Forever

19.7K 1.2K 12
                                    

By : Mia


Warning! Kiss scane, kata-kata agak nyimpang ke plus plus -_- Yang masih kecil, belum cukup umur atau yang gak tahan mending gak usah baca, daripada comentnya pada ngadu kalau belum cukup umur dan bla-bla-bla :v Happy reading <3


-oOo-


-Jungkook POV-


Kupandang yeoja di pelukanku yang menutup mata di sela kegiatanku memanjakan bibirnya. Helaan nafas beratnya membuatku tersenyum samar, tanganku menekan tengkuknya dan membuat rambut lurusnya sedikit berantakan.


Dia yang duduk di pangkuanku hanya mampu mengalungkan tangan dan membalas ciumanku sebisanya. Kali ini ia benar-benar tak bisa berbuat apa-apa kecuali mengikuti keinganku yang ntah kenapa tiba-tiba menjadi liar.


Sebenarnya bukan tanpa alasan aku menciumnya seperti ini, sedikit banyak karena aku terdorong rasa kesal padanya yang terus saling melirik dengan Jimin saat kami berkumpul di rumah Jin Hyung siang tadi. Tapi aku tak menyangka akan emm... Seliar dan sehasrat ini padanya.


Terakhir, aku menghentikan ciuman saat merasakan pukulannya di bahuku. Kupandang dirinya yang tertunduk sambil menarik nafas, kembali kukecup bibirnya dengan lembut. Tanganku mengusap pipinya dan memandang mata coklatnya yang tampak sayu, wajahnya yang memerah kembali membuatku ingin menciumnya.


"Hentikan, aku harus bersiap untuk kuliah." Tolaknya saat bibirku mendekati bibirnya. Dia bangkit dari pangkuanku, merapikan rambut dan bajunya yang sedikit berantakan karena ulahku.


Aku menatapnya dari tempatku duduk, sedangkan ia mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi--malam ini jadwalnya untuk kuliah. Kuhela nafas panjang dan menjatuhkan diri ke tempat tidurnya, pikiranku mengawang.


Aku memang membebaskannya untuk dekat pada siapapun, begitupun dia yang membebaskanku untuk dekat pada orang lain, intinya kami saling menghargai kehidupan pribadi masing-masing. Tapi ntah kenapa, aku merasa takut jika melihatnya bersama Jimin. Aku takut jika suatu hari nanti dia akan berpaling dariku dikarenakan Jimin lebih manis dan dewasa. Belum lagi kebiasaan mereka yang hampir sama, benar-benar membuatku takut.


Jika ucapan Athena benar, "Ingin bersama seseorang selamanya bukanlah cinta, tapi jika kau tak bisa membayangkan hidupmu tanpadanya barulah cinta.", maka aku memang benar-benar mencintainya. Aku tak bisa membayangkan jika dia menghilang dari hidupku dan berganti menjadi bagian dari kehiupan Jimin. Apakah aku bisa merelakannya? Hanya dia yang bisa mengimbangi sifatku, dia sosok anak kecil yang dewasa. Dia-


"Jung, bisa ambilkan pakaianku di lemari?"


Pemikiranku berhenti saat suara Mia terdengar dari kamar mandi. Aku bangun dan mendekati lemari, "Pakaian apa? Yang mana?" Tanyaku sambil memandangi pakaian yang terlipat rapi.


"Pakaian biasa, terserahmu saja yang mana. Aku lupa membawanya."


"Kenapa tak berganti di sini saja? Kenapa harus di dalam?" Tanyaku lebih lanjut sambil mengambil pakaian yang menurutku cocok untuk kuliahnya malam ini.

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang