[Jungkook x Mia]

Oh My Boy

By : Mia

Sesudah baca jangan lupa tinggalkan jejak, ada kritik mah jangan dipendam :* Happy reading <3

-oOo-

-Mia POV-

Adult ceremony? Demi apa? Kenapa Jimin dan Jungkook mengcover dance satu ini? Berhasil membuatku sesak nafas malam-malam. Dan lagi, KENAPA JUGA AKU HARUS MELIHATNYA SAAT BERADA DI RUMAH JUNGKOOK SEPERTI INI? MATI! SESUDAH INI AKU PASTI MATI DI TANGAN JUNGKOOK! Aaa!! Kenapa tadi aku mau saja disuruh datang ke rumahnya? Tahu begini, lebih baik aku diam saja di rumah dan tidur—aku memang meminta izin untuk pulang selama dua hari.

"Bagaimana? Panas bukan?"

Spontan aku menjerit saat ada yang memeluk leherku dari belakang sambil berbisik nakal. Ponsel Jungkook yang awalnya berada di tanganku sudah terlempar entah ke mana. Detak jantungku meningkat drastis, membuat helaan nafasku semakin cepat.

Jungkook tertawa, sebuah kecupan diberikannya di pipiku. Setelah itu barulah dia menyusulku untuk duduk di sofa. Secangkir susu coklat yang dibuatnya untukku ditaruh ke meja, dan segera wajah jahilnya menghadap ke arahku.

Aku menatapnya horror, "Adult ceremony, kau waras tidak?" Gerutuku sambil mengambil ponsel yang terlempar ke sampingku.

Jungkook tercengir lebar, "Untuk menggoda kekasihku, tak apa jika sesekali menjadi orang yang tak waras."

"Mesum, nakal, bodoh, jahil pula! Kelinci jadi-jadian! Kue kering tak jadi! Jahat! Dasar bocah!"

"Kenapa kata yang terlontar dari bibir ini sangat pedas, huh? Padahal saat disentuh dengan bibirku, dia jadi sangat manis."

"Jeon Jungkook!"

"Kenapa, Sayang? Oppa-mu ada di sini, tidak perlu berteriak."

Kutepis tangannya yang hendak menyentuh wajahku, dia tertawa kecil. Segera aku menggeser duduk agar sedikit menjauh darinya, kuusap lenganku yang tiba-tiba merinding. Dia benar-benar sialan!

"Aah... Akhirnya aku bisa menggodamu lagi. Ini sangat menyenangkan!" Dia tertawa, tak peduli dengan raut wajahku yang—argh!! Sudahlah!

"Kelinci nakal!" Gerutuku sambil memandang ke arah lain.

"Aku hanya nakal pada gadis yang bernama Min Areum, atau yang lebih dikenal dengan nama Jeon Mia, bukan yang lain."

Aku mendecih, menopang dagu pada lengan sofa dan tetap memandang ke arah yang berlawanan darinya. Tapi bisa kurasakan gerak tangannya yang mengambil susu coklat di meja, dan segera saja dia menyodorkannya padaku.

"Minumlah, aku khusus membuatnya untukmu." Ucapnya sambil tersenyum lembut.

"Kau tidak memasukkan apa-apa di dalamnya, kan?" Aku menatapnya curiga.

Kembali dia tertawa kecil, "Tenanglah, aku hanya memasukkan cinta di dalamnya."

Aku mencibir, tapi juga mengambil cangkir itu dari tangannya. Kuteguk minuman rasa coklat itu dengan pelan. Hangat dan manis, seperti dirinya. Dia tahu ukuran manis yang tepat untukku, begitu juga dengan panasnya. Senyum puas muncul di wajahnya saat aku menaruh cangkir tersebut ke meja.

"Appa dan Eomma sedang tak ada. Jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang?" Dia bertanya dengan raut wajah jahil.

Aku mengerutkan kening, "Appa dan Eomma tak ada? Bukannya tadi kau bilang mereka ada?"