"Bagaimana kuliahmu?"
Jungkook beringsut ke sebelah Mia, ikut masuk ke selimut bersama istrinya yang sudah memakai piyama merah—warna kesukaannya. Harum sabun tercium santer. Dia memang baru selesai mandi setelah seharian berlatih untuk persiapan comeback yang semakin dekat. Sedangkan Mia sendiri, ini hari pertamanya memulai perkuliahan di semester lima. Yap! Dia memang memutuskan untuk tetap kuliah dengan kondisi berbadan dua dan baru mengambil cuti di semester berikutnya. Bosan sendirian di rumah, begitu dia beralasan.
"Eum ... baik saja. Semuanya menyenangkan." Mia mengangguk polos, "tapi aku jadi rindu sosokmu karena seseorang di kelas." Dipeluknya tubuh Jungkook yang perlahan mengalirkan hangat.
"Seseorang? Siapa?"
Mia diam, seperti tak berminat memberi jawaban. Jungkook mengerutkan kening, tapi kemudian merangkul pundak sang istri dan mengecup rambut yang belum disampo sejak semalam. "Sepertinya aku harus berterima kasih dengan 'seseorang' itu," celotehnya tanpa beban.
"Jung."
"Ya?"
"Kau cemburu tidak kalau aku melirik yang lain?"
Pertanyaan aneh.
"Haha, kau sedang melirik siapa sekarang? Jimin? Hyunkyung? Milo? Ahjussi-ahjussi tampan di instagram? Atau ...,"—Jungkook memicingkan mata—"jangan-jangan 'seseorang' yang kau bilang tadi?"
"Bukan dia, kok!" Mia membantah cepat. "Lagipula itu cerita lama," gerutunya pelan, hampir tak terdengar oleh Jungkook. Otaknya kusut mendadak gara-gara pertanyaan yang ... menyebalkan? Begitulah kira-kira ungkapan kata yang pas.
"Mi."
"Hmm ...."
"Kau tidak berniat untuk selingkuh, 'kan?"
Gantian, Mia yang memicingkan mata. "Kenapa aku harus selingkuh? Sedangkan di depanku sudah ada pria yang mengaku bisa memberikan semua yang kumau." Dia mencubit pelan pinggang Jungkook, tapi kemudian langsung mengeratkan pelukan. Membawa kekeh senang dari si kelinci tersayang.
"Lalu, kenapa kau bertanya seperti itu?" Jungkook mengusap pipi yang halus, menikmati cantiknya ciptaan Tuhan yang maha kuasa. "Aku 'kan jadi berpikiran buruk tentangmu," ungkapnya dengan wajah merajuk yang khas.
"Tidak apa! Itu tandanya kau sangat sayang denganku." Mia tersenyum lebar setelah mencubit hidung besar suaminya yang tampak menggemaskan—hingga rasanya dia ingin menggigit hidung itu hingga memerah.
"Areum."
"Yes, Honey."
"Aku juga punya pertanyaan."
"Pertanyaan apa?"
"Jika disuruh memilih hard atau soft, kau pilih yang mana?"
Mia sedikit merenggangkan pelukannya dari Jungkook yang menatap polos. "Kau ... tidak berniat bermain hard, 'kan?"
"Kenapa kau sepeka ini, huh?" Jungkook tertawa gelak; menyesal karena sudah bertanya. "Aku memang mau, tapi Minikuki pasti tidak akan suk—yak! Kenapa aku dipukul lagi?" Dia bercicit tak terima saat Mia menghadiahinya dengan pukulan di perut.
"Kau mesum! Kenapa selalu membawa-bawa Minikuki kalau mau meminta jatah? Mau anakmu tertular jadi mesum, begitu!?" Mia mengomel, gemas dengan kelakuan Jungkook yang baru dimulai sejak dirinya diketahui hamil.
Alih-alih merasa bersalah, pria Jeon itu justru tersenyum lebar sambil berkata, "Aku kan mesum cuma dengan kau, istri tercintaku."
"Iya, tapi—"
"Kau suka kumesumi."
"Itu karena—"
"Karena pada dasarnya kau memang suka. Ya, aku paham."
"Jung ...."
"Jadi ... kau mau berapa ronde untuk malam ini, Honey?"
Kira-kira ... apa jawabannya?
-FIN-
**Absurd? Pendek? Haha, maafkan aku /.\ Selanjutnya semoga lebih baik dari ini :'D
Tapi tetap jangan lupa tinggalkan jejak ya~ love you :*
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
רומנטיקהCuma imajinasiku tentang JK :) Happy reading and enjoy~ 😊❤ High rank : #1 in roman [260417] Note! Buat chapter-chapter awal, bahasanya masih alay 😅 Tapi semakin ke bawah semakin baik. Jadi, semoga gak langsung nekan tombol back waktu baca bagian...