Never, Right?

8.5K 573 7
                                    

By : Mia


Jangan lupa tinggalkan jejak ya ^_^ Happy reading :)


-oOo-


-Author POV-


Tahu kebiasaan Jungkook, 'kan? Memainkan sosial media kekasihnya tanpa izin. Untung saja tak ada hal spesial di sana, jadi Mia tak terlalu peduli dengan kegiatan Jungkook. Walau kadang dia juga bisa kesal karena Jungkook mengungkit apa yang dibahasnya bersama Sunhee, Hyun Soo atau yang lain.

Dan kali ini, gadis ini kembali menunjukkan wajah kesal saat Jungkook terlalu asyik memainkan ponselnya. Dengan wajah bertekuk, gadis bermarga Min ini naik ke tempat tidur untuk mendekati pria yang jadi kekasihnya itu.

"Kookie ...." Mia mulai merajuk saat ia memeluk leher Jungkook dari belakang, membuat pria kelinci menolehkan wajah dan tersenyum.

"Apa lagi?" Pria berbaju kaos dengan kemeja di luar ini mengusap rambut Mia yang telah menyandarkan kepala ke bahunya.

"Berhenti bermain ponsel dan fokus padaku," pinta Mia sambil mengecup pundak kesayangannya, berhasil membuat si empu mengeluarkan desisan ringan.

Tapi, sepertinya Jungkook ingin bermain-main dengan kesayangannya ini. Karena itulah ia bertanya, "Jika aku tidak mau?"

"Maka aku yang akan membuatmu berhenti bermain," jawab Mia sambil mengambil ponsel di tangan Jungkook.

"Mia ...."

"Apa, kelinci sayang?" Tangan Mia bergerak, membuka dua kancing atas kemeja yang dikenakan Jungkook.

Sedikit Jungkook tertawa. "Kau ingin bermain, hmm?" godanya sambil melirik gadis yang masih setia memberikannya pelukan dari belakang.

"Tidak juga." Mia mulai mengecup leher Jungkook, menyebarkan kehangatan ke seluruh bagian tubuh pria bermarga Jeon ini.

"Jika tidak, lalu ini apa?" tanya Jungkook, berusaha keras menahan tubuhnya agar tak makin memanas.

"Sedikit servis untuk kesayanganku."

"Sedikit?"

Mia hanya bergumam, lalu mengecup pipi kekasihnya dan melepas pelukan. "Ayo tidur," ajaknya sambil mengambil selimut dan merebahkan diri.

"Bagaimana mungkin kau langsung mengajak tidur setelah membuat tubuhku panas, huh?" gumam Jungkook sambil melepas kemeja, berlanjut dengannya yang ikut masuk ke dalam selimut. "Setidaknya kau juga harus merasa apa yang kurasakan, baru kita bisa impas dan tidur," lanjutnya kemudian.

Mia menoleh. "Aku yakin, tubuhmu tak terlalu panas. Jadi, tak perlu membalas apa yang kulakukan." Gadis ini menjawab dengan raut wajah polos.

"Tetap saja, kau harus merasakannya juga."

"Tidak mau."

"Mia ...."

"Ayo tidur." Segera Mia memeluk tubuh Jungkook dan membenamkan wajah ke dada kelinci satu ini.

Jungkook mengembuskan napas panjang. "Setidaknya, biarkan aku menciummu dulu," gumamnya pelan.

Mendengar ucapan kekasihnya, Mia langsung mendongak. "Cium saja," cetusnya tanpa ragu.

"Kau yakin?"

"Memangnya kenapa? Kau tidak akan—"

Ucapan itu terputus, Jungkook lebih dulu menutup bibir kekasihnya dengan sebuah ciuman hangat yang membuai. Jungkook bergerak, berpindah posisi jadi di atas Mia. Ini membuatnya leluasa untuk memberi kemanjaan bagi gadis kesayangannya.

Helaan napas tercekat dapat didengar jelas saat Jungkook mengusap bagian tubuh gadisnya. Usapan yang ringan, namun memberi efek yang berlebih. Mia memejamkan mata, membiarkan tangan itu bergerak lebih jauh. Ruangan kamar terasa lebih panas, apalagi bagian tubuh mereka yang tertutup selimut. Tapi, tak sedikitpun keduanya memiliki tanda-tanda untuk berhenti.

Jungkook menurunkan ciumannya menuju leher, sedikit mengerang saat kaki Mia di bawah sana bergerak dan menyentuh pahanya. Tubuhnya makin panas, apalagi saat Mia memegangi lengannya. Sejenak ia menghentikan ciuman dan memandang gadisnya yang terpejam.

"Mia," panggilnya sambil berusaha mengendalikan napasnya yang beraturan.

Mata cokelat itu terbuka, menatap penuh tanya. Jungkook mengembuskan napas, lalu berguling ke samping. Permainan mereka telah selesai.

"Tidurlah," perintah pria bermarga Jeon ini sambil memiringkan tubuh ke arah yang berbalik dari Mia.

Mia terdiam, lalu memeluk tubuh Jungkook dengan hati-hati. "Selamat malam," ucapnya pelan.

Lagi-lagi Jungkook mengembuskan napas. Ia berbalik, membuat Mia terdiam tak mengerti.

"Kenapa kau tidak melarang atau menghentikanku, huh?" Pria berwajah manis ini bertanya.

Mia terdiam, kemudian menunduk. "Maaf," jawabnya pelan.

"Aku tidak perlu maaf, Sayang. Aku perlu jawabanmu, kenapa tidak menghentikanku seperti biasa." Jungkook bertutur dengan lembut sambil mengangkat wajah gadisnya. "Apa kau sangat ingin disentuh olehku?" lanjutnya lagi, masih dengan intonasi lembut namun menuntut.

Tangan itu dilepas oleh Mia. "Aku juga tidak tahu kenapa, tapi aku merasa sentuhanmu berbeda dari sebelumnya. Kali ini lebih lembut dan membuat niatku untuk menghentikanmu seolah hilang entah ke mana," jawabnya jujur.

Jungkook menelan ludah, ini yang ditakutkannya. Jika biasanya ia tak khawatir untuk menyentuh Mia, sekarang sedikit kekhawatiran mulai muncul. Bagaimana jika dia tak bisa mengendalikan diri dan menyentuh gadis ini sebelum waktunya?

"Maaf, lain kali aku akan lebih hati-hati dan menghentikanmu sebelum terjadi hal yang tak diinginkan." Mia berucap, sedikit tersendat-sendat karena takut.

"Seharusnya aku yang mengatakan itu." Jungkook menarik Mia ke dalam pelukan, lalu mengecup rambut gadis ini. "Tidurlah sekarang, aku akan menjagamu," perintahnya kemudian.

Mia hanya bergumam, lalu mulai memejamkan mata. Jungkook menarik napas dalam-dalam. Mereka tidak akan kehilangan batas sebelum waktunya, 'kan?

-FIN-

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang