Stop Him, Please!

11.7K 667 18
                                    

By : Mia

Kiss plus-plus, ditambah banyak kata yang ambigu :D Jangan lupa tinggalkan jejak ya :D Ada kritik jangan dipendam ;) Happy reading <3


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Mia POV-



Kupandang pantulan di cermin. Aku merindukan Jungkook. Aku rindu pelukannya, kata-kata menggodanya, dan... aku merindukan semua tentangnya. Jung, kapan kau datang? Ini sudah dua hari sejak kau pulang, tapi kenapa kau belum muncul? Padahal biasanya kau terburu-buru datang ke rumahku. Namun kali ini, mengirim pesan pun tidak. Haruskah aku datang ke rumahmu? Tapi, bagaimana jika kau sedang beristirahat? Aku tak ingin mengganggu waktumu.

Kutarik napas panjang, lalu membasuh wajah dengan air dingin. Berharap dengan begini rasa khawatirku sedikit berkurang.

Setelah mengeringkan wajah dengan handuk, pintu kamar mandi pun kubuka. Tapi langkahku terhenti, tertegun kaku di depan pintu saat melihat siapa yang berdiri menghalangi jalan. Napasku tertahan beberapa detik, tak menyangka dia akan datang. Perasaanku pecah, tanpa berpikir panjang, sebuah pelukan segera kuberikan untuknya.

"Kelinci bodoh! Kenapa baru datang sekarang, huh?" cercaku sambil memukul punggungnya.

Dia tertawa, balas memeluk dengan erat. Kecupan demi kecupan terus mendarat di pipi, kening dan rambutku. Tak ada kata-kata, tapi aku tahu dia mengerti dengan kerinduanku terhadapnya. Itulah yang membuatnya membiarkanku terus memukul punggungnya.

"Maaf karena baru menemuimu sekarang," bisiknya pelan sambil mengecup rambutku, "aku juga merindukanmu, Mia. Sangat-sangat-sangat merindukanmu," tekannya di setiap kata.

Tangannya bergerak, mengusap rambutku dengan lembut. Rengkuhannya di tubuhku tak terlepas sedikitpun, justru seolah membuatku terus tenggelam dalam hangat peluknya. Tanpa sadar, pipiku telah basah oleh air mata yang meluncur turun tanpa izin.

"Jangan menangis, aku sudah di sini. Bersamamu, Sayang." Ia berbisik, pelan tapi menenangkan.

Kuusap pipi yang basah dengan asal, lalu mendongak. "Kau jahat! Padahal sudah pulang, kenapa tak memberi kabar? Kau sengaja membuatku tersiksa selama dua hari, huh?" tanyaku serak.

Dia tersenyum, mengusap sisa air mata yang tertinggal. Kecupan di kelopak mata membuatku mengerjab. Ciumannya turun ke pipi, lalu berakhir ke bibir. Mataku menutup, tangannya bergerak. Merapatkan jarak di antara kami hingga tak ada celah sedikitpun. Lembut, hanya itu yang kurasakan dari ciumannya kali ini.

Ciumannya berhenti, membuat mataku mulai membuka. Diusapnya bibirku yang basah karena tingkahnya, dan kembali sebuah kecupan mendarat tanpa permisi.

"Kau manis jika menangis," godanya sambil mengerling nakal.

Kuberi sebuah pukulan di bahunya, "Berhenti menggoda, Jungkook bodoh! Kau tidak tahu bagaimana cemasnya a—"

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang