Sweet Night

15K 666 13
                                    

By : Mia


Jangan lupa tinggalkan jejak ya :)


-oOo-


-Mia POV-


Jam sudah menunjuk angka setengah delapan saat orang yang kutunggu tak juga datang. Akhirnya, aku memutuskan untuk menghubunginya. Jadilah, aku merebahkan kepala ke atas meja saat menunggu panggilan tersambungkan. Dan untungnya, aku tak perlu menunggu lama. Karena panggilanku segera dijawab olehnya.

"Kookie ...." Lebih dulu aku menyapa, disambut gumaman di ujung sana.

"Kau di mana?" tanyaku pelan.

"Memangnya kenapa? Kau merindukanku, hmm?" Dia balas bertanya.

"Iya. Aku merindukanmu, bunny." Secara jujur aku menjawab.

Tawa kecilnya terdengar, "Kalau begitu, buka pintunya."

Mataku membulat. Apa jangan-jangan ....

Segera aku berdiri dan berjalan cepat menuju pintu depan. Tanpa menunggu lama, aku segera membuka pintu dari kayu tersebut. Dan benar saja, pria yang kurindukan sudah berdiri dengan senyum manisnya untuk menyambutku.

"Kelinci bodoh!" Lebih dulu aku mencerca sebelum akhirnya memeluk tubuh hangat miliknya. "Aku benar-benar merindukanmu, tahu," ucapku lirih saat ia balas memelukku.

"Aku juga merindukan Min Areum," balasnya sambil mengecup puncak kepalaku.

Aku melonggarkan pelukan, lalu mendongak untuk memandangnya. "Kenapa baru datang sekarang? Bukannya kau bilang ingin datang tadi sore?" tuntutku meminta penjelasan.

Bukannya menjawab, justru ia membawaku masuk dan mengunci pintu. Belum sempat mengetahui apa yang akan terjadi, lebih dulu bibirnya membungkamku dengan sebuah ciuman hangat.

"Kookie ...."

Tak memberi kesempatan untukku bicara, Jungkook terus memberi sensasi manis yang memabukkan. Membuat napas ini seolah memendek saat ia semakin menjadi. Sungguh, tak ada yang bisa kulakukan selain memegang erat pakaiannya saat kakiku melemah.

Ia menyandarkanku pada dinding, tapi kegiatannya memanjakan tubuhku dengan bibirnya tak juga berhenti. Kecupannya terasa panas, membuat napasku benar-benar tersengal saat bibirnya menyentuh leher dan melukiskan sebuah tanda di sana.

"Jung ...."

Pandangannya terarah padaku, sayu dan menggoda. Desah napasnya bisa terdengar jelas saat ia mengembuskan. Gila, aku bisa gila jika terus seperti ini. Segera aku mendorongnya, berusaha membuat jarak di antara kami berdua. Ia tak memprotes, namun sekarang tertunduk lemah.

"Maaf," ucapnya pelan.

"Maaf? Maaf untuk apa?" tanyaku bingung.

Ia mengangkat kepala untuk memandangku, "Maaf karena terlambat datang. Maaf karena belakangan ini aku semakin sibuk, dan maaf kare—"

"Stt ...." Kututup bibirnya lebih dulu dengan jari telunjuk, berlanjut dengan senyumku yang muncul. "Aku tak akan marah tentang hal ini. Jadi, berhenti meminta maaf," sambungku sambil mengusap pipinya.

Ia melirik tanganku yang mengusap pipinya, "Tapi ...."

"Daripada meminta maaf, lebih baik kau berhati-hati. Jangan sampai terluka seperti kemarin. Itu membuatku khawatir," ucapku prihatin sambil menyentuh luka di jarinya.

Dia tersenyum kecil. "Kau juga memiliki banyak luka cakaran. Lebih baik khawatirkan dirimu sendiri." Ia berucap, membuatku sedikit merajuk padanya.

"Aku kan hanya ingin khawatir, memangnya tidak boleh?" gumamku sambil memainkan tangannya yang terasa halus.

"Iya-iya, kau boleh khawatir denganku." Ia mengacak rambutku. "Lagipula aku juga tak berniat terluka lagi. Jadi, kau bisa tenang, Sayang," sambungnya kemudian sambil tersenyum menenangkan.

"Terima kasih," ucapku sambil membalas senyumnya.

Dia diam sejenak, kemudian kembali mendekatkan wajahnya. Sedikit aku menahan napas. Tapi, kututup mata saat ia membentuk sebuah senyum tipis yang meyakinkan. Dan lagi, aku bisa merasakan bibirnya yang manis mendarat di bibirku untuk memberi sentuhan yang tak kalah memabukkan dari yang sebelumnya.

Tanganku melingkar di lehernya saat ia menarik tubuhku untuk semakin dekat dengannya. Tak seperti tadi, kali ini aku sedikit membalas pergerakannya. Membuat hawa panas kembali hadir dan mulai meracuni otak agar tak menghentikan kegiatan ini.

Oke, sepertinya malam ini akan dipenuhi oleh kecupan dan ciumannya yang manis dan memabukkan. But, no problem. I like it.

-FIN-

Semi yah? :3 Kiss bertebaran :D Aku gak tau, ini 'sweet night' atau 'hot night' :D BTW, gimana feelnya? Semoga gak mengecewakan ya :')

Finally, jangan lupa tinggalkan jejak ;) Makasih sebelumnya <3

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang