harus melakukan apa. Tapi, tanpa sengaja matanya terpaku pada ponsel biru milik Mia. Tak menunggu lama, ia segera mengambil benda persegi tersebut dan mulai membuka aplikasi-aplikasinya—terutama sosial media.
Namun, keningnya berkerut ketika melihat foto profil yang terpampang di sana. Itu bukan fotonya, bukan pula foto Suga atau Hyunkyung. Jadi, foto siapa? Selingkuhan barunya?
"Kau lihat apa?"
Mia keluar dari kamar mandi sambil mengusap wajahnya yang basah dengan handuk. Tak perlu izin, gadis ini langsung duduk di paha pria bermarga Jeon tersebut. Dengan manja ia menyandarkan kepala ke bahu Jungkook dan ikut memandang layar ponselnya yang menampilkan foto seorang pria.
"Dia siapa?" tanya Jungkook dengan nada tak suka.
"Milo, teman Hyunkyung. Kenapa?" jawab gadis bermarga Min ini tanpa rasa bersalah. Bahkan, ia dengan sengaja melingkarkan tangan ke pinggang kekasihnya.
"Ganti fotonya dengan fotoku," perintah pria kelinci ini dengan ekspresi kesal.
"Jika aku tidak mau?"
Jungkook, ia langsung memandang Mia yang menatap tanpa rasa takut. Ia ingin marah, tapi entah kenapa tak bisa. Jadi, sebagai gantinya ia memilih untuk menaruh ponsel itu ke nakas dan balas memeluk pinggang kekasihnya.
"Maka aku membuatmu memohon untuk siang ini," bisiknya penuh ancaman.
Tanpa menunggu jawaban dari Mia, pria ini langsung menurunkan gadisnya dari paha. Ia beranjak menuju jendela yang terbuka. Dengan diiringi tatapan heran dari Mia, ia menutup jendela dan juga gorden. Membuat kamar ini sedikit gelap dari sebelumnya. Tapi, tak cukup sampai di sana. Karena tanpa terduga, Jungkook dengan berani membuka satu persatu kancing kemejanya.
"Jung, kau ma—"
"Bukannya sudah kukatakan, aku akan membuatmu memohon untuk siang ini." Jungkook lebih dulu memutus ucapan gadisnya. Kemeja yang sepenuhnya terbuka, ia lepas secara sembarangan—menyisakan kaos putih yang melekat di tubuhnya yang terbentuk sempurna.
"Yak! Tidak seperti ini juga caranya! Kau seperti ingin memperkosaku, tahu!" protes Mia sambil memandang panik ke sekeliling kamar.
"Memang itu yang ingin kulakukan," ucap pria kelinci ini dengan enteng.
"Kookie gila! Berhenti bercanda sekarang!" sentak Mia sambil memundurkan tubuhnya ke belakang saat Jungkook mulai naik ke tempat tidur.
"Yak, Kookie ... kelinci mesum! Kubilang berhen—"
Ucapan itu terputus saat Mia secara refleks menutup mata karena wajah Jungkook yang terpaut beberapa senti darinya. Bahkan, embusan napas pria itu bisa dirasa olehnya dengan jelas.
"Kenapa menutup mata? Bukannya imajinasi ini selalu ada di pikiranmu, hmm?" gumam Jungkook sambil menatap gadisnya yang tampak ketakutan.
Perlahan, jari pria ini bergerak menyentuh paha mulus kekasihnya yang terbuka. Membuat empunya bergetar dan mencengkram selimut lebih erat. Ia takut saat berbagai pikiran buruk muncul silih berganti di otak. Bahkan, napasnya seolah tertahan saat bibir pria itu mulai menyentuh kulit lehernya. Kecupan lembut diberikan oleh si pria kelinci, seolah berusaha menyebar rasa panas yang tak biasa.
Mia hampir menangis saat Jungkook dengan beraninya menurunkan ciuman itu ke bawah leher. Begitu pula dengan tangan pria itu yang menelusuri perut dan punggungnya. Ia takut, sangat-sangat takut.
"Kookie ... kumohon berhenti," mohon Mia patah-patah, matanya basah.
Demi mendengar suara gadisnya yang menahan tangis, Jungkook langsung menghentikan kegiatannya dan memandang Mia. Sedikit rasa bersalah muncul di hati saat pipi itu terbasahi air mata yang dikarenakan oleh dirinya. Mia sedikit terisak, ia ketakutan.
"Maaf, aku tak bermaksud membuatmu menangis." Pria Jeon ini berbicara, lalu memeluk gadis tersayangnya.
Mia tak bersuara, hanya membalas pelukan itu lebih erat. Sesekali sesegukannya terdengar.
"Aku hanya tak suka gadisku melirik pria lain," ucapnya kemudian sambil mengusap rambut lurus gadis bermata sipit ini.
"Kau tahu dari dulu, I am bad boy, Mia. Bad boy yang tertutupi dengan wajah polos ini. Jadi kumohon, jangan membuatku bersikap lebih kurang ajar padamu. Pada gadis yang harus kusayang dan ingin kulindungi hingga kita menikah nanti," bisiknya penuh permohonan.
Tak ada jawaban, Mia masih memeluk tubuh itu dengan erat. Jungkook pun tak bersuara, tapi lebih memilih untuk memberi kehangatan pada kekasihnya melalui pelukan. Mereka tenggelam dalam sunyi dan pikiran masing-masing.
"Jika ini demi dirimu, aku tak masalah harus menahan diri dan keinginanku. Asal semua yang kulakukan ini terbayar dengan dirimu yang jadi milikku seutuhnya, Mia."
-FIN-
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
عاطفيةCuma imajinasiku tentang JK :) Happy reading and enjoy~ 😊❤ High rank : #1 in roman [260417] Note! Buat chapter-chapter awal, bahasanya masih alay 😅 Tapi semakin ke bawah semakin baik. Jadi, semoga gak langsung nekan tombol back waktu baca bagian...