Suara ketukan pisau yang memotong kentang memantul di sekitaran ruang dapur. Harum masakan tercium jelas, membangunkan seorang kelinci yang masih sibuk bersembunyi di balik selimut. Butuh beberapa menit baginya untuk mengumpulkan seluruh nyawa, sebelum akhirnya berjalan dengan langkah terseok menuju dapur.
"Sudah bangun?" Sapaan lembut langsung merasuk ke pendengaran. Tak lupa, sebuah usapan sayang di rambut yang halus juga diberikan saat Jungkook memeluk dari belakang. Membuat kelinci ini semakin ingin bermanja dengan tubuh hangat sang istri.
"Kau memasak apa?" Suaranya serak saat bertanya.
"Omorice."
Hanya gumam yang terdengar. Pria itu menutup mata yang masih berat. Dia ingin tidur, tapi harum masakan terlalu menggoda perutnya yang lapar. Ditambah pula dengan aroma manis dari parfum yang Mia pakai, itu benar-benar kombinasi sempurna yang membuatnya rela merepotkan sang istri dengan tumpuan dagu yang berat.
"Cuci mukamu dulu, aku harus menyiapkan ini di meja makan." Mia memberi perintah pada Jungkook yang hampir tenggelam dalam dunia mimpi.
Tak perlu diperintah dua kali, pria itu sudah melepas pelukan dan menuju kamar mandi. Mia tersenyum saat melirik pada kelincinya yang penurut. Ditatanya masakan yang dibuat sebelum akhirnya ditaruh ke meja bertaplak putih. Lengkap dengan seteko teh hangat untuk pagi yang dingin.
Dia mendudukkan diri ke kursi, tepat saat Jungkook baru keluar dari kamar mandi. Pria itu tampak lebih segar dari sebelumnya, walau raut mengantuknya masih tersisa. Tak banyak suara, dia langsung ambil posisi di depan Mia. Senyumnya muncul saat memandang omorice buatan sang istri.
"Ini lucu," pujinya sambil memandangi Mia yang wajahnya mulai memerah.
"Memalukan! Seharusnya tidak kubuat seperti itu." Wanita itu bergumam sambil menyendok makanannya, berusaha menghilangkan rasa malu atas gambar love di omorice Jungkook yang dibuatnya dari saos.
Jungkook terkekeh. Tangannya terulur untuk mengacak rambut sang istri yang digelung tinggi secara asal, sengaja memamerkan lekuk leher yang putih. Mia tak ambil peduli dan lebih terfokus pada makanan di meja. Membuat Jungkook menarik napas panjang dan mulai menyendok makanannya.
Untuk sepuluh menit ke depan, tak ada suara sedikit pun yang mengiringi sarapan. Walau beberapa kali Jungkook melirik, tapi tak sekali pun Mia merespon. Ada sesuatu yang mengganjal, dan itu bukan hal yang menyenangkan untuk mereka yang baru bertemu tadi malam setelah terpisah beberapa hari.
"Kau mau jalan-jalan?" Jungkook bertanya di saat membantu Mia membilas piring yang dicuci. Tapi, sebuah gelengan jadi jawaban. Membentuk sebuah pertanyaan baru yang membuat kemelut di hati mulai muncul.
"Jadi, kau mau di rumah saja?" Jungkook kembali bertanya setelah Mia mengeringkan tangannya yang basah.
"Di mana pun tidak masalah, asal bersamamu." Tanpa memandang, wanita Jeon itu menjawab.
Jungkook tersenyum canggung. "Ah ... baiklah. Aku akan—"
Ucapan terhenti saat Mia tiba-tiba memeluk Jungkook dengan erat. Bahkan, dia langsung menyandarkan kepala ke dada sang suami yang terkaget-kaget. "Bogoshipo," bisiknya lirih.
Jungkook menarik napas, kemudian balas memeluk tubuh hangat wanita tersayang. Dikecupnya berkali-kali puncak kepala sang istri untuk menenangkan. " Aku juga merindukanmu," gumamnya pelan.
Tak ada suara. Hanya saja, jantung mereka senantiasa berdetak untuk membentuk melodi terindah yang diberikan oleh Tuhan. Perasaan mulai bermain, menyambungkan berbagai tali perasaan hingga jadi satu simpul yang kokoh agar tak terputus dengan mudah.
"Don't leave me alone. For today," mohon Mia kemudian.
Untuk yang kesekian kalinya, Jungkook mengecup rambut sang istri. "Aku janji, hari ini aku adalah milikmu. Jadi, jangan bersedih lagi, Sayang." Dia menjawab sambil tersenyum meyakinkan—walau sebenarnya Mia tak melihat senyuman itu karena posisi mereka.
"Terima kasih." Mia berucap sungguh-sungguh.
Tawa kecil terdengar. "Kenapa harus berterima kasih, huh?" Jungkook merenggangkan pelukan, kemudian menangkup wajah Mia agar terdongak memandangnya. "Aku suamimu, sudah sepantasnya aku menemanimu saat ada waktu luang seperti sekarang," ucapnya penuh pengertian.
Mia tak menjawab, hanya tersenyum saat Jungkook mengusap pipi dan mengecup kelopak matanya yang basah. Prianya selalu tahu hal manis yang melelehkan hati.
"Jadi, kau benar-benar tidak ingin jalan-jalan denganku, hmm?" tawar Jungkook untuk yang kedua kalinya.
Tapi, lagi-lagi gelengan yang jadi jawaban. "Aku ingin di rumah. Memasak, membuat kue, merapikan perabotan, atau apapun! Yang terpenting aku denganmu di sini," tegas Mia kemudian.
"Memangnya ada apa dengan rumah ini, huh? Kenapa rasanya sangat kau istimewakan dari tempat lainnya?" selidik Jungkook sambil memicingkan mata.
"Mau tahu kenapa?"
Jungkook mengangguk dengan polosnya. Membuat Mia segera meninggikan tubuh dan berbisik pada pria yang menjadi suaminya itu. Dan dalam sepuluh detik, mata bulat Jungkook langsung berbinar gembira.
"Mia, kau—"
"Apa?! Jangan mengataiku bocah nakal! Aku sudah jadi istrimu, tahu!" ketus Mia sambil menatap galak pada Jungkook yang tersenyum lebar memamerkan gigi kelinci yang ia punya.
"Aku hanya suka mendengar alasanmu ingin kita di rumah." Jungkook berkilah sambil tersenyum-senyum jahil. Hatinya benar-benar senang dengan kalimat yang Mia bisikkan tadi. "Aku jadi tidak sabar," lanjutnya dengan raut ... sudahlah.
"Jadi, kapan kita akan mulai membuat kue?" Mia mengalihkan pembicaraan sambil menggulung lengan kemejanya.
"Sekarang bisa. Asal kau tidak lupa dengan ucapanmu tadi."
Sekarang, Mia langsung memandang tajam ke pria yang masih memasang raut anak kelinci yang polos. "Mesum!" cetusnya sambil menendang kaki Jungkook.
"Lebih mesum mana dengan—"
"Shut up, Sir!"
Seketika, Jungkook langsung menggembungkan pipi dengan keimutan yang nyata. Dia suka saat-saat menggoda Mia seperti ini. Lucu, menggemaskan. Tapi ... ah, dia masih memiliki kewajiban untuk membantu wanita ini membuat kue sebelum mendapat haknya nanti.
Wow! Sepertinya hari ini akan jadi menyenangkan.
-FIN-
**Jangan lupa tinggalkan jejak, yeiy <3
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jungkook x Mia]
RomanceCuma imajinasiku tentang JK :) Happy reading and enjoy~ 😊❤ High rank : #1 in roman [260417] Note! Buat chapter-chapter awal, bahasanya masih alay 😅 Tapi semakin ke bawah semakin baik. Jadi, semoga gak langsung nekan tombol back waktu baca bagian...