First Night (NC)

40K 1K 165
                                    

18 Mei 2017, 09:34 PM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18 Mei 2017, 09:34 PM.

Mesin pendingin berdesing halus, membantu pengharum ruangan agar menyebar ke setiap sudut demi menjalankan tugasnya. Alunan musik mengisi hening, mencoba mengusir kebosanan yang dirasa. Kertas yang jadi pembungkus kado berserak, hasil dari perbuatan kelinci yang fokus membuka satu persatu hadiah pernikahannya. Jas yang tadi digunakan sudah tergeletak asal di sofa, menyisakan kemeja berwarna hitam di tubuh Jungkook. Gemericik air terdengar jelas, menandakan ada seseorang di kamar mandi.

Lima menit berlalu. Pintu kamar mandi terbuka, memunculkan seorang gadis dengan bathrobe putih sebatas lutut. Aroma sabun segera tercium, memancing agar sang kelinci mendongak dan kembali mengagumi kecantikan gadis yang telah resmi dipersuntingnya beberapa jam yang lalu.

"Haruskah kau membuatnya berantakan?" Mia bergumam di sela kaki telanjangnya melangkahi kertas kado yang berserak di lantai.

"Aku malas mengumpulkannya. Sini," ucap Jungkook sambil menepuk paha, menyuruh agar yang terkasih lebih dekat dengannya.

Tak banyak bicara, gadis yang telah mengubah marganya menjadi Jeon itu menuruti perintah sang suami. Ia duduk, juga melingkarkan tangan ke leher sang kelinci yang tampak tampan berkali-kali lipat. Dalam jarak sedekat ini, mustahil dia bisa menahan diri untuk tak menyentuh pasangan sahnya. Tapi, Mia langsung tercekat saat Jungkook menutupi bibirnya dengan jari telunjuk. Seolah melarang untuk memberinya ciuman.

"Kenapa?" Gadis Jeon ini bertanya. Pelan, sekaligus mengusap halus bibir suaminya yang menggoda. Ayolah ... dia tak sabar ingin segera menyentuh material yang senantiasa dirindukannya jika Jungkook tak ada.

"Apa begitu inginnya kau menyentuh suamimu ini, huh?" goda Jungkook sambil tersenyum jahil.

Mia berdecih. "Memangnya salah jika menyentuh suami sendiri?" gerutunya dengan wajah cemberut.

Kekeh pelan terdengar dari Jungkook. Rambut lurus sang gadis yang tergelung asal dilepas, kemudian diacak dengan gemas. Mia tak bereaksi, hanya menatap datar hingga raut ceria yang Jungkook tunjukkan mulai menghilang.

Pria ini berdehem, cukup gugup. "Aku tidak—"

"Sudahlah!"

Mia berdiri, tak mempedulikan Jungkook yang menggaruk kepala. Dia menuju lemari, berniat hendak mengambil pakaian. Tapi, sebuah pelukan dari belakang yang terasa begitu hangat menghentikan gerakannya. Ditambah pula dengan embusan napas yang menyentuh kulit leher, ini begitu menenangkan.

"Jangan marah." Jungkook berucap, sekaligus juga mengecup bahu sang gadis. "Aku mencintaimu," lanjutnya sambil mengeratkan pelukan.

Mia tertunduk, memandang ujung kakinya yang tak beralas. "Lalu, kenapa menolak?" Lirih, dia bertanya.

"Aku gugup. Ini seperti pertama kali aku menyentuhmu. Kau itu milikku yang paling berharga, aku takut akan melukai atau membuatmu rusak." Pria Jeon itu menjawab penuh kejujuran. Karena memang pada nyatanya, perasaannya begitu gelisah.

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang