I'll Be Waiting For You

5.9K 515 15
                                    


'Aku update twitter. Apa kau sudah melihat fotonya? Aku merindukanmu, Min Areum. Jika kuliahmu sudah selesai, segera hubungi aku. Aku rindu suara kekasih tersayangku.'

Hanya sepotong kalimat yang tak terlalu berarti, tapi rekaman suara yang dikirim oleh Jungkook itu terus diulang oleh Mia. Dan sepertinya, ia sudah bersedia bertingkah seperti orang tak waras karena terus mengulum senyum. Tak peduli dengan pandangan aneh anak kecil di sampingnya, gadis muda itu tetap tenggelam dalam keasyikannya mendengarkan suara lembut sang kekasih. Hingga bus berhenti, ia pun meloncat turun dan mengayunkan langkah dengan ringan. Tak sabar ingin segera sampai ke rumah dan menghubungi Jungkook.

Dan akhirnya, ia sampai juga ke rumah yang selama ini ia tempati sejak pertama kali sampai ke Seoul. Rumah bernuansa putih yang selalu jadi saksi bisu atas apa yang ia lakukan saat bersama Jungkook. Rumah yang ia sayang, rumah yang menyimpan begitu banyak kenangan.

'Aku sudah pulang. Kau sedang apa?'

Sambil mengunyah makanan yang tadi dibeli, Mia mengetik pesan singkat yang dialamatkan pada sang kekasih. Dan tak menunggu lama, sebuah tanda panggilan video segera terlihat. Dengan tersenyum, gadis ini pun menggeser layar ponsel.

"Hai!"

Senyum manis menghias wajah Jungkook saat ia menatap gadisnya yang terlihat ceria. Dan lihat, betapa gadis Min itu sangat menggemaskan dengan sebelah pipi yang menggembung karena makanan yang tengah ia kunyah.

"Cute," puji pria itu sambil menopang dagu, tak bosan terus memandang ke objek yang sama. Sedangkan yang dipandang tampak malu dengan sebelah tangan yang menutupi mulut. Susah payah, Mia menelan makanannya hingga habis.

"Jangan lupa minum," ucap Jungkook mengingatkan.

Mia mengangguk. Menaruh ponsel, ia pun mengambil secangkir air putih yang telah disediakan. Namun, tak lama kemudian, ia kembali meraih ponsel dan menatap Jungkook yang masih betah menopang dagu sambil memandang ke arahnya.

"Kau bohong! Kau bilang sebentar lagi akan pulang, tapi buktinya?!" protes Mia pada Jungkook yang mulai tertawa. Gadis itu berdecak, kesal dengan reaksi yang kekasihnya tunjukkan. Sambil menekuk wajah, Mia menghempaskan bokongnya ke tempat tidur. "Jungkook pembohong!" lanjut Mia lagi sambil mendengus sebal.

"Lalu, apa kau marah?"

Kali ini Mia berdecak nyaring. Mengalihkan wajah, kemudian kembali memandang ke Jungkook dengan tatapan sinis. "Tak usah saja kau pulang, kelinci sial!" desisnya dengan perasaan kesal yang merajai hati.

Tapi, pria Jeon itu justru tertawa kecil. "Kau yakin menyuruhku untuk tak pulang?" godanya sambil mengangkat sebelas alis. Sengaja mengacaukan keputusan yang tadi diucapkan oleh Mia, seperti kebiasaannya.

"Yak ... Kookie—"

"Aku di sini juga untukmu, untuk pernikahan kita nanti. Jadi, jangan khawatir dan tetap tunggu aku dengan tenang. Oke?" potongnya sambil tersenyum manis hingga menyebabkan rona merah yang ia tunggu menghiasi wajah gadisnya yang terlihat lebih tirus. "Kau tahu apa penyemangatku di sini, huh?" lanjutnya kemudian setelah Mia hanya terdiam dengan wajah yang masih memerah.

Melihat tak ada jawaban atau reaksi apapun, Jungkook pun menarik napas. Ia meraih ponselnya yang lain, kemudian fokus pada benda persegi tersebut. Mia mengerutkan kening, tak bisa menebak apa yang tengah direncanakan oleh Jungkook. Tapi saat pria itu telah mendongak dan menatap ke arahnya, gadis itu hanya mampu tertawa saat tahu apa yang Jungkook tunjukkan.

"Dia penyemangatku. Namanya Min Areum, gadis yang menahan kunci hatiku. Dia cerewet, tak pernah bosan memakiku, calon suaminya sendiri. Tapi dia cantik, juga manis dan menggemaskan. Aah ... rasanya aku akan gelisah jika sehari saja tidak mendengar suaranya. Aku benar-benar sayang dia."

Panjang lebar Jungkook mendeskripsikan gadis di foto yang ia tunjukkan. Bahkan, pria ini juga mengatakannya dengan wajah yang ... bisa dibilang sangat penuh dengan perasaan kagum dan juga cinta. Membuat gadis manapun pasti meleleh dengan segala tingkahnya yang cukup manis dalam kategori menggoda.

Kembali, Jungkook menatap ke arah Mia yang hanya tersenyum—setengah menahan tawa. "Jangan pernah marah dan tetaplah jadi penyemangatku, Mia. Aku memerlukanmu, bahkan sangat memerlukanmu!"—ia menarik napas—"aku mencintaimu, Min Areum." Penuh keseriusan ia berkata, membuat Mia mengubah senyumnya menjadi lebih tulus.

"Aku juga mencintai kelinciku," jawab gadis Min itu, membawa kelegaan tersendiri di hati Jungkook.

"Jadi ... kau mau 'kan menungguku hingga pulang nanti?" Ragu-ragu, Jungkook mengajukan pertanyaan.

"Apakah pertanyaan itu perlu kujawab? Sepertinya tidak, bukan?" Sebuah kerlingan menemani jawaban yang Mia berikan. Membuat Jungkook tertawa kecil karena menyadari betapa naïf pertanyaannya.

"Mia ...."

"I love you, Bunny. And I promise, I'll be waiting for you."


-FIN-


**Jangan lupa tinggalin jejak :D Ada kritik dan saran, jangan dipendam ;) Thank you <3

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang