Kode

9.3K 578 56
                                    

"Ini apa?"

Jungkook menunduk, memandang video berdurasi lima detik yang ditunjukkan oleh wanita yang tengah melingkari lehernya dari belakang. Tiga detik kemudian, senyum lucu tersampir manis di bibir Jungkook yang mengangkat kepala demi memandang sang istri.

"Menurutmu apa?" Dia balik bertanya.

Mia berdecak, melempar asal ponsel di tangan ke kasur yang empuk dan langsung mengecup pipi berisi suaminya yang terlalu menggemaskan. Berhasil memancing kekehan senang dari Jungkook yang memang menyukai hal-hal seperti ini.

"Kau tahu yang dimaksud Jimin adalah ARMY, 'kan? Kenapa malah menyebut namaku?" tanya Mia, lagi. Dia tak akan berhenti bertanya sebelum mendapat jawaban yang pasti tentang kelakuan Jungkook yang menyebut namanya di misi Jimin dalam Japan official fanmeeting vol. 3. Bagaimana tidak? Pria itu seolah sengaja melakukannya.

"Aku tidak sengaja menyebutnya. Aku 'kan sedang mencoba menebak." Jungkook memberi alasan sambil tersenyum-senyum riang ala anak kecil yang tengah mengerjai temannya.

"Bohong!" Sebuah pukulan diberi oleh Mia ke bahu Jungkook. "Kau sengaja!" bantahnya kemudian.

"Kenapa kau percaya diri sekali, huh?" Jungkook mencibir, sengaja benar membuat istri cantiknya kesal.

"Memangnya kenapa kalau aku percaya diri? Bukannya itu hal yang diperlukan setiap manusia untuk menghadapi dun—"

Seluruh kecerewetan Mia terhenti dengan sekejap saat Jungkook mengecup bibirnya. Wanita Jeon itu segera mengatupkan mulutnya rapat-rapat, berbanding terbalik dengan Jungkook yang justru tersenyum lebar.

"Memangnya kenapa kalau aku menyebutnya? Memangnya salah?" tanya Jungkook dengan santai, bahkan dengan mudahnya ia memindahkan Mia ke pangkuannya. Hidung wanita itu dicubit pelan hingga memerah. "Itu kode dariku, Sayang."

"Kode apa?!" Mia masih galak saat bertanya pada pria yang memangku dan memeluk erat pinggangnya sejak tadi.

"Kode supaya kau bahagia dan memberi pelayanan ekstra pada suamimu." Jungkook benar-benar senang sekarang, bahkan ia tertawa-tawa saat telah selesai berucap.

Mia? Dia justru mendesis. "Yak, Jeon Jungkook! Kenapa mesum di otakmu tak bisa berkurang, huh?" celotehnya sambil menyentil kening suami tersayang.

"Seharusnya kau tanya itu pada dirimu sendiri." Jungkook mengelus dahi, "Bagaimana mungkin aku tidak berpikiran mesum jika melihat istriku terus memamerkan paha yang mulus," gumamnya pelan sambil melirik ke bawah.

PLAK!

"Byuntae!"

Jungkook sempurna meringis saat Mia dengan kekurang ajaran yang sialan memukul bahunya dengan keras. Andai tidak mengingat wanita di pangkuannya sedang masa libur melayani secara total, mungkin saat ini Mia sudah terkurung pasrah dalam kungkungannya dan memohon agar dilepaskan. Sayang saja, semua tidak bisa dilakukan karena satu hal; tamu bulanan yang datang di saat tidak tepat.

"Kenapa kau jahat pada suamimu, huh?" keluh Jungkook dengan wajah sebal—setengah memelas. Pukulan Mia terasa pedas di bahunya, ini bukan hal yang menyenangkan.

"Aku jahat, begitu? Yak! Jahat mana denganmu yang terus meninggalkanku, hah?!" Mia kembali memukuli Jungkook. Hanya saja, kali ini tidak sekuat tadi, hanya pukulan-pukulan ringan sebagai pelampiasan rasa kesal.

"Aku meninggalkanmu karena tahu kau bisa menyusulku," bantah Jungkook melakukan pembelaan. Dia juga berulang kali menahan pukulan yang mendarat secara acak ke tubuhnya. Ck, ini benar-benar mirip seperti saat-saat mereka belum menikah.

"Pabo! Jungkook pabo! Kelinci sialan! Bocah mesum! Bayi!"

"Kalau aku bayi, kau apa? Embrio?"

"YAK!"

Jungkook terkekeh, langsung memeluk tubuh hangat sang istri dengan erat. Warna jingga yang berasal dari matahari sore menembus jendela, menghias ruang yang berdominan warna putih dan abu-abu. Mia tak memberontak, hanya terdiam dengan wajah kesal di pelukan sang suami.

"Mia." Jungkook memanggil.

"Apa?!"

"Jangan memakai baju terbuka saat aku pulang nanti."

"Kenapa?" Mia bertanya, heran dengan permintaan 'aneh' yang Jungkook katakan.

"Aku takut khilaf dan berujung malas bangun esok hari karena blowjob atau handjob yang kau lakukan."

Desis kesal kembali terdengar. "Memangnya siapa yang mau melakukan itu padamu?"

"Jadi, kau tidak mau? Ya sudah, aku cari yang lain saja. V Hyung contohnya."

"YAK!"

Kekeh senang meluncur dari sela bibir Jungkook yang terbuka. Tampaknya dia benar-benar suka menggoda Mia yang memang selalu cemburu dengan bromance yang ia lakukan bersama Taehyung. Heol, bagaimana mungkin? Mia bahkan tak cemburu saat ia dipasangkan dengan seorang gadis, tapi malah mengamuk saat melihatnya dengan Taehyung. Dunia memang aneh, bukan?

"Aku bercanda," kerling Jungkook sambil mengusap rambut lurus istrinya yang begitu halus dan menggoda untuk dicium. "Yang boleh melakukannya hanya istriku. Bukan yang lain," sambungnya sungguh-sungguh.

Canggung, Mia pun mengangguk. "Bagus itu," ucapnya pelan.

"Jadi, kau mau memakai pakaian tertutup atau melayaniku barang dua atau tiga ronde nanti malam?" tanya Jungkook kemudian.

"Emm ... aku tidak membawa pakaian tertutup. Semua bajuku terbuka di bagian bahu dan perut. Kalau pun ada yang panjang, aku tidak ada membawa celana panjang. Semuanya hotpans."

Nah, kalau begini, sudah bisa dipastikan Jungkook akan tersenyum lebar penuh kebahagiaan. Ckck, Mia memang paling mengerti apa yang diinginkannya. Pilihannya untuk menjadikan wanita ini sebagai pendamping hidup memang tidak salah. Iya, 'kan?

-FIN-


**Makasih buat yang udah ngasih tau tentang videonya itu (link di atas bagian menit 03:33) :D  Serasa di notice JK aheuy! *plak!* :'D Yang mau liat 5 detiknya sih, videonya masih ada ada dikronologi fb (link fb & sosmedku semuanya ada di bio ^^ )

Jangan lupa tinggalkan jejak ;) Thank you <3

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang