Cooking

7.4K 560 19
                                    

"Kookie ... ayolah. Sekali ini saja."

"Kookie ...."

"Jeon Jungkook ...."

"Suami ...."

Pria berkacamata bulat yang sejak tadi bermain game di ponsel sambil bersandar di sofa menghela napas, menyerah akan tingkah istrinya yang seperti anak kucing; terus mengeong meminta makan. Mau tak mau, akhirnya dia memilih untuk menegakkan punggung dan menatap wanita bermata cokelat tersebut. Dengan senyum dipaksa, Jungkook menepuk kedua bahu Mia.

"Kau cinta sekali denganku, ya? Sampai rela merengek untuk dibuatkan makanan seperti ini." Pria Jeon itu mencubit gemas hidung istrinya hingga memerah.

"Mm, aku cinta sekali denganmu!"—Mia mengangguk-angguk lucu—"jadi, biarkan aku makan masakanmu untuk malam ini, ya?" rajuknya sambil memasang wajah menggemaskan.

Jungkook berdecak, "Bayarannya apa kalau aku memasak untukmu?"

"Bayaran? Kau mau bayaran?" Dia bertanya spontan. "Ck-ck, dasar suami bayaran," cibirnya sambil menyentil kening Jungkook.

"Kau 'kan juga wanita bayaranku." Jungkook tak mau kalah. Bahkan dia berkata dengan senyum manis dan menarik pinggang istrinya agar jarak mereka mendekat. "Pikirkan bayaran yang tepat selagi aku memasak, oke?" ucapnya kemudian sambil mengecup kening Mia.

"Bayarannya satu anak perempuan yang cantik. Bagaimana?"

Jungkook diam, namun matanya mengedip polos. "Kau mau membuatku tidak jadi memasak, ya?"

Oh! Benar-benar, Jungkook adalah penggoda yang ulung. Wajahnya yang menggemaskan mengaburkan betapa pria ini sangatlah mahir dalam urusan goda menggoda. Lihat saja sekarang, dia dengan sengaja menyipitkan mata dan mendekatkan jarak pandangnya dengan Mia. Matanya yang melirik bisa dilihat jelas tertuju ke mana. Mia terkekeh canggung, bergegas menepuk-nepuk pipi Jungkook seperti memerlakukan anak kecil yang lucu.

"Cepatlah masak. Aku lapar, anakmu juga lapar. Dia perlu asupan murni dari tangan Ayahnya." Wanita Jeon itu mengingatkan—sekaligus juga menyelamatkan diri.

"Asupan murni dari tangan Ayahnya?" Jungkook membeo, "itu apa maksudnya, ya? Kau mau jariku meng—"

"Aaa ... cepatlah! Masak!"

Jungkook tertawa gelak, senang sekali bisa membuat istrinya kelimpungan karena pilihan kata-kata yang ambigu—atau otaknya yang memang ambigu. Dan sebelum Mia memberinya pukulan sayang, pria Jeon itu lebih dulu pergi menghindari sang istri. Dia menuju dapur, tentu saja.

"Ah, ya! Kau mau aku masak apa?" Tiba-tiba kepalanya muncul di sela dinding yang memisahkan ruang tengah dan dapur.

"Kau bertanya seolah bisa memasak semuanya." Mia mencebik, setengahnya mengejek. "Masak saja yang kau bisa. Dan ingat! Harus enak."

"Soal rasa, jangan diragukan lagi." Jungkook sempat-sempatnya mengerling genit, sebelum akhirnya kembali ke dapur untuk mempersiapkan bahan-bahan memasak.

Mia terkekeh di tempatnya duduk. Gara-gara melihat video Jungkook memasak, dia sangat-sangat-sangat ingin merasakan masakan pria itu di lidahnya. Efek kehamilan, mungkin. Tapi baru lima menit ditinggal, dia sudah bosan sendirian. Game tidak lagi menarik, pikirannya malah tertuju pada Jungkook yang di dapur.

"Kookie, aku ke sana, ya." Wanita Jeon itu berteriak. Dan tanpa menunggu jawaban dari yang diteriaki, dia langsung menuju tempat yang diinginkan. "Kau mau buat apa?" Tangannya jahil memeluk pria yang tengah menggoreng telur di teplon saat sudah di dapur. U-uh, prianya tampak manis saat memakai celemek.

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang