Not Possible, Right?

6.7K 602 62
                                    

Jungkook mengerutkan kening saat baru selesai membaca pesan singkat yang dikirim oleh istrinya, Mia. Wanita itu menanyakan tentang mangga—lebih tepatnya, apakah dia ada membeli buah manis tersebut sebelum pergi ke Jepang. Padahal sudah jelas-jelas selama ini Mia tak terlalu menyukai keberadaan mangga di kulkas. Hanya akan membusuk, itu alasannya.

Tak ingin terlibat dalam rasa penasaran terlalu lama, Jungkook pun menyentuh layar ponsel yang mulus. Cepat ia menghubungi sang istri melalui jasa video call. Dia harus melihat wajah cantik wanitanya secara langsung. Lebih memuaskan. Namun, lagi-lagi dia harus mengerutkan kening saat panggilan baru diangkat. Pasalnya, yang terlihat bukan wajah yang cantik, melainkan isi kulkas yang penuh oleh makanan.

"Mia?"

"Oh, maaf. Aku memakai kamera belakang."

Jungkook mengembuskan napas. Sedikit rasa gemas tertanam di hati, membuatnya segera berjanji untuk memeluk Mia seerat mungkin saat pulang nanti.

"Kau mencari apa?" tanya Jungkook saat memandang wajah serius pujaan hatinya yang menghadap kulkas.

Tak perlu menoleh Mia memberi jawaban, "Apapun yang segar dan masam."

"Jeruk? Ada di—"

"Sudah kuhabiskan."

"Es krim stroberry?"

"Sudah habis juga."

"Mia ...." Jungkook mendesis. Bagaimana mungkin wanita itu menghabiskan begitu banyak jeruk dan es krim? Apakah dia kelaparan? Tidak mungkin. Mia memegang uang, dan ia bebas membelanjakan uangnya ke manapun. Lagipula, di kulkas ada banyak makanan. Dari cokelat hingga susu. Jadi, kemungkinan atas kelaparan sangat mustahil.

"Aaa ... Kookie! Kenapa kau tidak membeli mangga, jambu air atau apapun yang menyegarkan, huh!?"

Pria tampan itu menggaruk kepala mendengar omelan tiba-tiba dari sang istri. "Kemarin kutanya kau ingin buah apa, kau jawab hanya jeruk dan semangka. Lagipula, selama ini 'kan kau tidak suka mangga." Jungkook memberi pembelaan.

"Yang tidak kusuka mangga yang terlalu manis! Yang kucari sekarang mangga muda, kelinci bodoh!"

Hampir Jungkook tersedak. Bukan karena umpatan yang dilayangkan, melainkan karena kata sebelumnya. Mangga muda, iya. Dia tidak salah dengar, 'kan?

"Auh ... di mana aku bisa mendapatkan mangga malam-malam begini?" Mia menggerutu tanpa mempedulikan suaminya yang memasang wajah super duper ceria. "Aish! Jungkook bodoh! Kenapa kau—"

"Siklus haidmu terlambat, 'kan? Semalam kau juga mengeluhkan tubuh lemas dan pusing, 'kan? Kau juga merasa mual, 'kan? Tidak semangat, 'kan?" Rentenan pertanyaan diberi oleh Jungkook tanpa jeda, bahkan ia tak peduli pada Mia yang mulai menekuk wajah sebal.

"Memangnya kenapa? Jangan bilang kau mengiraku hamil!" selidik Mia dengan tatapan horror. Namun, hal tersebut justru membuat senyum di wajah suaminya makin melebar penuh kegembiraan.

"Mia, kau memang bisa membaca pikiranku." Pria Jeon itu mengerjap-ngerjap lucu. "Beberapa kali 'kan kita memang bermain tanpa pengam—"

"Shut up your mouth, jerk!"

Seketika, Jungkook langsung mengunci mulutnya dengan senyum yang masih terkulum. Mata kelincinya berbinar riang nan menggemaskan. Sedangkan di sisi lain, Mia berdecak sambil memijat pelipis. Kehabisan cara agar sang suami tak menyangka bahwa dirinya hamil. Ayolah ... dia tahu tubuhnya. Dan yang diucapkan Jungkook itu ... oh my God!

Suara deheman memecah suasana. Jungkook menarik napas, mencoba menenangkan rasa gembira yang sejak tadi seperti meloncat-loncat di dada. "Coba tanyakan dengan Sunhee Noona, biasanya dia menyimpan banyak buah." Ia memberi saran sambil tersenyum lembut. Bahkan terlihat jelas dari tingkahnya, ia ingin membelai rambut dan pipi istrinya yang halus.

Suara tarikan napas lebih dulu menjawab ucapan Jungkook. Kemudian baru disambung dengan ucapan, "Baiklah, aku akan menghubunginya."

"Oke, selamat malam. Ingat, jangan makan yang masam terlalu banyak. Ingat magh-mu, Sayang. Jaga kesehatan juga. Semoga kau baik-baik di sana," pesan Jungkook dengan lambaian tangan dan senyum yang demikian lembut.

Mia hanya mengangguk, tak berniat banyak bicara kecuali mengatakan 'bye' sebelum akhirnya Jungkook memutuskan sambungan. Namun, dengan perlahan ia menyentuh perut yang rata dan mencoba merasakan apa yang di sana.

"Tidak mungkin ... 'kan?"


-FIN-


***Uhuk! Batuk dulu :3 Akhirnya up sesudah sibuk lebaran :3 Oiy~ jangan lupa tinggalkan jejak :D Thank you <3

[Jungkook x Mia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang