Beginning [Jungkook Version]

27.8K 1.1K 3
                                    

By : Mia


Ini awal pertemuan Mia sama Jungkook :D Awal PDKT gitulah :3 Ide dari VCR HYYH, jadi jangan heran kalau sama ceritanya :) Ada kritik jangan dipendam yo ^_^

Enjoy read my fiction, guys <3


-Jungkook POV-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jungkook POV-

Sebagai salah satu siswa yang jarang masuk sekolah karena kesibukan pribadi (yang tidak perlu kuceritakan di sini), aku jadi tidak banyak tahu tentang murid-murid sekolahku. Satu-satunya yang paling kukenal adalah seorang yeoja yang berikat rambut tinggi dan selalu duduk di tepi jendela saat berada di kantin sekolah. Selama aku makan di sana, tidak sekalipun pernah kulihat dia duduk di tempat lain. Dia tampak senang duduk di sana sambil memandang ke luar jendela, ntah apa tujuannya.

Dan hari ini, kembali aku masuk sekolah setelah dua hari libur. Sebenarnya aku malas untuk masuk, tapi karena Hyung-Hyungku memaksa, ya sudahlah. Dengan malas aku mengikuti pelajaran, aaah!!! Padahal lebih nyaman tidur di rumah daripada mendengarkan pelajaran. Hhh... Semoga saja bel istirahat cepat berbunyi.

>>>
Beberapa jam kemudian, di saat perutku sudah sangat lapar, baru bel istirahat berbunyi. Aku mengomel dalam hati sambil berjalan ke kantin, kenapa bel sangat lama baru dibunyikan? Memangnya mereka tidak kasihan dengan siswa-siswi yang menahan lapar di dalam kelas? Atau mereka mau membuat kami terus-terusan magh karena menahan lapar? Ah! Sepertinya aku berlebihan.

"Yo! Jeon Jungkook! Di sini!"

Aku tersenyum memandang Woo Ju—teman sekelasku—yang berteriak saat aku baru memasuki kantin. Kuambil makananku dan segera menghampiri mereka yang menungguku.

"Bagaimana pelajaran tadi menurutmu?" Tanyanya saat aku baru menyuap sesendok nasi.

Aku mengangguk-angguk, "Cukup membuatku mengantuk." Ucapku dengan wajah polos dan tetap makan.

Woo Ju tertawa, "Song Ssaem memang membosankan setiap mengajar." Ucapnya mendukung.

"Dan kau sangat tahan mendengar ocehannya."

"Mau bagaimana lagi?"

Aku tertawa, kemudian kembali menyuap makanan. Tanpa sengaja retina mataku menangkap sosok seorang yeoja yang sangat kuingat wajahnya, yeoja yang selalu duduk di tepi jendela. Lagi-lagi dia duduk di sana sambil memandang ke luar, sebenarnya apa yang dilihatnya? Namja? Berarti dia tipe yeoja yang...

"Hei! Kau melihat apa?"

Woo Ju mengagetkanku, buru-buru aku menggeleng dan tersenyum. Kembali aku menyuap makanan dengan kikuk, kenapa bisa ketahuan seperti ini?

Tapi kembali mataku terfokus pada yeoja di sana, dia yang sedang berbicara dengan temannya—yang tidak kuketahui kapan datangnya—tampak sangat riang, berbeda dari saat dia hanya sendiri. Hmm... Aku jadi tertarik dengannya, apakah dia salah satu orang yang memiliki kepribadian ganda?

Mataku bergerak memandang dirinya, wajahnya manis, rambut lurusnya diikat tinggi, gigi taring sebelah kirinya selalu terlihat setiap kali tersenyum, sorot matanya yang seperti anak-anak, sangat menggemaskan! Dan... Ops! Kenapa dia memandangku? Aah... Pasti karena temannya curiga karena aku terus memandanginya.

Aku memutar bola mataku ke atas, seolah mencari sesuatu. Tapi, memangnya apa yang ada di atas coba? Ah! Pasti terlihat aneh! Buru-buru aku menoleh ke samping, ku usap tengkuknya salah tingkah. Aku menyembunyikan senyumku yang terlihat malu karena ketahuan memandangnya, pasti dia berpikir macam-macam kepadaku. Aaah... Jeon Jungkook! Kenapa kau... Ash! Sudahlah!

Mendadak nafsu makanku langsung menghilang, aku jadi gelisah karena dia memandangku. Kulirik dirinya yang sudah kembali berbicara dengan temannya, tampaknya dia kebingungan, apakah karenaku tadi?

"Dari tadi kulihat kau tampak salah tingkah, kenapa?" Woo Ju bertanya.

"Ak-"

"Ah! Aku tahu! Kau memandang seseorang 'kan? Siapa?" Belum selesai aku berbicara, Woo Ju lebih dulu memotong ucapanku dengan wajah jahil.

Aku berdecak dan mengibaskan tangan, "Lebih baik cari pembahasan lain."

Woo Ju mencibir, ia menoleh ke belakang. Aku melotot, pasti dia langsung tahu siapa yang kulihat dari tadi, yeoja itu tepat berada di belakang kami. Terbukti, dia kembali berbalik memandangku sambil tercengir lebar. Aaah!!! Habislah aku!

"Aku tahu siapa yang kau pandang." Ucapnya sambil tersenyum-senyum, "Aku akan panggil orangnya."

Aku panik, dipanggil? Aaah!!! Jangan sampai! Tapi... Terlambat!

"Noona...." Woo Ju lebih dulu berdiri dan mendekati yeoja berwajah manis yang tampak kebingungan, "Noona, temanku sepertinya tertarik dengan Noona. Apa Noona mau berkenalan dengannya?" Tanya Woo Ju lebih lanjut.

Rasanya aku ingin pergi saja dari kantin sekarang! Argghhh!!! Bagaimana mungkin semuanya jadi seperti ini? Woo Ju! Kenapa kau sangat keterlaluan denganku, huh?

"Berkenalan? Siapa?" Tanya yeoja berwajah manis itu ragu.

Woo Ju menunjukku, aku mengusap tengkuk dan kembali memandang ke samping. Mampuslah aku! Eomma, apa yang harus kulakukan? Haruskah aku berkenalan dengannya? Padahal perkenalan yang kuinginkan bukanlah yang seperti ini, setidaknya aku terlihat lebih gantle di depannya, bukannya karena ketahuan memandangnya seperti ini.

Kuberanikan untuk memandangnya dan mencoba tersenyum manis seperti biasa—tapi kenapa senyumku terasa kaku? Dia balas tersenyum, lalu langsung memandang ke temannya, kulihat wajahnya merona. Tanpa sadar wajahku juga ikut memanas, segera kutundukkan kepala untuk menyembunyikan rona merah di wajahku.

"Eonni, ayo masuk kelas. Aku lupa menyalin apa yang dicatat oleh Choa Ssaem minggu lalu."

Kudengar dia mengajak temannya untuk masuk kelas, aah!! Aku jadi semakin salah tingkah, apakah dia terganggu denganku?

Woo Ju kembali duduk di depanku, dia memandangi punggung yeoja yang diajaknya bicara tadi lalu memandangku, "Noona yang manis, kau menyukainya, huh?" Tanyanya.

Aku menatapnya malas, "Kau kurang kerjaan!"

Dia tertawa, menepuk bahuku, "Semangat untuk mendapatkannya, Jungkook-ssi!"

Aku diam, mendapatkannya? Aku sendiri belum yakin terhadap perasaanku. Jadi, aku harus bagaimana?

-FIN-

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang